Sukses

Sri Mulyani Yakini Ekonomi Indonesia Cerah di 2023, Begini Caranya

Provinsi Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 27 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kabar baik mengenai perekomonian Indonesia. 

Salah satunya adalah Provinsi Maluku Utara, yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 27 persen, kata Sri Mulyani, selepas Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022.

"Provinsi Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 27 persen, tinggi sekali. Bahkan tertinggi di dunia. Selain tingginya pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi Maluku Utara pun begitu stabil pada angka 3,3 persen," tulis Sri Mulyani di Instagram, dikutip Kamis (1/12/2022). 

Selain itu, proporsi investasi di Jawa dan Luar Jawa juga sudah semakin imbang.

"Dahulu, proporsi investasi biasanya berada pada angka 70:30, Jawa 70 persen, Luar Jawa 30 persen. Kini, proporsi tersebut sudah bergeser ke 47:53, Jawa 47 persen, Luar Jawa 53 persen. Ini merupakan kabar begitu baik sekaligus tanda keberhasilan pembangunan infrastruktur yang menumbuhkan titik-titik perekonomian baru di Luar Jawa," beber Sri Mulyani.

Menkeu juga mengatakan dia yakin  perekonomian Indonesia di kuartal ketiga III 2022 mampu menyentuh  5,72 persen.

"Saya yakin, pertumbuhan perekonomian Indonesia yang pada Q3 ini menyentuh 5,72 persen mampu untuk terus kita jaga. Dengan kerja sama yang baik antara sektor fiskal @kemenkeuri dan moneter @bank_indonesia serta seluruh pemangku kepentingan lain, ekonomi Indonesia akan terus tumbuh makmur sejahtera," ujarnya. 

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)

2 dari 3 halaman

Resesi Global Bukan Rintangan, BI Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen di 2023 dan 2024

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2022 mencapai 5,72  persen (year on year/yoy). Sedangkan jika dihitung secara kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 1,81 persen. Sejumlah pihak meyakini pertumbuhan ini masih terus berlanjut sampai akhir tahun dan juga beberapa tahun ke depan. 

Keyakinan tersebut juga diungkap oleh  Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Ia sangat yakin ekonomi Indonesia di  2023 tumbuh  4,5 persen hingga 5,3 persen. Kemudian di  2024 terus meningkat hingga 5,5 persen. Keyakinan ini tidak terhalang dengan adanya risiko resesi global tahun depan.  

"Pertumbuhannya akan cukup baik 4,5 persen - 5,3 persen pada 2023 dan meningkat 4,7 persen - 5,5 persen pada 2024," kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).

Selain itu, tingkat inflasi akan kembali pada sasarannya yakni 2-4 persen di tahun 2023. Kemudian di tahun 2024 kembali terkendali di kisaran 2,5 persen. 

"Inflasi yang masih sangat tinggi sekarang akan kembali ke sasaran 3 plus minus 1 persen pada dan 2,5 plus minus 1 persen pada 2024," katanya. 

Tak hanya itu, dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi diproyeksi terus membaik. Diperkirakan dalam 5 tahun ke depan ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingg 5,8 persen.

"Dalam jangka menengah pertumbuhan ekonomi dapat meningkat 5 persen sampai 5,8 persen pada 2027," kata dia. 

Dari sisi inflasinya, Bos BI ini optimis tingkat inflasi bisa terkendali di angka 2,5 persen plus minus 1 persen. Asalkan ketahanan eksternal semakin kuat. 

"Inflasi rendah 2,5 plus minus 1 persen, (dengan) ketahanan eksternal semakin kuat," kata dia.

Optimisme tersebut bisa tercapai dengan sinergi erat antara subsidi energi pemerintah, kenaikan suku bunga acuan bank sentral, stabilitas rupiah. Termasuk koordinasi tim pengendalian inflasi pusat dan daerah serta adanya gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. 

3 dari 3 halaman

Mendag Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif Meski Dihantui Resesi

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku optimistis perekonomian digital Indonesia akan lebih baik meski ada prediksi resesi dunia terjadi tahun depan. Dia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi agar perekonomian digital di Tanah Air tetap positif.

"Bisnis digital jika kita perhatikan dalam waktu belakangan memang mengalami penurunan sedikit, tapi sedikit saja. Tidak usah khawatir karena tahun depan saya optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik meski ada prediksi resesi," ujar Zulhas dalam acara Indonesia Digital Economy Conference di Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Zulhas menyampaikan optimismenya tak lepas dari kinerja perdagangan selama tahun 2022 yang memperlihatkan tren positif. Hingga akhir tahun ini, dia menyebut transaksi perdagangan mengalami surplus.

Ketua Umum PAN ini juga membeberkan Indonesia terus memperluas cakupan penetrasi ke pasar-pasar baru seperti Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan.

Terbaru, Indonesia telah memiliki sejumlah perjanjian perdagangan bilateral dengan negara nontradisional lainnya, yaitu Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA), dan Indonesia-Pakistan PTA.

Di sisi lain, Zulhas menuturkan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara. Dia pun mengajak para pebisnis lokal untuk mengembangkan usahanya melalui platform digital.

"Tanpa UMKM tumbuh, kita akan sulit menjadi negara maju," katanya.