Sukses

Pengusaha: Leaders Declaration KTT G20 Tak Berarti Tanpa Aksi Nyata

forum pebisnis G20 atau B20 ini telah menjalin banyak diskusi selama rangkaian G20. Hasilnya, sejumlah kesepakatan telah disetor ke pimpinan tertinggi, dalam hal ini Presiden Joko Widodo untuk dibawa ke KTT G20.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah rekomendasi dari forum pebisnis B20 masuk dalam daftar deklarasi pemimpin atau Leaders Declaration di penghujung Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, di Bali. Pebisnis pun saat ini tengah menunggu sejumlah langkah konkret dar deklarasi tersebut.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Chairwoman B20 Shinta Widjaja Kamdani mengungkap, rekomendasi yang masuk ke Leaders Declaration perlu ditindak lanjuti. Pasalnya, langkah nyata itu yang akan berdampak luas kepada pebisnis dan masyarakat di negara G20.

"Yang menjadi catatan penting kami tentu saja terkait dengan pelaksanaan, karena deklarasi ini sifatnya non-binding sehingga perlu kesadaran tiap negara untuk mengadopsi dan melaksanakannya di level praktis seperti yang diharapkan oleh komunitas pelaku usaha di B20,"kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (17/11/2022).

"Deklarasi para leaders G20 tidak akan ada artinya tanpa aksi-aksi nyata dan kebijakan-kebijakan yang konkret dan sejalan dengan apa yang mereka sudah deklarasikan," tambah Shinta.

Menyangkut ini, Shinta mengatakan pengusaha siap menjalin kerja sama dalam pelaksanaannya. Harapannya, berbagai poin yang masuk dalam deklarasi pemimpin G20 itu bisa segera dijalankan.

"Kami menantikan implementasi deklarasi mereka dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang nyata di lapangan dan kami juga membuka diri untuk bekerja sama dengan pemerintah, baik pemerintah Indonesia maupun pemerintah negara-negara G20 lainnya untuk mengimplementasikan deklarasi tersebut dalam waktu dekat," bebernya.

Untuk diketahui, forum pebisnis G20 atau B20 ini telah menjalin banyak diskusi selama rangkaian G20. Hasilnya, sejumlah kesepakatan telah disetor ke pimpinan tertinggi, dalam hal ini Presiden Joko Widodo. Kemudian, beberapa rekomendasi pengusaha pun telah masuk dalam deklarasi pemimpin yang memuat sekitar 1.000 halaman.

 

2 dari 4 halaman

Soal UMKM Hingga Transisi Energi

Lebih lanjut, Shinta menjelaskan sejumlah poin-poin rekomendasi B20 yang masuk ke daftar tersebut. Salah satunya tentang ekonomi yang inklusif, yang menyangkut UMKM hingga perempuan.

"Pertama tama kami mengapresiasi upaya pemerintah sehingga pada akhirnya bisa menerbitkan leaders declaration," kata dia.

"Banyak masukan dari B20 yg masuk ke dalam deklarasi para kepala negara, terutama terkait concern-concern kami terhadap inklusivitas ekonomi, khususnya pemberdayaan UMKM, perempuan dan komunitas yang termarjinalkan secara ekonomi," tambah dia.

 

3 dari 4 halaman

Poin Lainnya

Tak hanya itu, para pemimpin G20 juga mengadopsi masukan terkait transisi energi yang rsmsh lingkungan, adil, dan terjangkau. Kemudian, soal perlunya transfer teknologi dan penguatan kapasitas sehubungan dengan penggunaan teknologi dan digitalisasi.

Selanujutnya, terkait keterbukaan perdagangan dan investasi global. Khususnya dalam rangka pangan, energi dan produk-produk kesehatan. Ada pula soal kerja sama pemerintah dan perusahaan swasta (Public-Private Partnership), serta dukungan terhadap aktivitas pasar karbon untuk pembiayaan transisi hijau.

"Kami berterima kasih bahwa masukan-masukan kami didengar, dipertimbangkan dan diadopsi dengan berbagai cara dalam deklarasi tersebut," pungkas Shinta.

 

4 dari 4 halaman

Diplomasi Jokowi

Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta bersyukur, pergelaran konferensi tingkat tinggi atau KTT G20 2022 di Bali berhasil menciptakan deklarasi pemimpin, atau Leaders' Declaration yang disepakati oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, beserta kepala negara lain.

"Alhamdulillah terhadap penyelenggaraan forum G20 yang berlangsung dengan baik, tenang, dan produktif. Produktif karena bisa menghasilkan satu produk yang disepakati bersama, Bali Leaders' Declaration, ataupun deklarasi pemimpin negara-negara G20 yang dibuat di Bali," ucapnya dalam sesi bincang bersama Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), Kamis (17/11/2022).

Sebagai pemegang Presidensi G20 2022, Arif menyatakan, Jokowi dalam pidatonya secara jelas mengatakan agar perang dihentikan. Sebab, syarat untuk membangun kegiatan ekonomi itu adalah perdamaian.

Jokowi menilai, konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina harus dihentikan dulu, untuk kemudian menciptakan suasana damai. Sehingga distribusi keadilan ekonomi dan sosial untuk seluruh warga bisa terbangun.

Menurut Arif, itu merupakan upaya yang tidak mudah di tengah situasi panas saat ini. Untungnya, Jokowi disebutnya punya ide brilian dengan mengajak Joe Biden cs menanam mangrove. Sehingga suasana bisa lebih adem dan cair untuk mencapai Leaders' Declaration.

"Dan, ini membutuhkan effort, kalau dalam persidangan G20 dapat kita lihat dalam ruang sidang formal. Kemudian, di ruang-ruang informal di acara makan malam, perjamuan makan pagi, ataupun agenda penanaman pohon bersama," ungkapnya.

"Itu adalah ruang-ruang informal yang terbuka pada seluruh pemimpin dunia yang hadir untuk membangun dialog. Karena bapak Presiden menyatakan, dalam mengakhiri konflik, kita harus bisa membangun suatu dialog yang kontinu," kata Arif.