Liputan6.com, Jakarta - Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Pegadaian (Persero) turun semua. Pada perdagangan Selasa 15 November 2022, harga emas Pegadaian turun di semua jenis dan ukuran yang dijual.
Untuk diketahui, Pegadaian menjual emas Antam, emas UBS, emas Antam Batik dan emas Antam Retro. Sedangkan ukuran yang dijual dari 0,5 gram sampai dengan 1.000 gram.
Baca Juga
Melansir portal resmi Pegadaian, Selasa (15/11/2022), harga emas Pegadaian untuk jenis Antam dengan ukuran 1 gram dijual Rp 1.005.000, turun Rp 2.000 jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin yang dipatok Rp 1.007.000.
Advertisement
Kemudian harga emas UBS 1 gram dipatok Rp 972.000, juga mengalami penurunan yang dalam jika dibandingkan kemarin yang sebesar Rp 988.000. Demikian juga dengan harga emas Retro yang turun menjadi Rp 977.000 dari sebelumnya ke Rp 988.000 per gram.
Untuk harga emas di Pegadaian hari ini yang termurah masih dipatok Rp 519.000 pada jenis UBS dengan ukuran 0,5 gram. Sedangkan termahal adalah harga emas Antam senilai Rp 941.851.000 dengan ukuran 1 kg.
Masyarakat bisa memantau langsung rincian harga emas 24 karat di Pegadaian melalui website resminya www.pegadaian.co.id.
Hingga kini, Pegadaian menjual berbagai jenis emas batangan yaitu Emas Antam, emas Antam Retro, emas Antam Batik dan emas UBS.
Harus tahu jika harga emas Pegadaian berubah-berubah mengikuti pasar. Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas Pegadaian hari ini:
Harga Emas Antam
- Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 555.000
- Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.005.000
- Harga emas Antam 2 gram = Rp 1.946.000
- Harga emas Antam 3 gram = Rp 2.892.000
- Harga emas Antam 5 gram = Rp 4.785.000
- Harga emas Antam 10 gram = Rp 9.512.000
- Harga emas Antam 25 gram = Rp 23.648.000
- Harga emas Antam 50 gram = Rp 47.213.000
- Harga emas Antam 100 gram = Rp 94.344.000
- Harga emas Antam 250 gram = Rp 235.583.000
- Harga emas Antam 500 gram = Rp 470.947.000
- Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 941.851.000
Harga Emas UBS
- Harga emas UBS 0,5 gram = Rp 519.000
- Harga emas UBS 1 gram = Rp 972.000
- Harga emas UBS 2 gram = Rp 1.928.000
- Harga emas UBS 5 gram = Rp 4.763.000
- Harga emas UBS 10 gram = Rp 9.476.000
- Harga emas UBS 25 gram = Rp 23.640.000
- Harga emas UBS 50 gram = Rp 47.183.000
- Harga emas UBS 100 gram = Rp 94.329.000
- Harga emas UBS 250 gram = Rp 235.751.000
- Harga emas UBS 500 gram = Rp 470.947.000
Harga Emas Antam Batik
- Harga emas Antam Batik 0,5 gram = Rp 627.000
- Harga emas Antam Batik 1 gram = Rp 1.160.000
- Harga emas Antam Batik 8 gram = Rp 8.772.000
Harga Emas Antam Retro
- Harga emas retro 0,5 gram = Rp 522.000
- Harga emas retro 1 gram = Rp 977.000
- Harga emas retro 2 gram = Rp 1.933.000
- Harga emas retro 3 gram = Rp 2.872.000
- Harga emas retro 5 gram = Rp 4.772.000
- Harga emas retro 10 gram = Rp 9.485.000
- Harga emas retro 25 gram = Rp 23.576.000
- Harga emas retro 50 gram = Rp 47.067.000
- Harga emas retro 100 gram = Rp 94.050.000
- Harga emas retro 250 gram = Rp 234.841.000
- Harga emas retro 500 gram = Rp 469.456.000
- Harga emas retro 1000 gram = Rp 938.868.000.
Harga Emas Mampu Bertahan di Tengah Tekanan Penguatan Dolar AS
Harga emas stabil pada penutupan perdagangan Senin. Harga emas hari ini mampu bertahan di tengah kenaikan nilai tukar dolar AS menyusul tanda-tanda bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) tidak akan melunakkan kebijakan untuk melawan inflasi.
Mengutip CNBC, Selasa (15/11/2022), harga emas di pasar spot naik 0,05 persen menjadi USD 1.771,82 per ounce pada pukul 16.00 ET, setelah jatuh 1 persen pada perdagangan sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,34 persen ke level USD 1.775,2 per ounce.
Kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia dan penguatan imbal hasil obligasi AS membebani emas. Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan bahwa bargain hunting karena penurunan harga emas yang sudah cukup dalam mampu menahan tekanan terhadap harga emas.
Wyckoff melanjutkan, ada kemungkinan harga emas akan bergerak menguat dalam waktu dekat ini karena memang penurunan harga emas sudah cukup dalam sejak Bank Sentral AS memutuskan untuk mengendalikan inflasi secara agresif.
Indeks dolar AS naik 0,4 persen, sementara imbal hasil Treasury berjangka waktu 10 tahun juga naik, membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri.
"Emas tampaknya memiliki resistensi yang kuat dengan level USD 1.800, dengan dukungan yang layak di wilayah USD 1.750," jelas analis senior OANDA Edward Moya dalam sebuah catatan.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas melaporkan kenaikan mingguan terbaiknya sejak Maret 2020. Kenaikan ini terjadi di tengah harapan kenaikan suku bunga yang lebih lambat setelah data menunjukkan penurunan tekanan harga di AS.
Wakil Ketua the Fed Lael Brainard pada hari Senin bergabung dengan Gubernur Christopher Waller mengatakan bahwa Fed siap mulai mengurangi kebijakan kenaikan suku bunga agresif.
Advertisement
Mampukah Tembus Level USD 1.800?
Emas dengan cepat menjadi aset yang harus diperhatikan saat inflasi mulai melambat dan pasar kripto melewati fase krisis. Harga emas tercatat pada pekan lalu di kisaran USD 1.681 per ounce dan terakhir diperdagangkan di USD 1.765.
Dilansir dari laman Kitco News, Senin (14/11/2022) ini menjadi kinerja terbaik bagi emas sejak pekan yang berakhir 24 Juli 2020, ketika harga emas naik lebih dari USD 90, dimana saat itu emas di atas USD 2.000 per ons.
Sementara, Comex berjangka Desember terakhir diperdagangkan mendekati level tertinggi harian di USD 1.767,60 per ounce. Hal itu disebabkan oleh perputaran perdagangan yang kuat, terjadi setelah data inflasi AS terbaru menunjukkan tekanan harga yang melambat.
Kemungkinan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang lebih fleksibel dalam beberapa bulan mendatang. Berita itu mengirim dolar AS lebih rendah, memberi ruang emas untuk reli.
"Harga konsumen AS naik jauh lebih rendah dari yang diharapkan pada Oktober, sehingga meredam ekspektasi kenaikan suku bunga Fed, memberi tekanan pada dolar AS dan menyebabkan imbal hasil obligasi AS turun secara nyata. Akibatnya, harga emas naik menjadi USD 1.760 per troy ounce untuk mencapai level tertinggi sejak akhir Agustus,” kata analis Commerzbank Carsten Fritsch.
Analis telah mengincar kembalinya harga emas setelah tujuh bulan berturut-turut mengalami kerugian, penurunan beruntun terpanjang dalam lebih dari lima dekade. Dan harga emas akhirnya bergerak dengan harapan bahwa The Fed akan memperlambat segalanya, dan pembukaan kembali China.
"Kami mengalami penembusan pada Kamis dengan penutupan yang sangat positif, dan kami mendapatkan beberapa tindak lanjut pada Jumat. Untuk pedagang teknis, grafik ini masih sangat kuat. Tidak ada alasan bagi saya untuk mengatakan itu akan berbalik dan turun kembali. Kita harus menemukan level lebih dekat ke USD 1.775 – USD 1.800 sebelum pasar berhenti," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Frank Cholly mengatakan kepada Kitco News.
Reli harga emas juga bertepatan dengan aksi jual besar-besaran kripto, yang melihat pertukaran mata uang kripto. Hal ini memiliki risiko penularan tingkat tinggi yang akan terus berdampak pada aset kripto dan pasar yang lebih luas secara umum.
Volatilitas kripto memiliki jangkauan yang jauh lebih luas kali ini, itulah sebabnya emas lebih diuntungkan daripada di bulan-bulan awal musim dingin kripto ini.
"Keadaan di kripto dibandingkan dengan bulan-bulan musim panas telah berubah. Investor lebih khawatir daripada awal tahun ini. Dan peningkatan jumlah modal di pasar kripto cukup besar, dan emas memiliki peran tradisional itu - dipercaya dan dianggap sebagai tempat perlindungan tradisional,” kata pakar logam mulia Gainesville Coins Everett Millman.