Sukses

Sukseskan Presidensi G20, Sucofindo Sebar Layanan TIC di 66 Titik

PT Sucofindo mendukung agenda presidensi G20 melalui layanan jasa Testing, Inspection, and Certification (TIC).

Liputan6.com, Jakarta PT Sucofindo mendukung agenda presidensi G20 melalui layanan jasa Testing, Inspection, and Certification (TIC).

“Sepenuhnya Sucofindo mendukung Presidensi G20 melalui layanan jasa TIC yang tersebar di 66 titik layanan di Indonesia,” ungkap Direktur Utama Mas Wigrantoro, Selasa (15/11/2022)

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengimbau kepada seluruh lini masyarakat untuk turut menyukseskan presidensi G20, yang berfokus kepada tiga prioritas, yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Tiga fokus ini sejalan dengan tema yang diusung, yaitu Recover Together, Recover Stronger.

Oleh karena itu, untuk menyukseskan presidensi G20, seperti dalam implementasi fokus penanganan kesehatan Inklusif, Sucofindo dilengkapi dengan laboratorium alat kesehatan.

“Laboratorium kami mampu membantu kalibrasi dan uji alat kesehatan di seluruh Pelayanan Kesehatan di Indonesia (Rumah Sakit, Puskesmas, serta fasilitas kesehatan lainnya). Melalui Laboratorium Alat Kesehatan dapat mendukung pencegahan Covid-19, seperti mampu memberi layanan uji cairan disinfektan,” kata Mas Wigrantoro.

Selain itu, dalam meminimalisir Covid-19, PT Sucofindo juga menyediakan layanan Good Distribution Practices (GDP) menjaminkan produk farmasi memenuhi kriteria keamanan. Selanjutnya sebagai agen transformasi, PT Sucofindo juga turut berkomitmen dalam pengembangan ekonomi digital.

“Khususnya adaptif terhadap perkembangan bisnis era 4.0 dan Normal Baru,” ujar Mas Wigrantoro.

PT Sucofindo menurut Mas Wigrantoro saat ini telah menjalankan transformasi digital untuk proses bisnis internal, maupun dalam memberikan layanan jasa bagi pelanggan.

“Kami tengah menuju Digital TIC Company dan ini adalah upaya dalam memimpin pasar TIC, serta meningkatkan peran global PT Sucofindo,” ujar Mas Wigrantoro.

 

2 dari 4 halaman

Layanan Monitoring

Layanan digital jasa Sucofindo antara lain adalah layanan monitoring limbah secara online, monitoring distribusi bahan bakar secara online dan penggunaan dan penggunaan Remote Virtual Asisten untuk Remote Inspection dan Audit.

“Kami pun fokus pada pengayaan jasa TIC (Testing, Inspection, and Certification) dengan teknologi digital, salah satunya penggunaan smart sensor dan connected device, untuk mendukung penerapan Tata Kelola Pertambangan dan Mineral yang baik, serta mendorong pengembangan smart mining yang kini terus didukung oleh pemerintah,“ kata Mas Wigrantoro.

Untuk Transisi Energi PT Sucofindo memiliki layanan sebagai Lembaga Verifikasi dan Validasi (LVV) Informasi Lingkungan terhadap Emisi Gas Rumah Kaca (GRK). LVV PT Sucofindo juga melayani informasi lingkungan lain, seperti reduksi emisi, pengelolaan sampah, dan air. Selain itu, PT Sucofindo juga mampu melayani jasa Audit Energi Industri dan Bangunan Gedung.

“Selanjutnya untuk menyukseskan presidensi G20, Sucofindo terus berkomitmen dan merealisasikan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui inovasi layanan dan jasa yang dimiliki,” tutup Mas Wigrantoro.

3 dari 4 halaman

Makna 3 Lidah Api di Latar Belakang Foto Jokowi dengan Tamu KTT G20 Bali

Presiden Joko Widodo atau (Jokowi) telah membuka rangkaian KOnferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali. Jokowi langsung menyambut 17 pimpinan negara G20 yang hadir secara langsung. 

Para pimpinan negara G20 usai turun dari mobil langsung berjalan menuju lobi pendopo Apurva dimana Presiden Jokowi telah menunggu. Para pimpinan negara tersebut kemudian melakukan sesi foto bersama di depan instalasi backdrop (latar belakang) yang didominasi warna merah dan biru dengan lambang KTT G20 di tengahnya.

Dari pantauan merdeka.com, backdrop bertuliskan G20 Indonesia 2020 lengkap dengan ikon gunungan bermotif batik. Warna backdrop tersebut didominasi warna merah dan biru. Tak hanya itu, jika diperhatikan, ada 3 backdrop yang membentuk lidah api.

Perbesar Backdrop bertuliskan G20 Indonesia 2022 lengkap dengan ikon gunungan bermotif batik. Warna backdrop didominasi warna merah dan biru. Tiga backdrop tersebut berbentuk lidah api.“Instalasi itu merupakan gambaran tiga lidah api sebagai simbol dari ketiga topik yang diusung pemerintah untuk ajang ini,” kata Visual Creative Consultant Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Elwin Mok melalui siaran pers, Bali. Selasa (15/11/2022).

Elwin menjelaskan sebagai pemegang tampuk presidensi, Presiden Joko Widodo berhak menentukan isu-isu utama KTT G20 untuk dibahas dalam konferensi. Adapun tiga topik yang ditentukan pemerintah tersebut adalah transformasi digital, penguatan arsitektur kesehatan global, dan transisi energi terbarukan.

Lidah api juga menggambarkan semangat yang membara untuk mengajak dunia tumbuh bersama melalui tema KTT Recover Together, Recover Stronger. Selain itu juga menggambarkan ciri khas Indonesia.

“Bahwa Indonesia berada di ring of fire, itu sekaligus bisa dimaknakan banyaknya volcanic (gunung berapi) yang ada di Indonesia,” kata dia.

4 dari 4 halaman

Dibuat 2 Bulan Sebelum KTT G20

Instalasi yang terbuat dari besi itu dibuat oleh tim kreatif di bawah koordinasi Tim Asistensi dan Kemitraan G20 yang tergabung dalam Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20. Terdiri dari tiga panel, bangunan metal itu memiliki dimensi tinggi 7,2 meter, panjang 8,8 meter, dan lebar 2,2 meter.

“Proses produksinya selama dua bulan,” kata Elwin.

Rubi Roesli, desainer instalasi backdrop itu menjelaskan bahwa patung tersebut terbuat dari besi perforated yang dibentuk dan dieksekusi melalui proses pemotongan laser. Untuk finalisasi desain, tim kreatif berdiskusi dengan Koordinator Tim Asistensi G20 Wishnutama dan juga Sekretariat Negara.

Proses diskusi dan kreatif desain ini, kata Rubi, memakan waktu yang cukup lama dan melalui berbagai perubahan desain untuk mengakomodasi semua keinginan dan ide. Hingga akhirnya desain final diperoleh sebelum pertengahan tahun ini.

“Setelah itu masuk proses produksi,” kata Rubi.