Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan anggaran Rp 300 miliar untuk program pembagian rice cooker gratis. Namun, pelaksanaannya masih menunggu perizinan anggaran dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Rp 300 miliar pengadaannya, tapi sampai sekarang belum ada itu anggarannya, masih usulan dibahas di Komisi VII DPR," ujar Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat dijumpai di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Baca Juga
Dadan mengatakan, target penerima rice cooker gratis ini merupakan masyarakat umum. Namun, ia belum menyebut total akan ada berapa penerima.
Advertisement
"Tergantung harga rice cooker-nya. Target penerimanya yang pasti masyarakat untuk rakyat. Kita nanti memastikan saja harga rice cooker-nya berapa tinggal dibagi dari anggaran tersebut," imbuhnya.
Sosok yang juga menjabat selaku Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM ini pun menambahkan, pemerintah tidak mengklasifikasi pemberian bantuan ini sesuai golongan pelanggan listrik.
Tapi, lebih kepada kemampuan daya beli masyarakat. Sehingga golongan menengah atas tidak mungkin mendapatkan bantuan rice cooker gratis.
"Siapa aja sebetulnya (bisa menerima), kan kalau rice cooker tidak terlalu tinggi listriknya. Jadi yang pasti masyarakat yang cocok lagi untuk menerima tersebut bukan orang kaya," kata Dadan.
680 Ribu Rice Cooker Gratis Bakal Dibagikan di 2023
Sebelumnya, Pemerintah saat ini sedang membahas kebijakan terkait membagikan penanak nasi listrik atau rice cooker kepada masyarakat secara gratis.
“Ini baru pembahasan belum sampai di publish bantuan e-cooking atau penanak nasi listrik, ada sekitar 680 ribu yang nanti disalurkan anggarannya sekitar Rp 500 ribu per KPM,” kata Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo, dikutip Sabtu (26/11/2022).
Rencananya 680 ribu penanak nasi listrik tersebut akan disalurkan ke seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Indonesia. Penerimaan bantuin ini akan mengacu data dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Terkait bantuan program penanak nasi, di mana rencana sebanyak 680 ribu unit penanak nasi yang disalurkan ke masyarakat, yang KPM tadi, kelompok penerima manfaat. Tentunya acuannya ke data dari Kementerian Sosial,” ujarnya.
Adapun tujuan dari program ini yakni mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita (e-cooking), dan penghematan biaya memasak bagi masyarakat.
Target KPM paket penanak nasi listrik ini ditujukan untuk kelompok rumah tangga, yakni rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA. DIluar daya 450 VA dan 900 VA perlu divalidasi oleh Kepala desa termasuk pengguna LPG 3 kg.
Advertisement