Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong para alumni penerima Kartu Prakerja mengembangkan kapasitasnya untuk bisa menjadi seorang wirausahawan. Sehingga bisa bantu memberikan peluang kerja di wilayahnya masing-masing.
Moeldoko bercerita, inisiasi program Kartu Prakerja memang datang dari keresahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kompetensi sumber daya manusia (SDM) rendah, serta minimnya kehadiran pengusaha di tingkat terkecil.
Baca Juga
"Awalnya, Pak Presiden dulu cukup prihatin, kondisi saya saing SDM kita, khususnya di bidang keahlian. Kedua, alasannya karena memang keinginan untuk menjadi wirausahawan masih sedikit," kata Moeldoko dalam siaran videonya pada acara Prakerja Fest-Temu Raya Aceh di Banda Aceh, Rabu (23/11/2022).
Advertisement
Harapannya, ia mengutarakan, pelatihan yang diselenggarakan program Kartu Prakerja bisa merubah paradigma para pesertanya untuk bukan hanya sekadar jadi karyawan, tapi juga wirausahawan.
"Anda akan bisa memberikan peluang kerja bagi orang. Jadi Anda tidak harus bekerja di perusahaan, di tempat orang lain, tapi Anda juga bisa memberikan peluang kepada orang lain bekerja," imbuhnya.
Di sisi lain, Moeldoko pun berterimakasih kepada Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja yang mulanya bersifat program semi bansos, jadi tempat pelatihan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh para penerima.
"Peserta Prakerja mendapatkan sesuatu dari sisi peningkatan keahlian, pada saat yang lain kartu Prakerja memberikan bansos. Dan, Alhamdulillah semuanya berjalan lancar," pungkas dia.
Kartu Prakerja Sebar Insentif Rp 972 Miliar ke 440 Ribu Peserta di Aceh
Selama hampir 3 tahun bergulir, Program Kartu Prakerja telah menjangkau 440 ribu orang penerima manfaat dari Nanggroe Aceh Darussalam, dari total 16,4 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Total dana insentif tersalurkan ke Aceh mencapai Rp 972 miliar.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengapresiasi Program Kartu Prakerja, lantaran telah membantu masyarakat Aceh yang tengah mencari kerja, terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maupun buruh dan karyawan yang ingin meningkatkan kompetensinya dalam berbagai bidang.
"Program Kartu Prakerja sesuai dengan cita-cita Pemerintah Aceh dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh yang mampu bersaing dalam dunia kerja dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional," kata Achmad Marzuki dalam acara Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh di Amel Convention Hall, Banda Aceh, (23/11/2022).
Achmad Marzuki berharap agar momentum Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh dapat menjadi ajang para alumni Kartu Prakerja untuk berbagi pengalaman. Juga bagi masyarakat umum, sehingga dapat memanfaatkan program ini.
"Kami mendukung sepenuhnya program Kartu Prakerja di bawah kewenangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, untuk mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia di masa mendatang, khususnya Aceh," tegasnya
Pada kesempatan sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, Kartu Prakerja merupakan program pemerintah pertama yang dijalankan secara digital 100 persen. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, agar pelayanan publik dilakukan dengan cara-cara baru yang inovatif menggunakan teknologi digital.
"Kartu Prakerja menjadi contoh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabilitasnya sangat tinggi. Tidak salah jika KPK menyatakan bahwa Kartu Prakerja sebaiknya dijadikan model bagi layanan publik yang lain," kata Moeldoko. Sementara Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Purbasari, menekankan agar angkatan kerja saat ini jangan jadi generasi pengeluh.
"Biasakan agar tangan kita tak selalu di bawah. Jadilah generasi yang solutif, minimal jadi solusi untuk diri sendiri, baru kemudian jadi pandu bagi yang lain," ungkapnya.
Advertisement
Masa Pelaksanaan
Adapun selama masa pelaksanaannya, dari total sekitar 440 ribu orang penerima manfaat di Aceh, paling banyak berasal dari Kabupaten Aceh Utara (68.066 peserta), disusul Bireuen (54.176), dan Pidie (43.075).
Sedangkan 5 pelatihan yang paling banyak menarik minat penerima Kartu Prakerja di Aceh, yakni penjualan dan pemasaran (strategi pemasaran dan penjualan, membuat konten pemasaran di sosial media, sukses berbisnis online), gaya hidup (teknik tata rias, belajar merancang busana, belajar merias diri), makanan dan minuman (mengolah makanan sehat, mengelola usaha warung, membuat aneka roti).
Disusul, manajemen (membangun usaha rintisan (start-up), menentukan dan mendirikan badan usaha, teknik wawancara bagi unit SDM), dan teknik (teknisi listrik, teknisi sistem perangkat keras, teknik menggunakan software editing).