Sukses

Di KTT ASEAN, Jokowi Ajak Kanada Jadi Mitra Implementasi AOIP

Peningkatan kemitraan ASEAN-Kanada menjadi Kemitraan Strategis, perlu disusun substansi dengan menghadirkan lebih banyak kerja sama konkret

Liputan6.com, Jakarta Kemitraan ASEAN dan Kanada memasuki usia 45 tahun, namun sampai saat ini masih dalam mekanisme mitra dialog. Dalam rangka peningkatan kemitraan ASEAN-Kanada menjadi Kemitraan Strategis, perlu disusun substansi dengan menghadirkan lebih banyak kerja sama konkret. 

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam KTT ASEAN-Kanada Commemorative Summit yang digelar di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11).

“Kerja sama dalam konteks Indo-Pasifik dapat dijadikan salah satu kick-off project antara ASEAN dan Kanada,” ucap Presiden Jokowi dalam KTT yang dihadiri pemimpin ASEAN dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tersebut.

Menurut Presiden Joko Widodo, isu keamanan di kawasan Indo-Pasifik menjadi hal yang sangat penting, namun isu ekonomi dan pembangunan juga tidak kalah penting.

“Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) memiliki empat prioritas kerja sama yaitu konektivitas, maritim, pencapaian SDGs dan perdagangan investasi. Kanada dapat secara konkret menjadi mitra ASEAN dalam pelaksanaan AOIP,” ungkap Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga mengundang Kanada untuk berpartisipasi dalam Indo-Pacific Infrastructure Forum yang akan diselenggarakan pada tahun depan dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

“Indonesia mengundang Kanada berpartisipasi dalam forum tersebut,” kata Presiden Joko Widodo.

Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa ditengah dunia yang sedang tidak kondusif ini, justru menjadi lebih penting untuk mengisinya dengan kerja sama konkret yang saling menguntungkan.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN-Kanada Commemorative Summit yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

2 dari 3 halaman

Jokowi Usung 4 Prioritas Kerja Sama dalam KTT ASEAN-Australia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia ke-2 yang digelar di Shoka Hotel, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022). Dalam konferensi ini Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa sebagai mitra wicara pertama yang menjalin Kemitraan Komprehensif Strategis dengan ASEAN, Australia dan ASEAN memiliki peran penting untuk membangun kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai dan sejahtera.

Enam+02:50VIDEO: Mantap! KTT G20 Sumbang 7,5 Triliun Rupiah untuk PDB Indonesia “ASEAN dan Australia juga memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional. Saya berharap kiranya Australia juga memiliki kesamaan pandangan dengan ASEAN mengenai pentingnya kerja sama yang inklusif. Inklusivitas sangat penting untuk memperkuat strategic trust,” ujar Joko Widodo dalam keterangan tertulis.

Dalam KTT yang dihadiri oleh para pemimpin ASEAN dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese tersebut, Presiden Joko Widodo mengemukakan tiga hal terkait fokus kerja sama yang dapat diperkokoh antara ASEAN dan Australia. Yang pertama menurut Presiden, ASEAN dan Australia harus terus menjalin kerja sama konkret dalam konteks Indo-Pasifik.

“Saya yakin ASEAN – Australia dapat segera mengambil beberapa pilot projects dari 4 prioritas kerja sama yang tertera dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Dalam kaitan itu sebagai Ketua ASEAN tahun depan, Indonesia harapkan partisipasi Australia dalam Indo-Pacific Infrastructure Forum,” kata Presiden Joko Widodo.

3 dari 3 halaman

Fokus Lainnya

Fokus kerja sama kedua yakni Australia dapat menjadi jembatan untuk memperkuat komunikasi antara ASEAN dan Pacific Islands Forum (PIF). Untuk itu, Indonesia mengusulkan agar komunikasi antara Sekretariat ASEAN dan PIF bisa mulai terjalin.

“Ketiga, on bilateral note, saya mengajak Australia untuk hadir dan berkontribusi dalam pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development yang utamanya akan memberikan perhatian pada kerja sama ekonomi dan pembangunan di kawasan Pasifik,” ucap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menggarisbawahi pentingnya ASEAN dan Australia yang memiliki tanggung jawab menjadikan kawasan sebagai epicentrum of growth.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ke-2 ASEAN – Australia yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.