Sukses

Bereskan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, KAI Butuh PMN Rp 3,2 Triliun

Kementerian BUMN berharap Komisi VI DPR RI menyetujui permohonan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun untuk PT KAI guna menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap Komisi VI DPR RI menyetujui permohonan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) guna menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sesuai target pada Juni 2023.

"Kami memohon penguatan PMN di PT KAI untuk pemenuhan modal awal dan penambahan untuk cost overrun. Kita juga terus mendorong pihak kontraktor untuk bisa perform lebih baik lagi," kata Wamen yang akrab disapa Tiko dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR di dikutip dari Antara, Rabu (23/11/2022).

Tiko mengatakan sebagai salah satu proyek strategis nasional yang melayani transportasi publik, proyek KCJB perlu diberikan dukungan oleh pemerintah.

Ia menyampaikan, seiring dengan perubahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antar Jakarta dan Bandung menjadi Perpres Nomor 93 Tahun 2021, yang mana dalam rangka percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana kereta cepat, pemerintah telah menugaskan kepada konsorsium BUMN yang dipimpin KAI dari sebelumnya PT Wijaya Karya (Persero).

Selain itu, Perpres Nomor 93 Tahun 2021 juga memuat ketentuan PMN apabila terjadi masalah kenaikan atau perubahan biaya (cost overrun) proyek tersebut.

"Penjaminan kewajiban pimpinan konsorsium dapat diberikan, saat KAI memerlukan pinjaman untuk pemenuhan kewajiban setoran modal akibat terjadinya cost overrun," ujarnya.

Sebelumnya, PT KAI telah menyatakan komitmennya untuk selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik dalam proses pengerjaan proyek KCJB.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan KAI berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung agar dapat dipertanggungjawabkan.

"Dalam menyelesaikan proyek KCJB ini memang ada penyesuaian-penyesuaian, namun semua kami lakukan dengan tata kelola yang baik," katanya.

 

2 dari 3 halaman

Erick Thohir: Kereta Cepat Jakarta Bandung Jadi Catatan Sejarah Transportasi Modern

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan jika Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal beroperasi dalam waktu dekat. Jika proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini rampung dan berjalan dengan baik maka akan menjadi catatan sejarah transportasi modern di Indonesia.

Erick Thohir bersyukur dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan, akhirnya megaproyek KCJB bisa diresmikan tahap uji coba dinamisnya oleh dua kepala negara. Yakni, Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping.

"Tidak lama lagi kita dapat merasakan Kereta Cepat pertama di Indonesia. Ini bagian dari sejarah transportasi modern bangsa kita," ujarnya dalam unggahan Instagram @erickthohir, Jumat (18/11/2022).

Menurutnya, kereta cepat pertama di Indonesia ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Khususnya di wilayah Jawa Barat.

"Insyaallah Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga dapat menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah yang dilewati. Dan yang terpenting bisa membuka lapangan pekerjaan baru," kata dia.

"Bismillah, semoga persiapan dilancarkan hingga nanti resmi digunakan," tambah Erick Thohir.

Informasi, Jokowi dan Xi Jinping menyaksikan secara virtual uji coba rangkaian kereta inspeksi atau CIT saat puncak Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 lalu. Uji coba ini sekaligus jadi ajang pameran BUMN untuk menunjukkan progres pengerjaan megaproyek yang digarap konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China.

3 dari 3 halaman

Ajang Pembuktian BUMN

Dalam cuplikan video singkatnya, Erick menegaskan kalau keberhasilan uji coba KCJB ini jadi ajang pembuktian bagi perusahaan pelat merah. Utamanya, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ini merupakan kereta cepat pertama di Indonesia Jarak tempuh Jakarta-Bandung menjadi 36-45 menit saja. Ini merupakan simbol kerja sama dua negara, dan membuktikan bagaimana kami di BUMN serius membangun pertumbuhan ekonomi di Indonesia," paparnya.

Terkhusus untuk Jawa Barat, Erick juga menyandingkan dengan penguatan akses logistik yang dibangun. Sebut saja, Bandara Kertajati di Majalengka yang difokuskan untuk logistik.

Kemudian, ada Pelabuhan Patimban di Subang yang jadi hub logistik nasional. Belum lagi, jika ditambah dengan realisasi atas rencananya memindahkan kawasan industri dari Pulo Gadung ke Subang.

"Khususnya pada hal ini, kita ingin berkontribusi pada Jawa Barat. Dimana dengan perbaikan logistik dan mensinergikan seluruh aset yang ada di Jawa Barat bisa memastikan Jawa Barat tetap tumbuh stabil," ungkap dia.

"Pembukaan lapangan kerja adalah tujuan. Menyerap 13 ribu tenaga kerja pada tahap konstruksi dan persiapan, 1700 tenaga kerja pada tahap operasional," pungkas Erick Thohir.