Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan kalau PT Pos Indonesia harus bangun dari tidurnya guna membidik potensi bisnis yang ada. Ini ada kaitannya dengan arah bisnis dari BUMN logistik ini.
Erick Thohir mengisahkan kalau transformasi BUMN, khususnya Pos Indonesia dimulai sejak 2 tahun lalu. Menurutnya, ini membuahkan hasil yang ciamik.
Baca Juga
"Saya selalu bilang, PT Pos ini punya potensi yang luar biasa, cuman harus bangun dari tidurnya, seperti banyak BUMN-BUMN lain yang sbeelumnya pun tertidur," kata dia dalam Satu Festival Indonesia, di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).
Advertisement
Untuk diketahui, Pos Bloc merupakan aset milik Pos Indonesia yang dipercantik sedemikian rupa untuk jadi wadah bagi pada UMKM. Sehingga bisa menarik minat anak muda untuk mengembangkan kreativitasnya di tempat ini.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran daripada PT Pos yang penugasan 2 tahun yang lalu mungkin kebanyakan merasa ini jadi tempat buangan, padahal tidak," tegasnya.
Dia juga mengapresiasi langkah Pos Indonesia untuk mengarah pada penyediaan layanan logistik berbasis paltform. Di sisi lain, adanya pengoptimalan berbagai aset yang dimiliki.
"Saya yakin kalau ini dijadikan sebuah platform dan logistic base dimana Pos punya kekuatan dan bisa berisnergi dengan tadi, private sector dan Small Medium Enterprises (UMKM) ini menyeramkan (potensi kekuatannya)," ujar dia.
Â
Potensi Ekonomi Digital
Lebih lanjut, Erick Thohir juga kembali menekankan pada potensi ekonomi digital kedepannya. Misalnya, ada potensi ekonomi digital Indonesia menyebtuh Rp 4.500 triliun di 2030.
Bagi dia, waktu itu tidak lama. Hanya sekitar 8 tahun lagi menuju puncak potensi ekonomi digital di tanah air. Dengan angka itu, Indonesia bakal memiliki nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
"Tapi ini sekadar data, kalau bobo (tidur) ya hanya bobo, ini hanya lewat, itulah kenapa saya challenge BUMN-BUMN untuk bangkit dari tidur termaus PT POS," pungkasnya.
Â
Advertisement
Bidik Potensi Pariwisata
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir membongkar tujuannya dalam membentuk holding BUMN Pariwisata atau InJourney. Utamanya untuk melakukan pengembangan pariwisata di berbagai daerah.
Erick membidik setidaknya ada potensi 12 persen kontribusi pariwisata Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini, yang jadi tugas InJourney sebagai BUMN untuk mengejarnya.
"Apalagi masih banyak potensi pariwisata di luar Pulau Jawa dan Bali yang belum dikembangkan," kata dia melalui akun Instagram @erickthohir, Selasa (8/11/2022).
"Untuk itu, kami membentuk @injourney.id sebagai holding BUMN Pariwisata. Tujuannya adalah agar industri pariwisata mempunyai ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir, baik dari sisi infrastruktur maupun kegiatan turunan pariwisata," tambah dia.
Erick menginginkan kalau ekositem pariwisata Indonesia bisa terintegrasi. Dengan demikian, harapannya, bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dalam unggahan video singkatnya, mantan bos Inter Milan ini menyebut potensi pariwisata tak hanya ada di Bali. Tapi ada Labuan Bajo, Likupang, bahkan Jakarta sekalipun.
"Kemarin saya rapat dengan pak Heru (Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono) saya bilang 'ini jangan ada persepsi seakan-akan pemerintah pusat meninggalkan jakarta', Tidak," ujarnya.
Â
10 Kota Besar
Lebih lanjut, dia menginginkan kalau Indonesia punya 10 kota yang sama besarnya seperti kota yang ada di Amerika Serikat. Sebagai acuan, dia menyebut New York, Chicago, San Fransisco, hingga Los Angeles. Namun ini belum ada di Indonesia.
Sejalan dengan itu, dia juga menginginkan sektor pariwisata di Indonesia semakin dipercantik, utamanya dihijaukan kembali. Targetnya adalah monas, yang berada tepat di depan kantor Kementerian BUMN.
Sama halnya pada pengoptimalan di kawasan Sarinah. Ada ruang-ruang publik yang bisa digunakan oleh masyarakat. Ini juga ingin dibangun Erick di berbagai tempat lain, tak hanya di Pulau Jawa.
"Apalagi penduduk 56 persen ada di Jawa, terlalu berat, mesti ada pengembanhan baru di Kalimantan, di Sumatera. Tol Jawa (bisa) tembus, tol Sumatera mesti tembus," ujarnya.
"Ini pemerataan, kita harus bangun indonesia sentris," pungkasnya.
Advertisement