Liputan6.com, Jakarta Mendekati akhir tahun 2022, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kondisi perberasan Indonesia saat ini dalam keadaan normal. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan.Â
Terkait kondisi harga yang meningkat, Kementan menyampaikan bahwa itu disebabkan faktor tahunan, yang mana setiap Desember dan Januari selalu mengalami kenaikan.
Baca Juga
Namun, kondisi tersebut akan segera berakhir karena pada Februari sampai Maret mendatang harganya kembali normal. Hal ini disebabkan karena petani mulai memasuki panen raya.
Advertisement
Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Ismail Wahab mengatakan bahwa prognosis Kerangka Sampel Area (KSA BPS) menyebutkan luas panen padi tahun ini mencapai 10,61 juta hektar dengan produktivitas rata-raya 5,2 ton per hektar. Adapun produksi yang dihasilkan mencapai 55,67 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 32,07 juta ton beras.
Menurut Ismail, semua data yang dikeluarkan tersebut merupakan hasil survei jajaran Kementan bersama BPS dan Bapanas. Selanjutnya hasil survei di evaluasi oleh para pakar statistik sebelum akhirnya dipublikasikan kepada masyarakat.
"Jadi di bulan Juni saja cadangan beras nasional mencapai 8 juta yang tersebar di penggilingan dan pedagang. Paling banyak ada di rumah tangga karena pembagian BLT juga langsung ke rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen," kata Ismail, Jumat, 18 November 2022.
Adapun mengenai penyebab mengapa Bulog belum melakukan penyerapan, hal itu dikarenakan terdapat perbedaan harga antara penggilingan yang memberikan harga sebesar Rp10.300 dan Bulog yang menerapkan harga Rp9.700. Disitulah kendala mengapa Bulog belum menyerap.
"Padahal Bapak Presiden meminta Bulog harus membeli dengan harga pasar, yaitu di atas Rp 10 ribu," katanya.
Stok Beras di Penggilingan
Sementara hasil identifikasi dan cek ketersediaan stok beras di penggilingan saat ini berdasarkan data Simontok (Bapanas) dan hasil konfirmasi dari Dinas Pertanian Provinsi mencapai 1,87 juta ton. Sedangkan stok beras di penggilingan yang siap diserap Bulog sebesar 798.360 ton.
"Hasil validasi lapangan di 7 provinsi per 18 November 2022, siap dikerjasamakan dengan harga pasar sebesar 353.620 ton beras. Sedangkan hasil standing crop bulan Sept-Des 2022 di 10 lokasi sentra produksi akan menghasilkan produksi beras sebesar 6,59 juta ton, dimana pada Bulan ini diperkirakan produksi 1,18 juta ton beras dan Desember 0,99 juta ton beras," katanya.
Sementara Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menambahkan bahwa Indonesia sejak 3 tahun terakhir sudah tidak melakukan impor beras umum. Adapun produktivitas padi Indonesia di Asia Tenggara berada pada nomor 2 setelah Vietnam.
"Setiap tahun surplus beras, harga relatif stabil dan hasil survei stok beras oleh BPS pada April 2022 sebesar 10,15 juta ton. Itu artinya sangat aman untuk kebutuhan nasional tahun ini," jelasnya.
Â
Advertisement
Kenaikan Harga Beras Tidak Terkait Pasokan
Kuntoro memastikan kenaikan harga beras tidak terkait dengan kondisi pasokan dan jumlah stok di lapangan mengingat pasokan saat ini dalam kondisi normal.
"Bahkan ada sedikit pergeseran musim panen karena musim tanam bergeser maju di Bulan Agustus, karena kemarau basah. Tapi kami melihat tidak ada sesuatu yang tidak normal. Walaupun terjadi peningkatan harga beras karena setiap tahun di Bulan Januari Desember bukan masa panen raya dan tertinggi di lapangan selalu terjadi di akhir tahun" jelasnya.
Kuntoro menegaskan cadangan beras nasional terbesar berada di rumah tangga dengan persentase mencapai 68 persen. Dari hasil survei stok beras berdasar lokasi pada akhir Juni 2022, di Bulog mencapai 11,40 persen, penggilingan mencapai 7,25 persen, pedagang 10,67 persen dan rumah tangga mencapai 67,94 persen, dengan total beras 9,71 juta ton".
"Jadi total beras di akhir Juni tahun ini mencapai 9,71 juta ton. Sekali lagi data ini sudah dikonfirmasi di lapangan. Bahkan untuk Oktober-Desember kita punya potensi luas panen sebanyak 1,91 juta hektar. Kondisinya ini lebih tinggi daripada tahun 2021, atau meningkat 16,45 persen atau 0,27 hektar jika dibanding tahun 2021," jelasnya.
Â
(*)