Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian mencatat keberadaan SDM yang kompeten dan berdaya saing merupakan salah satu kunci utama dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja industri manufaktur.
Upaya pembangunan SDM Industri yang kompeten dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian diantaranya melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi industri serta penyiapan infrastruktur kompetensi sektor industri.
Baca Juga
Penyelenggaraan pelatihan vokasi industri sudah dilakukan oleh BPSDMI sejak tahun 2014 melalui program Pelatihan 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan). Hingga tahun 2021 setidaknya sudah 225.000 orang dihasilkan melalui program tersebut pada berbagai sektor industri.
Advertisement
“Program yang awalnya ditujukan hanya untuk penyiapan calon tenaga kerja pada perusahaan industri (skilling), telah dikembangkan pula untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja baik up-skilling maupun re-skilling. Desain kurikulum dan modul pelatihan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan industri melalui penyusunan Program dan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi,” ujar Kepala BPSDMI Arus Gunawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Terdapat 7 Balai Diklat Industri Kemenperin yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang menyelenggarakan Diklat 3 in 1 bukan hanya di ketujuh Balai Diklat tersebut, namun juga di kota-kota lainnya sehingga manfaat pelatihan dapat dirasakan secara merata.
“BPSDMI juga selalu aktif dalam penyiapan infrastruktur kompetensi yang dibutuhkan oleh sektor industri meliputi ketersediaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) beserta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Asesor Kompetensi serta Tempat Uji Kompetensi (TUK) hingga fasilitasi sertifikasi kompetensi. Hal ini dilakukan agar roda industri Indonesia benar-benar digerakkan oleh tenaga kerja industri yang kompeten,” papar Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Tirta Wisnu Permana.
Selanjutnya
Hingga saat ini setidaknya terdapat 177 SKKNI, 16 KKNI dan 84 LSP sektor industri. BPSDMI juga melakukan fasilitasi penyiapan asesor kompetensi serta fasilitasi sertifikasi kompetensi kepada tenaga kerja industri setiap tahunnya.
Setidaknya sudah 1.705 orang asesor kompetensi dihasilkan dan 33.000 orang mendapatkan fasilitasi sertifikasi sejak tahun 2015 hingga 2022.
Program pelatihan Kementerian Perindustrian tidak terlepas dari peran dan kerja sama industri. Karenanya, Kementerian Perindustrian terus menggandeng industri salah satunya melalui kegiatan Temu Industri. Industri, Asosiasi, hingga Unit Pendidikan dapat membagikan pengalamannya dalam mengimplementasikan infrastruktur kompetensi pada pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi industri.
“Dengan kolaborasi dan sinergi yang baik antar seluruh pihak, baik Asosiasi Industri/Profesi, perusahaan mitra industri, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Kementerian dan Lembaga Pusat dan Daerah, Instansi Dalam dan Luar Negeri akan membawa percepatan pembangunan SDM Industri Nasional,” ujar Wisnu.
Advertisement
BPSDMI Kemenperin Gelar Pekan Vokasi Industri 2022
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) menyelenggarakan Industrial Vocational Week atau Pekan Vokasi Industri 2022 yang dimulai pada hari ini, 21 November 2022 hingga 24 November 2022. Penyelenggaraan ini dalam rangka membangun SDM industri yang selaras dengan kebutuhan industri.
“Saya menyambut gembira terselenggaranya acara ini, karena melalui kegiatan ini, kita senantiasa berkolaborasi dalam membangun SDM industri yang kompeten agar sejalan dengan kebutuhan industri,” ujar Kepala BPSDMI, Arus Gunawan pada pembukaan acara Pekan Industri Vokasi di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Arus menjelaskan bahwa pada Triwulan 3 tahun 2022, industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar PDB sebesar 17,88 persen, serta membuka peluang dan lapangan pekerjaan sebanyak 19,17 juta orang.
"Untuk memenuhi kebutuhan sektor industri sekitar 600 ribu tenaga kerja per tahunnya, penyiapan tenaga kerja mulai dari pendidikan di tingkat menengah dan tinggi harus sejalan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia kerja," tambahnya.
Salah satu langkah menyiapkan SDM industri yang kompeten dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta melalui kolaborasi dengan institusi dalam negeri maupun luar negeri seperti dari Swiss, Jerman, dan Australia.
Hal tersebut direalisasikan melalui Pekan Vokasi Industri 2022, di mana BPSDMI berkolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung pengembangan SDM industri di Indonesia, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, KADIN Indonesia, Prospera (Australia Indonesia Partnership for Economic Development), Axioo Robotic, TVET System Reform (GIZ), SwissContact, S4C (Skills for Competitiveness), dan AmC (Asian Management Consulting).