Sukses

Berkat RJIT Kementan, Pasokan Air untuk Lahan Pertanian Pariaman Bertambah

Luas lahan pertanian di Kota Pariaman, Sumatera Barat, bertambah. Khususnya setelah didukung kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) dari Kementerian Pertanian.

Liputan6.com, Pariaman Program rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) dari Kementerian Pertanian terus digulirkan di sejumlah daerah. Terbaru, Kementan melakukan kegiatan RJIT yang menyasar lahan pertanian di Kota Pariaman, Sumatera Barat. Sehingga memungkinkan bertambahnya lahan pertanian yang mendapatkan pasokan air.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan lahan persawahan membutuhkan air.

"Ketercukupan air sangat dibutuhkan untuk pertanian. Dan air juga turut menentukan kualitas tanaman. Untuk itu, kita mendukung lahan pertanian dengan ketersediaan air, salah satunya lewat RJIT," tuturnya, Senin (28/11/2022).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menjelaskan mengenai hal tersebut.

"RJIT adalah bagian dari water management. Tujuannya adalah untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak, khususnya saluran tersier," tuturnya.

2 dari 2 halaman

RJIT Dukung Peningkatan Indeks Tanam

Ali mengharapkan bantuan RJIT ini dapat membantu petani bisa meningkatkan pendapatannya.

"Dengan RJIT, luas lahan pertanian yang teraliri air akan semakin bertambah. Selain itu, RJIT bisa mendukung peningkatan indeks pertanaman. Hal ini kita harapkan bisa meningkatkan pendapatan petani," katanya 

Kegiatan Kegiatan RJIT Kementerian Pertanian ini dilaksanakan Kelompok Tani Nan Tongga yang ada di Desa Kampung Gandang, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman. Dengan Panjang jaringan irigasi tersier yang direhabilitasi Kementan mencapai 155 Meter.

"Dengan RJIT, saluran irigasi yang ada dapat mengairi lahan seluas 50 hektar," katanya.

 

(*)