Sukses

Kemensetneg Jadi Penanggung Jawab Infrastruktur dan Logistik KTT G20

Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sekretariat Negara atau Kemensetneg bertanggung jawab atas kesiapan infrastruktur dan logistik dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang dilaksanakan di Bali pada 15-16 November 2022.

Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.

Di dalam aturan tersebut tertulis bahwa Menteri Sekretaris Negara ditunjuk menjadi ketua untuk bertanggung jawab di bidang logistik dan infrastruktur pada Presidensi G20.

Adapun lokasi yang terpilih dan dijadikan sebagai tempat pertemuan para petinggi negara G20 nantinya ialah Hotel Apurva Kempinski.

Sebelumnya Sekretaris Kemensetneg Setya Utama telah menyampaikan kesiapan di beberapa titik venue utama di Apurva Kempinski serta venue lainnya yang akan dijadikan sebagai tempat pertemuan KTT G20 2022 ini.

Dalam keterangan pers #G20UPDATES yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemenko Marimvest, Setya memberikan gambaran pada publik tentang kesiapan infrastruktur dan logistik dalam menyambut para Pemimpin G20.

Seluruh aspek logistik dan infrastruktur disiapkan dengan mengedepankan prinsip aman dan nyaman guna memberikan pelayanan terbaik kepada para Pemimpin Negara dan Organisasi Internasional yang hadir dalam KTT G20, di Bali pada 15-16 November 2022.

“Pemerintah Indonesia menyiapkan Hotel Apurva Kempinski di kawasan Nusa Dua sebagai venue utama perhelatan KTT G20. Serangkaian kegiatan yakni working session yang dimulai pada tanggal 15 November 2022, social lunch pada hari yang sama, sampai penyerahan Presidensi G20 dari Indonesia ke India pada 16 November akan diselenggarakan di tempat ini,” kata dia seperti mengutip keterangan tertulis dari laman Kemensetneg, Senin (14/11/2022).

 

2 dari 2 halaman

Kesiapan Lainnya

Kesiapan Kemensetneg mendukung Infrastruktur dan logistik juga dapat terlihat di Media Center, tempat dimana para jurnalis dalam dan luar negeri akan berkumpul untuk menyiapkan berbagai hal terkait pemberitaan seputar pelaksanaan KTT G20.

Diperkirakan ribuan jurnalis akan meliput KTT G20, yang terdiri atas 2.051 jurnalis in-persons dan 82 jurnalis virtual yang berasal dari 364 media internasional dan 71 media nasional yang telah terdaftar. Media Center yang berlokasi di Bali International Convetion Center, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, terdiri atas dua lantai yang dilengkapi dengan tiga fasilitas utama berupa workstation, conference room,dan viewing room.

Selain itu, guna mendukung kelancaran mobilitas untuk seluruh pemimpin negara, delegasi resmi, dan jurnalis, Pemerintah melalui Kemensetneg telah memfasilitasi dalam penyediaan kendaraan listrik, setidaknya terdapat 962 mobil listrik, 454 motor listrik, dan 26 bus listrik untuk mendukung berkegiatan selama perhelatan KTT G20.

Penyediaan kendaraan listrik selama pelaksanaan KTT G20 merupakan komitmen Indonesia dalam mewujudkan green energy dan menjadikan KTT G20 sebagai momentum untuk mengakselerasi transisi energi menuju energi bersih sekaligus memperkuat industri mobil listrik dalam negeri sehingga Indonesia dapat menjadi produsen kendaraan listrik di kawasan regional.

Penyediaan official merchandise KTT G20 juga bagian dari kesiapan logistik yang disiapkan oleh Kemensetneg dengan menggandeng para pelaku UMKM, berbagai produk unggulan UMKM yang telah melalui kurasi yang ketat nantinya akan menjadi merchandise bagi para pemimpin negara G20 dan seluruh delegasi yang hadir di KTT G20. Indonesia menjadikan KTT G20 sebagai momentum untuk mengangkat produk dalam negeri khususnya UMKM yang diharapkan dapat menjadi kebanggaan bangsa di mata dunia.

Seperti diketahui tiga hal yang menjadi prioritas utama pembahasan KTT G20 adalah arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi yang berkelanjutan.