Liputan6.com, Jakarta PT Jababeka Tbk melalui salah satu anak usahanya, yakni Jababeka Morotai melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Perempuan Indonesia Maju terkait kerjasama terkait pemasaran proyek investasi yang dimiliki Jababeka Morotai di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Morotai.
Sekadar informasi, PT Jababeka Morotai merupakan badan usaha pengembang dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai seluas lebih dari 1.500 Ha yang bergerak di bidang pariwisata, industri, logistik dan pengolahan ekspor di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. KEK Morotai memiliki keunggulan geo-strategis, historis dan wisata bahari dengan keindahan pantai dan bawah laut yang memesona.
Advertisement
Sementara Perempuan Indonesia Maju adalah sebuah komunitas atau organisasi nonnirlaba asal Jakarta Pusat yang bertujuan memberikan edukasi maupun membantu mewujudkan perempuan Indonesia punya kesempatan yang sama dan sejajar dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan negara.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Basuri Tjahaja Purnama selaku Direktur Utama PT Jababeka Morotai, Setiawan Mardjuki selaku Direktur PT Jababeka Morotai dengan Maylana Togas selaku Ketua Umum Perempuan Maju Indonesia di President Lounge, lantai dasar, Menara Batavia.
Pasca penandatanganan ini, kedua belah pihak akan berkolaborasi untuk melakukan pemasaran dengan mencari atau mengumpulkan investor untuk mengembangkan KEK Morotai.
"Terima kasih semua atas dukungannya. Semoga kita bersama-sama mengembangkan Morotai, dan tentu termasuk juga Indonesia. Sebab, Indonesia bagian timur punya keunggulan pariwisata yang merupakan sebuah resources yang bisa (digunakan) terus menerus atau renewable energy. Bukan sumber daya alam, seperti (sektor) tambang, yang bisa habis," terang Basuri, Jumat (11/11/2022).
Basuri juga berharap pihak Perempuan Indonesia Maju bisa meluangkan waktu untuk mengunjungi Pulau Morotai untuk melihat KEK Morotai langsung, dan membuat kegiatan di sana, seperti seminar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk masyarakat lokal. Sehingga, kerja sama antara Jababeka Morotai dan Perempuan Indonesia Maju bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat Morotai.
Berdayakan Masyarakat Lokal
Sementara itu, Maylana Togas menyambut baik penandatanganan MoU dengan Jababeka Morotai. Lana menjelaskan bahwa Perempuan Indonesia Maju telah membuat rencana kerja dan berniat mengajak masyarakat lokal Morotai untuk ikut terlibat dalam kegiatannya. Karena, tanpa hadirnya masyarakat lokal, pemberdayaan masyarakat lokal tidak akan sempurna atau berjalan dengan baik.
Lana pun berharap kerja sama MoU ini bisa berjalan lancar dan berkembang menjadi agreement sama agar lebih legit dan berdampak luas.
"Kita sudah bikin plan dan sudah saya sampaikan ke pak Basuri. Mungkin kita bisa buat satu produk (makanan) saja (untuk awal),” kata Lana.
Ia bercerita bahwa pilot project-nya dari kerja sama ini bisa dimulai dengan membuat produk makanan, semisal krupuk amplang khas Samarinda. Di mana, pihak Perempuan Indonesia Maju bisa mengajari masyarakat Morotai cara membuatnya dan juga perhitungan bisnisnya.
Tapi akan lebih baik kalau dari masyarakat morotai, terutama ibu-ibu, punya produk khas Morotai sendiri yang bisa dijual di Pulau Morotai dan di luar Morotai. Namun, untuk langkah awal bisa lewat kerupuk amplang terlebih dahulu.
Sebab, selain karena produk krupuk amplang ini sudah berjalan, movement pemberdayaan masyarakat tersebut dinilai bisa langsung dirasakan masyarakat lokal.
“Jadi, kami minta tolong nanti untuk dibantu pendekatan dengan tokoh-tokoh dan ibu-ibu setempat,” kata Lana.
"Selain itu, kita akan bantu bikin flyer dan gimmick-gimmick di sosial media. Karena sosial media sangat penting di era saat ini untuk menciptakan word of mouth. Sekarang ini, word of mouth, sangat penting. Dengan begitu, kita jadi bisa saling menguatkan, saling mengisi. Semoga makin kuat lagi kerja samanya," tutup Lana.
Advertisement
KEK Morotai Tancap Gas jadi Pusat Industri Kelautan Indonesia
Aksi strategis Jababeka Morotai dalam mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Morotai, Maluku Utara menjadi green island melalui penggunaan energi terbarukan terus berlanjut. Berbagai kemitraan telah dijalin Jababeka Morotai sebagai bentuk komitmen nyata dalam mencapai hal tersebut.
Sebelumnya, Jababeka Morotai telah menjalin kerja sama dengan QDJAPAN CO.,LTD yang merupakan perusahaan yang mengembangkan panel surya khusus, yakni QD (Quantam Dot) Solar System atau CROAS.
Terbaru, Jababeka Morotai baru saja melebarkan sayap kemitraan lagi dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO). Hal itu menyusul penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan antara Jababeka Morotai dengan ASPARINDO untuk kerja sama pengembangan kawasan pusat industri kelautan di KEK Morotai.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Basuri Tjahaja Purnama selaku Direktur Utama PT Jababeka Morotai dan Setiawan Mardjuki selaku Direktur PT Jababeka Morotai serta Y. Joko Setiyanto selaku Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO).
Rencananya, melalui kerja sama ini, kedua belah pihak akan mengembangkan kawasan pusat industri kelautan mencakup industri pengolahan, perdagangan, budidaya, pemasaran, distribusi hasil laut dan fasilitas hasil laut serta pelatihan peningkatan sumber daya manusia di KEK Morotai.
Ketua ASPARINDO Y Joko Setiyanto mengatakan, saat ini kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap konsumsi ikan cukup tinggi. Tapi, menurut Joko, Indonesia distatistikan berada dalam posisi ke sembilan untuk produksi ikan dunia dan harapannya dengan kerja sama ini lima tahun kemudian Indonesia menjadi negara dengan produksi ikan ke enam atau tujuh di dunia.
“Kami berharap di sana (KEK Morotai) hadir pusat industri kawasan kelautan, mulai dari pelatihan dan segala macamnya, “ kata Joko, dikutip Kamis (30/9/2022).
Potensi KEK Morotai
Ketua Dewan Pembina ASPARINDO Antonius Setiadi pun mengamini bahwa pengembangan maritim, terutama hasil laut, belum dikelola dengan baik. Harapannya, dengan kerja sama dengan Jababeka Morotai yang merupakan salah satu anak usaha dari PT Jababeka Tbk bisa mencapai target itu bersama sama.
Menurut Setiadi, untuk mencapai posisi kedua di dunia dalam tangkap ikan sangat mungkin. Karena, potensi KEK Morotai yang sangat besar dari segi sumber daya perikanan dan letaknya yang strategis di mana sering menjadi kapal-kapal besar luar negeri masuk ke daerah Pulau Morotai.
“Yang dikatakan Pak Joko betul, (kerja sama) ini scope-nya tidak hanya membantu para penjual dan penangkap ikan, tapi juga memberi nilai tambah bagi mereka. Kami berharap di KEK Morotai, mulai processing, penangkapan, dan kebutuhan semuanya tersedia di sana,” kata Setiadi.
Advertisement