Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Waduk Muara (Estuary Dam), di Bali jelang KTT G20 2022.
Pembangunan PLTS dilakukan dengan mengoptimalkan fungsi tampungan air di Waduk Muara yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Sehingga mendukung upaya pengurangan dampak perubahan iklim dan transisi energi terbarukan yang sejalan dengan salah satu isu global pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca Juga
Menko Luhut mengatakan, Pemerintah Indonesia bertanggungjawab terhadap generasi berikutnya. Sehingga pengelolaan sumber daya perlu menjadi prioritas.
Advertisement
“Kita punya 5.087 danau dan 300 bendungan, seluruh sumber daya tersebut akan kita optimalkan sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi berikutnya. Saat ini, kita menyaksikan pembangunan PLTS terapung yang pertama di Indonesia dan ini akan kita jadikan showcase pada KTT G20,” ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/20229.
Selain menjadi locus kegiatan PT PLN (Persero) membangun PLTS di kawasan Waduk Muara Nusa Dua, Kementerian PUPR juga memiliki bendungan baru dan lama yang direhabilitasi untuk mengembalikan fungsi utamanya sebagai sumber penyedia air baku. Waduk Muara misalnya, direhabilitasi untuk melayani kebutuhan air baku untuk kawasan pariwisata utama di Bali.
“Waduk Muara Nusa Dua berperan penting dalam memasok air baku pada kawasan pariwisata utama di Bali, seperti kawasan Kuta, Benoa, Nusa Dua dan sekitar Bandara I Ngurah Rai,” imbuh Menteri Basuki.
Meningkatkan Suplai Air
Rehabilitasi Waduk Muara dirancang untuk dapat meningkatkan suplai air baku untuk PDAM Kabupaten Badung sebesar 500 liter per detik atau meningkat 200 liter per detik dari pasokan sebelumnya.
Rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua seluas 35 hektare mulai dikerjakan sejak Februari 2022 dengan biaya APBN senilai Rp 44,3 miliar.
Advertisement
Kontraktor Brantas Abipraya
Pekerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya meliputi pembangunan saluran pengarah baru, perbaikan dan penggantian bendung karet, pembangunan jembatan, modifikasi bar screen, atap stop log, mechanical and electrical pintu radial, hydraulic rotary screen, gedung pameran, dan ruang rapat.
Selain mengoptimalkan fungsi Waduk Muara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, juga menata kawasan Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai yang akan menjadi venue showcase konservasi mangrove untuk tamu-tamu negara KTT G20. Penataan sendiri telah selesai 100 persen.