Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atau Menko Airlangga mengatakan salah satu kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi dunia adalah kolaborasi antara sektor publik dan swasta.
Hal itu disampaikan dalam B20 Summit Indonesia yang merupakan bagian dari KTT G20, di Bali, Senin (14/11/2022).
Baca Juga
“Kolaborasi antara sektor publik dan swasta adalah kunci arsitektur ekonomi pasca Pandemi,” kata Airlangga Hartarto.
Advertisement
Dalam sambutannya, Airlangga menekankan bahwa dunia sedang menghadapi perubahan yang sangat cepat, dimana transformasi terjadi di berbagai sektor.
Menurut dia, transformasi akan sangat bermanfaat bagi kita semua, jika Pemerintah mampu memegang kendali dan menjawab tantangan masa depan melalui kolaborasi antara publik dan swasta.
“Kami berada di tengah-tengah transformasi dari satu sistem ke sistem lainnya. Transformasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, pemerintah harus berada di kursi pengemudi dalam menjawab tantangan Masa Depan melalui kolaborasi publik-swasta yang lebih kuat untuk tindakan kebijakan politik yang konkret,” jelas Airlangga.
Maka penting bagi kita semua untuk memanfaatkan peluang revolusi industri 4.0, kecerdasan buatan, dan inovasi dalam melakukan transformasi.
“Satu hal yang penting, Pemerintah tidak bisa menyelesaikan krisis secara sepihak. Sektor bisnis juga merupakan kunci untuk membantu menyelesaikan krisis. Ada pepatah lama yang melandasi budaya kerja Indonesia “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” yang memiliki makna bersatu Kita teguh bercerai kita runtuh,” ujar Airlangga.
41 Negara
Adapun dalam B20 ini tercatat 41 negara mengakui pentingnya ekonomi inklusif. Dia berharap dengan kolaborasi dalam B20 ini bisa mendorong ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,4 persen pada tahun 2022.
“Jauh lebih tinggi dari perkiraan awal oleh organisasi global, dan pada kuartal ketiga tahun ini kami bahkan tumbuh sebesar 5,72 Persen dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan sangat penting untuk menciptakan bisnis yang ramah lingkungan. Hal itu bertujuan untuk menjaga masa depan anak bangsa supaya terhindar dari kemiskinan maupun kelaparan. Oleh karena itu, untuk menuju masa depan yang lebih baik kita harus siap menerapkan revolusi hijau lainnya, disamping melakukan transformasi.
“Kita harus siap untuk Revolusi Hijau lainnya, berinovasi untuk transformasi yang lebih besar Apa ekonomi digital yang melindungi planet kita dan masa anak-anak kita dan cicit kita. Kami mengundang Anda untuk menjadi bagian dari transformasi Indonesia,” pungkas Airlangga.
Advertisement
Bertemu Joe Biden, Jokowi: Kerja Sama Ekonomi Indo-Pasifik Harus Diperkuat
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Hal ini disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022).
Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk memberikan dukungan dan berpratisipasi penuh pada IPEF.
"Bagi Indonesia, kerja sama konkret selalu menjadi acuan. Saya akan tugaskan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia untuk terus menindaklanjuti kerja sama IPEF ini," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (14/11/2022).
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan masalah keamanan terkait Indo-Pasifik penting dibahas. Namun, dia mengatakan bahwa kerja sama ekonomi Indo-Pasifik juga tidak kalah penting dan perlu terus diperkuat.
"Kemitraan Indonesia, ASEAN dengan Amerika Serikat untuk membangun kemakmuran di Indo-Pasifik perlu terus diperkuat," ujarnya.
Sebagai Ketua ASEAN, Jokowi menuturkan tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum yang merupakan salah satu implementasi konsep ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP).
"Saya sangat berharap AS dapat berpartisipasi dalam forum tersebut sebagai wujud dukungan AS terhadap AOIP," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Dalam kesempatan ini, Jokowi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Joe Biden pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Adapun KTT G20 akan berlangsung pada 15 dan 16 November 2022.
"Presiden Biden, selamat datang di Bali. Saya mengapresiasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 ini," ucap Presiden Jokowi. Presiden Jokowi mengatakan harapannya agar KTT G20 ini dapat mengasilkan kerja sama yang konkret. Indonesia berharap, semua negara G20 dapat memberikan fleksibilitas agar komitmen konkret hasil KTT dapat tercapai.
"Saya berharap KTT G20 ini akan dapat menghasilkan kerja sama konkret yang dapat membantu dunia dalam pemulihan ekonomi global," tutur Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.