Liputan6.com, Jakarta Pelaku pasar berharap terselenggaranya konferensi tingkat tinggi atau KTT G20 berdampak bagi masuknya investasi asing ke Indonesia. Kinerja investasi sebagai motor penggerak perekonomian diharapkan mampu meningkatkan kontribusinya bagi produk domestik bruto (PDB) hingga tiga tahun mendatang.
’Yang lebih kita harapkan pertemuan ini membawa dampak yang signifikan untuk jangka menengah-panjang dengan masuknya investasi ke Indonesia,’’ ujar Ekonom Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi, kepada Tim Komunikasi dan Media G20, Jumat (11/11/2022).
Baca Juga
Sedangkan untuk jangka pendek, lanjutnya, tentu saja kehadiran para tamu negara akan menggerakkan perekonomin kita sebab ada belanja yang mereka keluarkan ke berbagai sektor. Riset UI menunjukkan, para tamu negara yang menghadiri G20 diperkirakan menghabiskan belanja untuk berbagai keperluan hingga Rp 10 triliun.
Advertisement
Pertemuan para kepala negara ini memberi dampak yang jauh lebih besar dibanding perhelatan lainnya seperti pertemuan tahunan Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), serta Asian Games. Fitrah menambahkan, kinerja perekonomian Indonesia selama pandemi tertinggal dibanding negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Vietnam.
G20 menjadi momentum yang tepat bagi para investor untuk melihat secara langsung kondisi Indonesia yang membaik. Posisi Presidensi G20 membawa keuntungan bagi Indonesia menguatkan posisinya sebagai negara yang layak untuk tujuan investasi.
“Pemerintah harus bisa memberi keyakinan dan menciptakan kepastian hukum bagi investor untuk memulai usahanya di Indonesia.”
Investor
Managing Director PT Samuel International Harri Su menambahkan, mata dunia sedang terarah kepada Indonesia. “ini adalah saat yang tepat mengarahkan mata investor memilih kita, bukan negara Asia lainnya,’’ ujar Harri Su.
Pada kuartal ketiga 2022, realisasi investasi tumbuh sebesar 42,1 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar dari penanaman modal asing (PMA) sebesar 54,9 persen atau secara nominal sebesar Rp168,9 triliun.
Sisanya berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp138,9 triliun atau memberi kontribusi sebesar 45,1 persen dari total investasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), investasi memberikan sumbangsih terbesar kedua bagi pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal ketiga 2022, setelah konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga memberi sumbangsih sebesar 50,38%, investasi menyumbang sebesar 28,55 persen dan posisi ketiga disumbang oleh konsumsi pemerintah sebesar 7,57 persen. Tentang #G20Updates:
Berbagai produk komunikasi disiapkan oleh Tim Komunikasi dan Media G20. Bertujuan untuk menyediakan informasi yang komprehensif mengenai persiapan dan isu-isu yang berkaitan dengan KTT G20 yang diadakan di Bali, Indonesia pada 15-16 November 2022.
Advertisement
Tanpa Putin dan Zelensky, Luhut hingga Sri Mulyani Optimistis KTT G20 Tetap Sukses
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky urung hadir di KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Namun begitu, kabar tersebut tidak menyurutkan asa Indonesia selaku pemegang Presidensi G20 2022 untuk menghelat puncak acara konferensi tingkat tinggi tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabarkan, akan ada 17 kepala negara yang bakal hadir dalam KTT G20, termasuk di antaranya Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Presiden China Xi Jinping. Menurut Jokowi, konfirmasi kehadiran yang mencapai 17 negara itu terbilang cukup tinggi.
"Saya kira dalam posisi normal tuh biasanya 17-18 (orang). Ini posisi yang tidak normal, dunia sangat sulit, semua negara sangat sulit. Kalau kehadirannya sampai sejumlah itu saya kira sudah sangat bagus," kata Jokowi, dikutip Jumat (11/10/2022).
Senada dengan Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Indonesia akan menjadi perhatian dunia dalam penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Itu tidak terlepas dari performa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten naik.
"Dari segi recognition, Indonesia akan menjadi perhatian dunia. Kita juga akan memegang keketuaan ASEAN. Jadi ini tentu akan membuat Indonesia semakin diperhitungkan," ujar Menko Airlangga melalui keterangan tertulisnya.
Pengaruh Indonesia
Optimisme senada sempat dilontarkan Menko Luhut, yang menyebut mandat Presidensi G20 bakal mengukuhkan pengaruh Indonesia di tingkat global.
"Menurut pandangan saya, penyerahan tuan rumah G20 kepada Indonesia menyiratkan bahwa kita tengah meningkatkan pengakuan, pengaruh, dan power secara global. Mereka (negara anggota G20 lain) juga menanti peningkatan peran kita di tingkat regional maupun global," ucapnya.
Luhut bersaksi, para pemimpin dunia telah semakin mengakui posisi Indonesia, khususnya pasca berhasil mengontrol penyebaran pandemi Covid-19 yang marak terjadi di berbagai negara.
"Itu bakal mendongkrak kepercayaan diri bangsa kita bahwa kita dapat menangani masalah yang begitu kompleks melalui disiplin dan kolaborasi. Tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan bersama," serunya.
Advertisement