Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I menegaskan minatnya untuk mengambil alih kelola Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Namun, Angkasa Pura IÂ membutuhkan mitra strategis dalam pengembangan kedepannya.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkap, surat minat pengelolaan Bandara Komodo itu telah masuk ke Kementerian Perhubungan. Artinya, pengelolaan masih menunggu persetujuan dari regulator, pasca hengkangnya PT Cinta Abadi Flores (CAF).
"Karena mereka enggak  jalan, jadi kita yang ambil alih, tapi ketika kita ambil alih kita akan menggandeng strategic partner," ujar dia dalam Rumpi BUMN, ditulis Selasa (8/11/2022).
Advertisement
Dalam hal ini, Faik membidik mitra strategis yang mampu menggenjot jumlah penumpang ke Labuan Bajo. Sehingga, tak hanya bergantung pada kemampuan finansial mitra tersebut.
"Jadi target nanti, beautifikasi dan peningkatan kapasitas bandara di labuan bajo itu tidak hanya di support oleh strategic partner yang memiliki kemampuan financial, tetapi strategic partner yang bisa mendorong traffic juga. Kalau bisa saya bisa mendatangkan 10, kalau ada strategic panther, tapi diharapkan bisa sampai 20, itu salah satu rencana kita," paparnya.
Menurutnya, Labuan Bajo jadi salah satu destinasi super prioritas, sehingga peningkatan kunjungan hingga layanan bandara perlu ditingkatkan.
"Kenapa ini menjadi penting karena labuan bajo menjadi destinasi super prioritas, dipastikan juga kalau bandaranya bisa mensuport peningkatan jumlah pariwisata yang di Labuan Bajo," bebernya.
Â
Belum Ada Nama
Kendati demikian, Faik belum berbicara banyak soal siapa yang nantinya akan menjadi mitra strategis AP I. Dia mengaku saat ini tahapannya masih dalam posisi penjajakan. Namun, persusahaan internasional dikabarkan menjadi salah satu targetnya.
"Konsepnya kita memang menggandeng strategic partner, tetapi strategi partner-nya siapa kita masih dalam tahap penjajakan, belum final. Termasuk dengan Astra Infrastruktur kita sudah diskusi, tetapi juga ada opsi lain, internasional ya, dari strategi partner internasional. Jadi belum final," ungkap Faik.
Dengan berbagai capaian itu, Faik belum bisa menargetkan kapan penjajakan dan pengoperasian Bandara Komodo dibawah AP I bisa dijalankan. Mengacu rencana bisnisnya, ditargetkan bisa selesai pada 2023 mendatang.
"Sesegera mungkin," pungkasnya.
Â
Advertisement
Angkasa Pura I Masih Catatkan Rugi Rp 813 Miliar Per Oktober 2022
PT Angkasa Pura I diketahui masih mengalami kerugian sebesar Rp 813 imilar hingga Oktober 2022. Hal ini jadi salah satu imbas dari terpukulnya industri penerbangan imbas Covid-19.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengakui kondisi tersebut. Menurutnya besaran Rp 813 miliar itu menunjukkan angka yang penurunan dari beberapa bulan sebelumnya.
Mengacu catatannya, pada September 2022, kerugian pengelola bandara itu masih bertengger di Rp 1,1 triliun. Dia berharap angka ini terus mengalami penyusutan hingga akhir tahun nanti.
"Yang jelas kalau 2022 EBITDA-nya sudah positif, cash flow sudah positif, tapi net profit-nya yang masih negatif," kata dia dalam Rumpi BUMN di Kementerian BUMN, Senin (7/11/2022).
Faik mengungkap, pencapaian positif terlihat dari kinerja secara bulanan. Dia mengungkap AP I menunjukkan kinerja positif secara bulanan mulai dari Juli 2022.
"Yang jelas karena proyeksi kita akan positif (secara bulanan) sampai Desember mungkin semakin lama semakin menurun (angka kerugiannya)," ungkap Faik.
Kendati demikian, dia masih optimistis perusahaan akan mencatatkan kinerja positif di 2023 mendatang. Apalagi ada tren peningkatan penumpang dan kapasitas dari bandara yang dikelolanya.
"2023 kita targetkan positif, tahun ini saya all out mendorong ke semua, paling tidak (bisa) return (catatkan kinerja positif)," ungkapnya.
Â
Â
Â
Proyeksi Optimis
Lebih lanjut, Faik mengungkap dia tetap memproyeksikan kinerja positif di 2023 mendatang. Meski dia mengakui ada beberapa tantangan termasuk ancaman resesi di tahun depan.
"Di RKAP ada proyeksi optimistis ada realisasi salah satu faktor yang berpengaruh, itu dampak perang Ukraina, harga avtur tinggi, (harga) tiket naik, penumpang menurun," kata dia.
"Memang critical point dari keuntungan ini kan ada resesi, itu masih skenario kita sih," tambahnya.
Â
Advertisement
Penumpang Meningkat 127 persen
PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I melayani 4.441.620 pergerakan penumpang pesawat udara di 15 bandara hingga September 2022. Angka ini meningkat 127 persen dari trafik penumpang di tahun lalu.
Di sisi lain, Angkasa Pura I juga mencatat 40.637 pergerakan pesawat udara, serta 40.177 ton pergerakan kargo di 15 bandara yang dikelola sepanjang September 2022. Angka ini menunjukkan peningkatan pergerakan pesawat udara sebesar 46 persen, serta pergerakan kargo sebesar 9 persen.
Untuk diketahui, di periode yang sama di 2021, sebanyak 1.958.964 pergerakan penumpang pesawat udara, 27.906 pergerakan pesawat udara, serta 36.991 ton pergerakan kargo terlayani.
"Trafik pergerakan penumpang, pesawat udara, dan kargo di 15 bandara Angkasa Pura I di September 2022 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan dengan trafik pada periode yang sama di 2021. Pergerakan penumpang juga konsisten berada di atas angka 4 juta penumpang per bulan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022).
Dia mengatakan, catatan positif ini salah satunya dipengaruhi oleh cukup banyaknya jumlah reaktivasi rute dan pembukaan rute baru di September tahun 2022. Baik untuk rute domestik maupun rute internasional.
"Di bulan September 2022, terdapat 1 reaktivasi rute domestik, 12 pembukaan rute baru domestik, 8 reaktivasi rute internasional, dan 1 pembukaan rute baru internasional," ujarnya.