Liputan6.com, Jakarta - Manufaktur elektronik asal Taiwan, Foxconn, siap melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia di awal 2023.
Dalam pembangunan pabrik ini, Foxconn menggandeng Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy. Nilai investasi dari proyek ini mencapai USD 8 miliar untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan baterai listrik.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Foxconn akan memulai groundbreaking pada awal tahun depan.
Advertisement
"Mereka akan masuk ekosistem kendaraan mobil terutama bus. Yang kedua mereka akan melakukan investasi di ekosistem baterainya. Lokasinya di Batang," kata Bahlil dikutip dari Antara, Kamis (17/11/2022).Â
Bahlil terima lima bus listrik Foxconn-Indika untuk dukung KTT G20 Bahlil mengungkapkan bahwa sejauh ini Foxconn telah membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Indika Energy yaitu Foxconn Indika Motor (FIM) untuk memulai proyek tersebut.
Foxconn-Indika Energy juga telah menyerahkan lima unit bus listrik yang digunakan untuk mendukung perhelatan KTT G20 di Bali.
Menurut Bahlil, realisasi investasi perusahaan asal Taiwan itu akan menjadi jawaban atas proses panjang negosiasi pemerintah setelah puluhan tahun.
"Ini adalah sebagai jawaban dari sebuah proses panjang negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Foxconn dan ini menjalankan arahan Bapak Presiden," katanya.
Bahlil Lahadalia mengemukakan dalam diskusinya dengan Chairman Foxconn Young Liu, pabrikan perakit Apple itu tampaknya sudah tidak sabar untuk segera masuk Indonesia.
Â
Beda dengan 20 Tahun Lalu
Menurut Bahlil, Chairman Liu menilai kondisi Indonesia saat ini jauh berbeda dengan kondisi 20 tahun lalu kala awal-awal penjajakan.
"Saya pikir beliau punya pandangan sekarang terhadap Indonesia yang berbeda dengan yang sebelumnya, karena 20 tahun yang lalu Liu pernah juga datang ke sini untuk meminta Foxconn bisa masuk ke Indonesia. namun ada beberapa persoalan yang hari itu tidak terselesaikan" Kata Bahlil.Â
"sekarang kita mampu menyelesaikan seperti lahan, insentif, kemudian perizinan dan juga ada fasilitas lain yang dibutuhkan selama memenuhi unsur aturan," katanya.
Â
Advertisement
Kembangkan Seluruh Subsektor
Sebelumnya, Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika berencana untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik, yaitu kendaraan listrik roda empat, roda dua, dan bus listrik; industri baterai kendaraan listrik; dan industri pendukung: energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, Research & Development (R&D) dan pelatihan.
Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM, Foxconn, Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy telah diteken pada 21 Januari 2022.
Kerja sama yang disepakati meliputi pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan melalui investasi pada baterai listrik, kendaraan listrik dan berbagai industri pendukungnya melalui skema kerja sama Build-Operate-Localize (BOL) tersebut di Indonesia.