Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan Kereta Api yang terganggu perjalanannya diakibatkan kecelakaan KA Barang di Stasiun Rengas, Bandar Lampung. Tabrakan ini terjadi pada pukul 02.25 dini hari tanggal 07 November 2023.
Kabag Humas Divre IV Tanjungkarang, Jaka Jarkasih menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, namun perjalanan kereta api dijalur emplasmen Stasiun Rengas sempat terganggu.
Baca Juga
"KAI Divre IV Tanjungkarang memohon maaf kepada seluruh stakeholder akibat gangguan perjalanan tersebut. Kami sampaikan, bahwa saat ini jalur tersebut sudah dapat dilalui sejak Senin (7/11) pukul 14.40 WIB dengan kecepatan terbatas sehingga perjalanan kereta api baik penumpang dan barang mulai kembali normal," ujar Jaka dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).
Advertisement
Meski jalur sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas, KAI akan terus melakukan normalisasi pada lokasi tersebut hingga dapat dilalui kembali dengan kecepatan normal.
Terkait penyebab kejadian kecelakaan, saat ini KAI masih melakukan investigasi dan pengecekan berbagai temuan yang ada. KAI akan mengecek secara menyeluruh terkait penerapan SOP serta keandalan sarana dan prasarana yang ada pada kejadian tersebut.
Â
KAI Akan Lakukan Audit
KAI akan melakukan audit secara detail, melakukan evaluasi, serta menerapkan langkah-langkah preventif sehingga kejadian ini tidak terulang.
Saat ini, untuk perjalanan KA Ekspres Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati sudah beroperasi kembali, namun untuk KA Kualastabas relasi Tanjungkarang-Baturaja masih belum dioperasikan.
"Saya atas nama manajemen dan seluruh jajaran KAI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh seluruh stakeholder. Kami akan berupaya maksimal agar perjalanan KA dapat kembali normal dan kejadian serupa tidak terjadi kembali di kemudian hari," tutup Jaka.
Advertisement
Tabrakan Kereta Api di Lampung, Pengamat: Keteledoran Luar Biasa KAI
Dua rangkaian kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) tabrakan di Stasiun Rengas, Lampung Tengah. Kejadian ini menimbulkan korban luka, yaitu masing-masing masinis dan asisten masinis.
Menanggapi hal ini, Pengamat Transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan kejadian kecelakaan itu tidak sepantasnya terjadi.
"Keteledoran (KAI) yang luar biasa," tegas Djoko kepada Liputan6.com, Selasa (8/11/2022).
Di era modernisasi persinyalan kereta api di seluruh Indonesia. Kecelakaan kereta api semestinya tidak terjadi. Djoko menduga, kecelakaan lebih diakibatkan human error.
"Bisa jadi masinisnya ngantuk. Seperti kecelakaan di jalan raya yang diakibatkan ngantuk," canda dia.
Meski demikian, Djoko lebih menyerahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap penyebab kecelakaan kereta api batu bara tersebut.
Seperti diketahui, Adu banteng melibatkan 2 kereta api batu bara yang dioperasikan KAI rangkaian panjang (babaranjang) terjadi pada pukul 02.25 WIB dini hari tadi.Â
Kronologi Kecelakaan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dihadapkan pada musibah kecelakaan kereta api batu bara di Stasiun Rengas, Lampung Tengah.
Adu banteng melibatkan 2 kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) terjadi pada pukul 02.25 WIB dini hari tadi.Â
Dikutip dari Antara, Senin (7/11/2022), Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Jaka Jarkasih mengatakan Kecelakaan bermula ketika KA babaranjang nomor Lokomotif = CC 205 13 37/13 33 dari arah Batu Raja ke Tanjung Karang dengan jumlah gerbong 60 bermuatan batu bara, berhenti di jalur 1 KM 47 Rengas menunggu Pindah jalur.
Kemudian sekitar pukul 02.15 WIB datanglah kereta babaranjang Lokomotif = CC 205 21 20/13 16 dari arah Tanjung karang ke Batu Raja berjumlah 60 gerbong tidak bermuatan, masuk ke jalur 1 KM 47 Stasiun Rengas, Bekri.
Kecelakaan antara kedua lokomotif tersebut tidak dapat dihindarkan, yang mengakibatkan dua gerbong bermuatan batu bara anjlok dan terguling, kemudian beberapa gerbong kosong anjlok dan keluar perlintasan rel serta menghantam peron stasiun.
Advertisement