Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya Serang Panimbang sebagai entitas anak usaha BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah menandatangani Restatement Perjanjian Kredit Sindikasi dan Line Facility PT Wijaya Karya Serang Panimbang bersama senilai Rp 5,9 triliun.
Dukungan pembiayaan terbagi dalam 2 Tahap (Tranche), Tranche 1 sebesar Rp 4,45T yang telah ditandatangani pada tahun 2021 lalu dan Tranche 2 sebesar Rp1,45T direncanakan dilaksanakan di akhir tahun 2022. Dana tersebut akan digunakan pembiayaan Investasi Jalan Tol Serang Panimbang.
Agenda penandatanganan amandemen dan pernyataan kembali perjanjian kredit sindikasi ini disaksikan oleh Adityo Kusumo selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Advertisement
Pelaksanaan penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya Serang Panimbang, Iwan Juliansyah dengan perwakilan 15 bank penyalur kredit sindikasi yaitu Bank Mandiri, Bank Jateng, Bank Papua, Bank Sumut, Bank BJB, Bank Sulselbar, Bank Mestika, ICBC, Bank Sumselbabel, BSI, Panin Dubai Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Sumselbabel Syariah, Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan Bank Aceh.
Dalam hal ini Bank Mandiri dan BSI juga bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB). penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dan line fasilitas pembiayaan sindikasi ini merupakan bentuk dukungan perbankan terhadap pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) salah satunya adalah Jalan Tol Serang-Panimbang.
Jalan tol Serang-Panimbang terdiri dari tiga Seksi. Seksi 1 sepanjang 26,5 Km menghubungkan Serang – Rangkasbitung telah beroperasi sejak November 2021 lalu.
Kemudian Seksi 2 sepanjang 24,17 Km menghubungkan Rangkasbitung–Cileles dan Seksi 3 sepanjang 33 Km menghubungkan Cileles–Panimbang yang merupakan porsi pemerintah saat ini dalam fase konstruksi dengan target penyelesaian di tahun 2024.
Tol Serang-Panimbang Bakal Tingkatkan Kunjungan Wisata di Banten
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Banten Al Hamidi menyatakan pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, Kabupaten Pandeglang akan berdampak positif pada sektor pariwisata di Provinsi Banten, terutama yang berada di wilayah selatan, yakni Pandeglang dan Lebak.
"Jika pembangunan jalan tol tersebut telah rampung akan berdampak secara signifikan pada pembangunan destinasi wisata, terutama yang berada di wilayah selatan, seperti Situ Cinoncang Lebak, Pantai Tanjung Layar Sawarna dan Tanjung Lesung Pandeglang serta lainnya," kata Al Hamidi di Serang, Selasa, 26 September 2022.Â
Terkait dengan pengembangan sektor pariwisata, menurut dia, telah tertuang dalam Rencana Induk Strategis Pengembangan, diantaranya yakni akan melakukan penataan objek wisata yang ada di daerah itu.
"Kita lakukan penataan pariwisata rintisan, kurang lebih 1.700 objek wisata umum (pantai, alam dan sebagainya) serta wisata religi ada 221 objek. Dari seluruh objek yang ada yang sudah terkelola dengan baik kisaran 1.000 tempat," katanya.
Dari data aplikasi SIMPARDA Dinas Pariwisata, kata dia, tingkat kunjungan wisatawan ke Banten pada 2021 sebanyak 10.643.466, sedangkan sampai pasca Lebaran 2022 jumlah pengunjung yang datang 18.700.063 atau terjadi peningkatan hampir dua kali lipat.
Alh Hamidi mengatakan, jika pembangunan Jalan Tol Serang-Pandeglang telah selesai, lanjut dia, bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dua hingga tiga kali lipat, terutama pada objek wisata yang berada di wilayah selatan tersebut.
Alasannya, karena jarak tempuh menunju berbagai destinasi menjadi lebih lancar, dan ini akan mendorong animo untuk mengunjungi objek wisata, terutama yang berada di Lebak dan Pandeglang meningkat.
Pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang ditargetkan tuntas pada 2024. Jalan Tol Serang-Panimbang akan melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Banten seperti Kab./Kota Serang, Kab. Lebak, dan Kab.
Pandeglang yang diharapkan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat, baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan Jaringan Tol Trans Jawa melalui Tol Jakarta - Merak, termasuk mendukung akses menuju kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.
Advertisement
Tiga Seksi Pembangunan
Seperti yang diketahui, PT Wijaya Karya Serang Panimbang-WSP merupakan anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-WIKA adalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pembangunan & pengoperasian Jalan Tol. Dengan total panjang mencapai 83,67 kilometer.
Jalan Tol Serang–Panimbang terdiri dari tiga Seksi. Seksi 1 sepanjang 26,5 Km menghubungkan Serang – Rangkasbitung telah beroperasi sejak November 2021.
Kemudian Seksi 2 sepanjang 24,17 Km menghubungkan Rangkasbitung – Cileles dengan progres konstruksi telah mencapai 33,60 persen per-Agustus 2022. Untuk Seksi 3 yang pembangunan-nya merupakan Porsi Pemerintah melalui skema VGF (Viability Gap Fund) sepanjang 33 Km menghubungkan Cileles – Panimbang telah melaksanakan groundbreaking pada Senin 08 Agustus 2022 lalu dan sedang dalam tahap awal konstruksi.
Kehadiran Jalan Tol dapat memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan dari Jakarta menuju Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam, nantinya hanya menjadi sekitar 2-3 jam.
Hal ini menjadi penting karena meningkatkan konektivitas antara DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
 Â