Sukses

Mimpi Besar Indonesia jadi Negara Berpendapatan per Kapita USD 10 Ribu di 2030

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Pemerintah memiliki mimpi pada tahun 2045 Indonesia bisa menjadi negara yang pendapatan per perkapita tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Pemerintah memiliki mimpi pada tahun 2045 Indonesia bisa menjadi negara yang pendapatan per kapita tinggi.

“Apa mimpi kita? Kalau kita lihat Indonesia vision 2045 becoming a high income country, saya kira ini mimpi kita,” kata Luhut dalam 4th Indonesia Fintech Summit 2022 - Day One, Kamis (10/11/2022).

Dalam catatannya, bahkan pendapatan per kapita Indonesia saat ini sudah mencapai USD 4.000. Oleh karena itu, Luhut optimis di tahun 2030 Indonesia pendapatan per kapitanya bisa USD 10.000 lebih.

“Kita mimpi pada 2030 kita bisa nanti di USD 10.000, menurut saya angka itu bisa lebih. Kita sekarang GDP USD 1,3 triliun dan saya percaya 2023 GDP kita bisa USD 3,5 triliun atau lebih dari itu, kalau konsistensi pembangunan kita ini bisa tetap di 5,3-5.7 pertumbuhan kita,” ungkapnya.

Optimisme itu muncul, karena kata Luhut Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi yang besar. Diantaranya, Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar di dunia, kemudian Indonesia memiliki cadangan timah terbesar kedua, dan urutan ketujuh sebagai negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia.

“Indonesia is the one the best of country today, kalau anda lihat, kita itu world largest nikel reserves, kita bisa bermain apa saja.  Kita juga bisa second largest biggest tin reserves, kita juga seven biggest copper reserves,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tembaga

Bahkan kata Luhut, tembaga yang dimiliki Indonesia diprediksi pada tahun 2030 harganya bisa naik 8 kali lipat. Selain itu, Indonesia juga berpotensi memiliki listrik sebesar 437 Giga Watt Renewable energy.

“Ingat copper (tembaga) pada tahun 20230 naiknya bisa 8 kali tapi sekarang lagi dibutuhkan untuk clean energy. Kita punya 437 Gigawatt Renewable energy. Salah satu negara yang punya renewable energi yang potensial yang besar 437 GW itu adalah Indonesia,” ujarnya.

Tak berhenti disitu saja, Indonesia memiliki 17.500 pulau dengan berbagai kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda di setiap pulau. Bahkan, Indonesia memiliki penduduk sebanyak 280 juta jiwa, yang mana bisa diberdayakan.

“Kita 17.500 pulau, populasi kita sekarang 280 juta juga lokasi kita sangat hebat,” pungkasnya. 

3 dari 4 halaman

Indonesia Bidik Pendapatan per Kapita USD 10 Ribu di 2030

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pendapatan per kapita Indonesia telah berada di sekitar di USD 4.200 tahun ini.

Hal itu diungkapkan Luhut dalam Pembukaan SOE International Conference dan Peluncuran Indonesia Water Fund (IWF) di Bali, Senin (17/10).

"Target kami untuk tahun 2030 mendatang, diharapkan bisa naik hingga USD 10.000 (Rp 154,6 juta) per kapita. Saya yakin kita bisa mencapainya," ujar Luhut, Senin (17/10/2022).

Dalam kesempatan itu, Luhut kembali menyampaikan perhatian Indonesia terkait dampak perang Rusia-Ukraina terhadap ekonomi global.

"Isu (perang Rusia-Ukraina) ini menjadi topik yang panas, dan kita harus mempersiapkan negara kita menghadapi situasi ini. Karena tidak ada yang bisa memprediksi perang tersebut," ucap Luhut.

"Perang di Ukraina ini masih akan menimbulkan dampak yang luas," lanjutnya.

Luhut mengakui, untuk mewujudkan misi Indonesia emas 2045 mendatang bukanlah upaya yang mudah. Hal itu dikarenakan ekonomi dunia yang dikhawatirkan tengah menghadapi The Perfect Storm.

"Hari ini ekonomi kita menghadapi The Perfect Storm, yang sangat fluktuatif. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia terus memantau informasi apa pun guna mengatasi masalah ini," jelasnya.

"Fluktuasi harga komoditas semakin tinggi, dengan harga minyak sudah mendekati USD 100 per barel. Sementara itu perlu diwaspadai tren penurunan harga komoditas ekspor utama di Indonesia, walaupun palm oil harganya masih naik lagi hari ini. Kita memang untung, tetapi kita masih harus hati-hati dengan fluktuasi ini," pungkas Luhut.

4 dari 4 halaman

Pengertian Pendapatan per Kapita, Cara Hitung dan Kelompok Negaranya

Sebelumnya, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen (yoy) di 2021. Seiring capaian pertumbuhan di 2021, pendapatan per kapita Indonesia meningkat menjadi Rp 62,2 juta (atau setara dengan USD 4.349,5), lebih tinggi dari PDB per kapita sebelum pandemi yang sebesar Rp 59,3 juta di 2019.

Pencapaian tersebut juga akan membawa Indonesia masuk kembali dalam klasifikasi negara berpenghasilan menengah atas (upper middle-income country).

Mungkin masih ada yang bertanya-tanya apa itu pendapatan per kapita dan bagaimana menghitungnya?. Pastinya, pendapatan per kapita bisa menjadi salah satu indikator kesejahteraan di satu negara. 

Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Rabu (8/2/2022), pengertian pendapatan per kapita merupakan total pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk sehingga diketahui pendapatan rata-rata penduduk tersebut.

Sementara mengutip BPS, pendapatan nasional per kapita adalah pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pendapatan per kapita juga tercermin dalam PDB per kapita.

Manfaat Pendapatan Per Kapita

Sebagai indikator ekonomi yang mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu negara, pendapatan per kapita di hitung secara berkala (Periodik) biasanya satu tahun.

Manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita antara lain adalah sebagai berikut :

Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.

Sebagai data pebandingan kesejahteraan suatu negara dengan negara lain. Dari pendapatan per kapita masing-masing negara dapat di lihat tingkst kesejahteraan tiap negara.

Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lainnya. Dengan mengambil dasar pendapatan perkapita dari tahun ke tahun, dapat di simpulkan apakah pendapatan per kapita suatu negara rendah (bawah), sedang atau tinggi.

Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi. Pendapatan per kapita dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.