Liputan6.com, Jakarta LPS bersama IADI ( International Association of Deposit Insurers) menggelar seminar internasional yang mengumpulkan lembaga-lembaga pinjaman dari berbagai negara.
Dalam seminar yang diselenggarakan di Westin Resort, Nusa Dua, Bali pada Rabu hari ini (9/11), Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyerukan pentingnya untuk tidak mengesampingkan darurat iklim, dalam jalan melindungi Bumi untuk mencegah krisis iklim yang lebih besar.
Baca Juga
Saya percaya kita masih memiliki harapan untuk planet yang lebih baikterutama untuk generasi kita selanjutnya. Untuk itu, kita perlu mengambil tindakan segera bersama-sama, terutama lembaga-lembaga penjamin simpanan," tutur Purbaya di Nusa Dua, Bali Rabu (9/11/2022).
Advertisement
Purbaya melanjutkan, bahwa seminar yang merupakan salah satu rangkaian G20 ini ingin mendorong semua lembaga-lembaga penjamin simpanan di dunia.baik anggota IADI atau tidak, untuk melakukan tindakan nyata dalam mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan.
"Iklim bumi telah berubah secara dramatis. Kita dapat melihat bahwa semakin banyak bencana yang berkaitan dengan cuaca, iklim dan air terjadi dalam beberapa tahun terakhir. PBB memperkirakan total kerugian harian akibat bencana alam mencapai lebih dari USD 200 juta," bebernya.
Â
Beri Penghargaan
Dalam kesempatan terpisah, Purbaya juga mengungkapkan bahwa LPS berencana memberikan penghargaan kepada bank-bank di Indonesia yang aktif dalam ekonomi hijau.
"Ada pemikiran tentang bagaimana bila kita (LPS) memberikan penghargaan kepada bank-bank yang paling aktif dalam ekonomi hijau. Misalnya preminya bukan risk-based tapi sustainability activity-based," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, dalam konferensi pers.
"Cuman undang-undangnya sekarang belum memungkinkan dan kita belum terlalu berani bergerak ke arah sana," lanjut dia.
Disebutkan, LPS sejauh ini telah membantu langsung pengurangan emisi dengan investasi pemeliharaan ekosistem mangrove.
"Kita membantu langsung pengurangan efek rumah kaca dengan berinvestasi di Mangrove. Komitmen CSR kami Rp 100 miliar untuk beberapa ribu hektar," jelas Purbaya.
Sementara itu, LPS sejauh ini telah menggelontarkan biaya Rp 6 miliar untuk investasi tersebut.
"Ke depan akan ditambah lagi," terangnya.
Advertisement
Ketua Komisioner LPS: Belum Banyak Lembaga Keuangan Dunia yang Aktif Dukung Ekonomi Hijau
Sejauh ini hanya sejumlah kecil dari lembaga-lembaga pinjaman dunia yang aktif dalam mendukung penunjang ekonomi hijau. Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, dalam konferensi pers terkait Seminar Internasional bersama IADI di Nusa Dua, Bali pada Rabu (9/11/2022).Â
Seperti diketahui, LPS bersama IADI ( International Association of Deposit Insurers) menggelar seminar internasional yang mengumpulkan lembaga-lembaga pinjaman dari berbagai negara.Â
Seminar yang diselenggarakan di Westin Resort, Nusa Dua, Bali ini bertujuan membuat terobosan dalam isu ekonomi hijau berkelanjutan pada lembaga-lembaga pinjaman dunia.
Purbaya pun menceritakan pengalamannya dua tahun lalu, ketika melakukan perjalanan ke kantor pusat Bank Dunia bersama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di mana mereka bertemu langsung dan membahas ekonomi hijau dengan Gubernur Bank Dunia.Â
"Saya tanyakan ke gubernurnya, membahas bagaimana seharusnya kontribusi kami (lembaga-lembaga penjamin simpanan) pada ekonomi hijau. Tapi sayangnya saat itu jawabannya kurang clear, maka dari itu kita memanfaatkan acara internasional ini untuk men-trigger lps dunia mendorong ekonomi hijau," cerita dia.Â
Selain itu, Purbaya juga pernah bertanya kepada organisasi lembaga pinjaman internasional tentang terobosan apa yang bisa disampaikan dalam agenda G20.Â
"(Bila) seandainya tidak keluarkan (terobosannya) sekalipun, seminar ini akan menjadi langkah awal upaya mendorong ekonomi hijau berkelanjutan," tambah dia.
"Kami harapkan seminar hari ini bisa mendorong mereka untuk lebih serius berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau," tegasnya.