Sukses

Indonesia Produksi Baterai Lithium Mulai Kuartal II 2024

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan terkait target Indonesia dapat memproduksi baterai kendaraan listrik pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan terkait target Indonesia dapat memproduksi baterai kendaraan listrik pada 2024.

"Kita enggak rely to commodity lagi, dulu kita hanya ekspor ore nikel saja, kita sekarang sudah masuk ini. Ke depan kita bisa di sini, kuartal II 2024 Indonesia akan memproduksi baterai lithium sendiri," kata Luhut dalam acara 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Kamis (10/11/2022).

Tak hanya itu, Luhut menjelaskan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi yang luar biasanya. Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar di dunia, kemudian Indonesia memiliki cadangan timah terbesar kedua, dan urutan ketujuh sebagai negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia.

“Indonesia is the one the best of country today, kalau anda lihat, kita itu world largest nikel reserves, kita bisa bermain apa saja. Kita juga bisa second largest biggest tin reserves, kita juga seven biggest copper reserves,” ujar Luhut.

Bahkan, tembaga yang dimiliki Indonesia diprediksi pada 2030 harganya bisa naik 8 kali lipat. Selain itu, Indonesia juga berpotensi memiliki listrik sebesar 437 Giga Watt Renewable energy.

“Ingat copper (tembaga) pada tahun 2030 naiknya bisa 8 kali tapi sekarang lagi dibutuhkan untuk clean energy. Kita punya 437 Gigawatt Renewable energy. Salah satu negara yang punya renewable energy yang potensial yang besar 437 GW itu adalah Indonesia,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

 

2 dari 3 halaman

Bareng CATL dan LG

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, produksi baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia ditargetkan mulai 2024.

"Pada 2024 mendatang, kita (Indonesia) dapat memproduksi baterai lithium sendiri bersama CATL dan LG," kata Luhut, dalam acara Seminar Internasional yang digelar LPS di Nusa Dua, Bali pada Rabu (9/11/2022).

"Kita juga sudah mulai dengan (produksi) EV (kendaraan listrik) mobil dan motor," lanjutnya.

Hal itu terlihat dari banyaknya kendaraan listrik yang telah dibuat untuk menyambut KTT 20 di Bali pada 15-16 November mendatang.

Dalam kesempatan terpisah, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa produksi baterai lithium di Tanah Air akan dimulai antara kuartal III dan IV 2024.

"Sekarang sedang jalan, 2024 (antara) di kuartal ketiga dan keempat akan produksi baterai baterai lithium kita (Indonesia) sendiri," terangnya kepada wartawan di sela-sela Seminar Internasional LPS dan IADI.

3 dari 3 halaman

Insentif Kendaraan Listrik, Moeldoko: Angkanya Sudah Ketemu, Tapi Belum Bisa Diumumkan

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pemerintah memikirkan insentif kendaraan listrik untuk transisi dan konversi, baik untuk sepeda motor, mobil, ataupun angkutan umum. Saat ini, jumlah insentif sudah ditentukan namun belum bisa diumumkan ke masyarakat.

"Insentifnya berapa yang pas untuk memberikan subsidi. Angkanya sudah ketemu tapi belum bisa diumumkan karena harus melalui Menteri Keuangan," kata Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Selasa (8/11/2022).

Dia mengatakan insentif tersebut diperlukan untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Moeldoko pun mencontohkan negara Thailand dan Vietnam yang mendukung perkembangan kendaraan listrik lewat insentif.

"Kita rapat terus menerus tentang pengembangan mobil listrik ini. Satu bagaimana memikirkan tentang insentif. Agar kita (Indonesia) nanti jangan menjadi market di kawasan Asia, karena Thailand dan Vietnam bagus itu insentifnya. Kita menuju kepada penyesuaian lingkungan itu," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah terus mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik baik mobil listrik maupun motor listrik. Salah satu cara yang dijalankan adalah meminta kepada kementerian, lembaga, BUMN dan pemerintah daerah ntuk mengganti kendaraan dinas dengan kendaraan listrik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menekankan hal tersebut dengan mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2022. Di sini, Jokowi memberikan perintah kepada para menteri dan kepala lembaga untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik.