Liputan6.com, Jakarta Revitalisasi telah selesai, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) resmi dibuka terbatas pada 20 November 2022. Dalam pembukaan ini, kuota wisatawan yang mengunjungi TMII dibatasi.
Saat ini, TMII dikelola oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, revitalisasi Wajah Baru TMII ini menjadi wujud kebersamaan dalam Kebhinekaan Bangsa Indonesia.
Advertisement
TMII memiliki peran sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan Bangsa Indonesia, sehingga budaya-budaya daerah di Indonesia dapat semakin dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat.
"Untuk itu, diperlukan sinergitas yang baik antar pemangku kepentingan dalam pengembangan Taman Mini Indonesia Indah”, kata Kartika pada Jumat (25/11/2022).
Di bawah Kementerian BUMN, TWC selaku pengelola destinasi TMII sebagai Indonesia Heritage Management di bawah naungan Injourney berkomitmen penuh dalam pengelolaan destinasi heritage and culture yang berkelanjutan dan berkualitas, untuk menghadirkan destinasi yang inspiratif, atraktif dan edukatif.
“Wajah baru TMII direalisasikan untuk mengembalikan ruh dan spirit pembangunan TMII sebagai miniatur Indonesia. Point dari revitalisasi ini adalah menghadirkan TMII sebagai The Ultimate Showcase of Indonesian Beauty. PT TWC mengembangkan 4 konsep TMII yaitu Pilar Inclusive, Smart, Green and Culture”, tambah Kartika.
70 Persen Zona Hijau
Lebih lanjut Kartika Wirjoatmodjo menambahkan, aktualisasi dari Pilar Inclusive akan menghadirkan ruang-ruang publik di TMII, yang bisa dipergunakan oleh komunitas. Selaras dengan Pilar Green, TMII akan berkontribusi mengurangi emisi, sekaligus mensuplai oksigen di kawasan TMII.
Setelah revitalisasi, TMII terdiri dari 70 persen zona hijau dan 30 persen bangunan. Aktualisasi Pilar Smart, PT TWC menghadirkan tata kelola TMII yang transparan, seluruh transaksi didorong dengan teknologi digitalisasi.
Wujud implementasinya dengan membuka platform online dalam pembelian tiket masuk kawasan, serta penerapan pembayaran non-tunai (cashless). Adapun Pilar Culture, TMII akan memaksimalkan keberadaan anjungan-anjungan yang memberikan dampak positif.
TMII merepresentasikan ragam budaya Indonesia melalui visinya sebagai The Ultimate Showcase of Indonesian Beauty. TMII mengorkestrasi atraksi seni budaya di kawasan melalui anjungan daerah dan komunitas seni budaya di kawasan.
Advertisement
Minta Dukungan
Dalam masa Uji Coba Terbatas ini, Kementerian BUMN memastikan bahwa destinasi TMII betul-betul siap dikunjungi wisatawan. Besar harapan, selain sebagai tempat rekreasi, TMII dapat berperan secara maksimal sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan dari suatu bangsa.
TMII memberikan ruang bagi budaya daerah untuk dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat.
Menurut Kartika, BUMN memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan destinasi heritage dan culture yang berkelanjutan dan berkualitas. Untuk itu Kementerian BUMN melakukan uji coba terbatas ini guna memastikan bahwa destinasi TMII betul-betul siap memberikan layanan terbaik bagi wisatawan.
Maka, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar BUMN dan berbagai pihak.
"Sekali lagi, kami mohon dukungan dari semua pihak sehingga kami dapat menjalankan amanah dalam mengelola destinasi TMII dengan baik," pungkas Kartika.