Sukses

Elon Musk Jual Saham Tesla Senilai Rp 61,2 Triliun Demi Twitter

Untuk membiayai bagiannya dari kesepakatan take-private itu, minggu lalu Musk menjual setidaknya saham Tesla senilai USD 3,95 miliar atau sekitar Rp 61,2 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk yang kini masih menjabat sebagai CEO Tesla dan SpaceX mengatakan kepada karyawan Twitter bahwa dia akan menjual saham Tesla demi menyelamatkan perusahaan media sosial yang dipimpinnya sekarang.

Elon Musk membuat pernyataan selama pertemuan untuk memotivasi karyawan Twitter yang tidak terkena pemutusan hubungan kerja agar tetap bekerja keras. Mengingat sebelumnya Musk telah melepaskan sekitar setengah dari karyawan Twitter setelah dia mengakuisisi perusahaan sebesar USD 44 miliar atau USD 54,20 per saham.

Seperti melansir CNBC, Minggu (13/11/2022), untuk membiayai bagiannya dari kesepakatan take-private itu, minggu lalu Musk menjual setidaknya saham Tesla senilai USD 3,95 miliar atau sekitar Rp 61,2 triliun.

Menurut pengajuan dengan Securities and Exchange Commission yang diterbitkan Selasa, batch saham yang baru saja dia jual berjumlah 19,5 juta lebih banyak saham Tesla. Padahal pada awal tahun ini Musk juga telah menjual saham Tesla senilai lebih dari USD 8 miliar pada bulan April dan sekitar USD 7 miliar pada bulan Agustus.

Musk telah mendatangkan karyawan dari Tesla, termasuk lusinan insinyur Autopilot, untuk membantu peninjauan kode dan pekerjaan lain di Twitter bersama dengan teman, pendukung keuangan, dan deputi dari perusahaan lain yang ia dirikan bersama.

Antara lain, Musk ingin Twitter menghasilkan setengah dari pendapatannya dari pelanggan Twitter Blue dan menjadi kurang bergantung pada pendapatan iklan.

Gangguan Twitter Musk telah mengguncang beberapa banteng Tesla yang paling kuat. Misalnya, Wedbush Securities yang telah menghapus Tesla dari daftar saham teratasnya. Perusahaan itu menyebut kesepakatan Twitter Musk sebagai “bencana kecelakaan kereta api” dengan mengatakan CEO selebriti itu telah “menodai” kisah Tesla dan menciptakan “siklus yang menyiksa” bagi para pemegang saham untuk dinavigasi.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Elon Musk Ungkap Twitter Berisiko Bangkrut

Elon Musk dilaporkan baru berkomunikasi kepada para karyawan Twitter usai dua minggu mengambil alih perusahaan tersebut. Dalam komunikasi pertamanya pada para karyawan, CEO Tesla itu banyak membicarakan kondisi perusahaan.

Salah satunya, menurut laporan The Information dan Platformer, Elon Musk terang-terangan menyebut Twittter telah kehilangan banyak uang. Karenanya, tidak tertutup kemungkinan perusahaan akan mengalami kebangkrutan (bangkrut).

Mengutip informasi dari Engadget, Sabtu (12/11/2022), Twitter memang belum menghasilkan keuntungan sejak 2019. Bahkan, ketika Elon Musk mengambil alih perusahaan, pendapatan iklan menurun secara signifikan, karena banyak pengiklan mundur.

Dengan kondisi ini, Musk menuturkan, perusahaan akan memiliki arus kas negatif hingga beberapa miliar dolar di tahun depan. Untuk itu, ia menyebut masa depan perusahaan akan bergantung pada layanan Twitter Blue yang kini hadir dengan sejumlah fitur baru.

"Alasan kami cukup keras (menghadirkan) pelanggan adalah untuk menjaga Twitter tetap hidup," tuturnya. Di samping itu, sejumlah petinggi perusahaan dilaporkan telah mengundurkan diri.

 

3 dari 3 halaman

Sudah Mundur

Beberapa di antaranya yang diketahui sudah mengundurkan diri adalah Chief Information Security Officer, Chief Privacy Officer, dan Chief Compliance Officer. Menyusul kemudian, ada Head of Trust and Safety Yoel Reth dan VP of Client Solutions Robin Wheeler.

Topik lain yang dibahas Elon Musk dalam pesannya tersebut adalah larangan karyawan Twitter melakukan WFH (Work From Home). Ia menegaskan, karyawan harus menghabiskan 40 jam seminggu di kantor, kecuali jika ada izin dari manajemen.