Sukses

Alasan Elon Musk Batal Hadiri KTT G20 di Bali, Gara-Gara Twitter?

CEO Tesla Elon Musk dipastikan tidak akan hadir langsung dalam rangkaian acara KTT G20 di Bali.

Liputan6.com, Jakarta CEO Tesla Elon Musk dipastikan tidak akan hadir langsung dalam rangkaian acara KTT G20 di Bali. Namun miliarder dunia tersebut rencananya akan hadir secara virtual.

Hal tersebut dipastikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Luhut, ketidakhadiran Elon Musk di KTT G20 lantaran masih harus menyelesaikan kontrak bisnis.

"Elon Musk karena dia ada masalah kontrak yang masih dibahas, dia akan memberikan speech-nya secara daring selama 1 jam dan tanya jawab," kata Luhut, Minggu (13/11/2022).

Sebelumnya, ketidakhadiran Elon Musk secara fisik di KTT G20 ini diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia.

"Dia tidak bisa hadir karena ada acara di Amerika Serikat dan dirinya harus hadir di sana," kata Ketua Kadin Arsjad Rasyid dikutip dari Antara..

Musk akan berbicara pada acara bisnis yang terkait dengan KTT G20 negara-negara besar. Pemimpin dunia seperti Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan hadir secara langsung, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan bakal hadir secara virtual.

Setelah baru-baru ini mengakuisisi platform media Twitter, Musk terperosok ke dalam serangkaian perubahan kebijakan dan strategi yang telah membuat masa depan perusahaan tersebut diragukan.

2 dari 3 halaman

Dijadwalkan Berdialog

Sebelumnya, CEO Tesla Motors Elon Musk juga dijadwalkan akan berdialog bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam acara "Intergenerational Dialogue for Our Emerging Future" yang akan dilangsungkan hari Senin (14/11) di Bali.

Elon Musk akan bergabung secara daring dalam dialog interaktif dengan 500 mahasiswa dan 25 guru besar yang berkumpul di UID Bali Campus, di Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Denpasar.

Dialog ini merupakan bagian utama dari kegiatan Tri Hita Karana (THK) Future Knowledge Summit dan Festival Kampus Merdeka (FKM) yang merupakan kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan lembaga nirlaba Upaya Indonesia Damai atau yang juga dikenal sebagai United in Diversity (UID).

Kolaborasi ini merupakan upaya bersama mewujudkan visi nasional dalam mempercepat Indonesia maju dengan sumber daya manusia yang unggul.

Mendikbudristek Nadiem Makarim akan membuka resmi acara tersebut dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan akan memberikan kata sambutan.

Sementara Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, CEO Marvell Technology Sehat Sutardja, CEO Contemporary Amperex Technology Zeng Yu Qun, Pengajar Senior MIT Otto Scharmer, Pro Vice Chancellor Emeritus Oxford University Sir Gordon Duff, Chairman BGI group Dr. Wang Jian serta Prof. Yohanes Surya akan aktif pada rangkaian acara dialog sepanjang hari.

3 dari 3 halaman

Putin Tak Datang KTT G20, Menko Luhut Tetap Senang Ada Joe Biden dan Xi Jinping

Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan hadir dalam gelaran acara konferensi tingkat tinggi, atau KTT G20 di Bali pada November 2022 ini.

Putin akan absen bersama dua pemimpin negara lainnya, yakni Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, masing-masing dengan alasan berbeda.

"Saya pikir masih ada 17 pemimpin akan berangkat ke sini mulai besok malam. Tiga pemimpin tidak bisa hadir, pertama Presiden Putin, karena dia punya isu domestik," kata Luhut, Sabtu (12/11/2022).

"Kedua, saya pikir Brazil, saya kira tidak bisa datang karena adanya transisi pasca pemilu. Ketiga, Presiden Meksiko, dimana sejauh yang saya tahu ia tidak pernah jauh-jauh dari Mexico," ungkapnya.

Kendati begitu, ketidakhadiran tiga pemimpin tersebut tidak terlalu dipusingkan Luhut. Pasalnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping bakal hadir mengikuti KTT G20 di Bali.

"Saya pikir yang lainnya, Anda bisa lihat jumlah delegasi masih sangat tinggi. Diskusinya pun sangat-sangat baik. Saya juga senang, Amerika dan China juga di sini," ujar Luhut.

"Anda bisa lihat apa yang terjadi, diharapkan bisa terjadi sesuatu selama kehadiran mereka di Bali," tandas Luhut Binsar Pandjaitan.