Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada 15-16 November memberikan sumbangan ke perekonomian nasional USD 533 juta atau Rp 7,4 triliun. Selain itu, KTT G20 juga menyerap lebih dari 33 ribu lapangan kerja baru.
"(KTT) G20 ini merupakan momen kebangkitan ekonomi dan kebanggaan dari bangsa kita," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Baca Juga
KTT G20 juga berdampak positif terhadap perekonomian Bali. Hal ini ditandai dengan meningkatnya okupansi hotel di kawasan Nusa Dua meningkat hingga 70 persen.
Advertisement
"Kami prediksi hingga akhir tahun 2022 tingkat okupansi hotel di Bali tetap tinggi terutama memasuki masa liburan nataru (natal dan tahun baru) yang rata-rata (angka kedatangannya) mencapainya 24 ribu per hari," katanya.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang turut serta menyukseskan pelaksanaan KTT G20 di Bali.
"Saya ucapkan terima kasih untuk semua yang telah memberikan sumbangsih terbaik bagi kontribusi terbaik Indonesia sebagai sebuah bangsa yang sangat diperhitungkan dan mampu mencetak sebuah prestasi menjadi host yang sukses untuk KTT G20," ungkap Sandiaga.
Percantik Bali untuk KTT G20, Pemerintah Habiskan Duit Rp 598 Miliar
Indonesia sukses menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Gelaran selam 2 hari ini mendapat apresiasi dari pemerintah negara lain termasuk beberapa lembaga keuangan dunia.
Sebagai tuan rumah KTT G20, Pemerintah yang saat itu memegang Presidensi G20 telah menyiapkan berbagai keperluan untuk mendukung serangkaian kegiatan baik di Bali maupun beberapa kota lain yang disinggahi delegasi G20.
Demi menyambut para tamu dan delegasi, Pulau Dewata yang menjadi lokasi utama KTT G20 pun bersolek. Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan mencatat sebanyak Rp 598,1 miliar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk mempercantik infrastruktur di Bali.
"Sebanyak Rp 598,1 miliar #uangkita dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur pendukung acara di Pulau Dewata Bali," dikutip dari laman Instagram @ditjenanggaran , Minggu (20/11).
Advertisement
3 Program
Dalam unggahan tersebut, Ditjen Anggaran menjelaskan dalam program penguatan infrastruktur terdapat 3 program pemerintah yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pertama, program preservasi jalan dan jembatan. Pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dan jembatan dilakukan sepanjang 28,53 kilometer (km). Anggaran untuk program ini menghabiskan dana sebesar Rp 391,7 miliar.
"Preservasi jalan dan jembatan tersebut dilakukan menggunakan #uangkita sebesar Rp 391,7 miliar," ditulis dari sumber yang sama.
Terdapat 2 kelompok jalan dan jembatan yang dipercantik, yakni preservasi jalan dan jembatan Sp. Pesanggaran - Nusa Dua, Jimbaran - Uluwatu dan Penataan landskap bundaran, pedestarian dan median ruas jalan bandara Ngurah Rai. Selain itu ada peningkatan jalan Sp. Silitiga-Kempinski dan showcase mangrove.