Liputan6.com, Jakarta - Pengembang properti Ciputra Group bersiap menghadapi kemungkinan resesi pada 2023. Perusahaan properti ini yakin meskipun ada kemungkinan resesi tetapi penjualan properti masih akan tumbuh di akhir tahun depan dan tahun depan.
General Manager Marketing Ciputra Group Andreas Raditya menjelaskan, sebenarnya bekal ekonomi Indonesia sudah cukup bagus saat ini untuk menghadapi tantangan ketidakpastian di tahun depan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 mencapai 5,72 persen. Capaian itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonominya terbaik di dunia.
"Sementara itu banyak negara, bahkan beberapa negara maju seperti China dan AS pertumbuhan ekonominya berada di bawah Indonesia. Karena itu, bangsa Indonesia harus tetap optimis, namun harus hati-hati dan waspada," tutur Andreas, Kamis (10/11/2022).
Advertisement
Raditya percaya, dengan pertumbuhan ekonomi 5,72 persen dan inflasi 5,9 persen, ekonomi Indonesia masih sangat kokoh saat memasuki 2023. Berangkat dari sana, dia optimis jika kuartal IV 2022 merupakan momentum tepat untuk berinvestasi.
“Sebagai pengusaha atau investor harusnya tetap optimis dalam situasi pun. Sebab setiap masa pasti ada peluang jika kita tepat menempatkan investasi kita. Untuk itu pilihlah investasi yang paling aman, salah satunya adalah properti,” jelas Raditya.
Menurutnya, properti merupakan salah satu instrumen investasi terbaik dan paling aman. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh lebih optimal, dana pun aman dan akan terus berkembang.
Sebagai persiapan hadapi gejolak 2023, Ciputra Group merilis satu program bertajuk Investor Rise. Program ini menjadi bagi investor yang tertarik berinvestasi pada hunian yang berkonsep superblok dan transit oriented development (TOD).
“Investor Rise memberikan investor peluang untuk memiliki unit The Newton 2 dengan penawaran harga terbaik di akhir tahun 2022, sehingga tentunya dapat menghasilkan profit dan yield yang lebih maksimal. Dan faktanya profil pembeli unit apartemen The Newton 2, 90 persen adalah investor," ujar Raditya.
Menurutnya, penawaran Investor Rise ini jelas sangat menguntungkan, khususnya bagi investor yang memiliki uang cash dan sedang mempertimbangan mau investasi. Memasuki kuartal IV 2022, progress pembangunan The Newton 2 sudah mencapai 30 persen.
Jokowi Todong Ciputra Investasi di IKN Nusantara, Garap Lahan 300 Ha
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Ciputra Grup menjadi salah satu investor pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tahap perdana.
Bahkan dalam pertemuan Pre-Market Sounding Proyek Ibu Kota Negara, Managing Director Grup Ciputra Budiarsa Sastrawinata langsung ditodong komitmennya berinvetasi di IKN Nusantara.
"Komitmen yang betul-betul riil saya baru denger dari Ciputra Group. Pak Budiarja berapa hektare ? Tadi saya lihat masih ngambang gitu lho," kata Jokowi dihadapan para investor, di Djakarta Teater, Jakarta Pusat, Selasa (18/10).
"300 hektare Pak," kata Budiarsa.
"Bener Pak 300 hektar?," tanya Jokowi lagi.
"Iya Pak," kata Budiarsa.
Dari jawaban tersebut, Jokowi tampak kecewa karena luas wilayah yang bakal digarap kurang maksimal untuk sekelas Ciputra Grup. Dia pun berharap 300 hektar yang dimaksud baru tahap awal saja.
"Ya mungkin pertama, 300 hektar. Ini sudah luas sekali. Asal segera dimulai Pak Budiarsa," ungkap Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menegaskan kepada para investor untuk tidak ragu dalam menanamkan modalnya. Bahkan jika kemudahan dan insentif yang diberikan pemerintah masih kurang, pengusaha tinggal minta kepada pemerintah.
"Sekali lagi saya ingin sampaikan jangan ragu-ragu. Kalau masih ada yang kurang, kurang apalagi? Urusan lahan ada nanti ada Pak Menteri ATR/BPN. Kalau masih ragu lho ya, tanyakan ke sana," ungkapnya.
"Untuk insentif, masih ada yang kurang ya ke Menteri Investasi. tanyakan pak kurang insentif gitu, minta. Tax holidaynya kurang panjang bisa ditanya, atau apa? Tax deductionnya kurang banyak, silakan disampaikan," sambungnya.
Advertisement
Regulasi
Dia menegaskan pemerintah telah membuat regulasi untuk pembangunan IKN Nusantara melalui UU Nomor 3 Tahun 2022. Sekarang, aturan turunan dari UU tersebut juga sedang dalam proses finalisasi.
Kalau perlu, kata dia, pemerintah bisa meminta MPR mengeluarkan kebijakannya agar para investor tidak lagi ragu terhadap Mega proyek pemerintah ini.
"Sampaikan kalau misal, Pak enggak yakin Pak. Apa kita perlu Tap MPR?," pungkasnya.