Sukses

Ketahui Harga Motor Listrik Gesits Hingga Viar di Tengah Kabar Rencana Kucuran Subsidi

Pemerintah berencana memberikan subsidi motor listrik sekitar Rp 6 juta hingga Rp 6,5 juta. Berikut adalah beberapa pilihan harga motor listrik berdasarkan merek dan spesifikasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengumumkan rencana memberikan  subsidi motor listrik. Sontak rencana ini mendorong masyarakat mencari tahu berapa harga motor listrik di pasaran.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, subsidi itu dinilai jadi satu upaya menarik minat masyarakat, dan membuktikan kalau penggunaan kendaraan listrik lebih menguntungkan.

"Maka segera ini mobil listrik kita luncurkan dengan subsidi. Sepeda motor kita lagi finalisasi (besaran subsidinya). Berapa juta kita mau kasih subsidi sepeda motor, mungkin Rp 6 juta. Di Thailand mungkin Rp 7 juta, kita mungkin Rp 6,5 juta atau berapa kira-kira berkisar itu," ungkap Luhut dalam PermataBank Wealth Sisdom 2022, dikutip Jumat (2/12/2022).

Sebelum disubsidi, harga motor listrik dipatok beragam, dengan berbagai merek di antaranya adalah Viar, Selis, Gesits, Polytron hingga E-Max. Dengan ragam pilihan merek dan harga pada harga motor listrik, masyarakat bisa menyesuaikan dengan kantong mereka.

Berikut adalah beberapa pilihan harga motor listrik berdasarkan merek dan spesifikasinya, yang di rangkum dari berbagai sumber : 

Gesits

Dikutip dari laman gesitsmotors.com, motor listrik Gesits menggunakan tenaga listrik dengan daya motor 5KW. Sekali pengisian daya, motor listrik Gesits bisa digunakan untuk berkendara sejauh sekitar 50 kilomter untuk baterai tunggal dan 100 kilometer untuk baterai ganda.

Motor listrik Gesit memiliki baterai jenis lithium-ion 72 Volt/20 Ah dan mampu menempuh jarak hingga 50 Km/ 1 Baterai. Adapun waktu pengisian baterai motor listrik ini selama 3-4 jam. 

Merek motor listrik ini pun merupakan karya anak bangsa, dan kini harganya dipatok sekitar Rp 28,970 juta OTR Jakarta.

2 dari 4 halaman

Harga Motor Listrik Volta Virgo

Dilansir dari laman voltaindonesia.com, Volta Virgo merupakan salah satu merek motor listrik yang dilengkapi dengan fitur modern yang memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara. Jarak tempuh lebih jauh sampai dengan 123 km.

Motor listrik Volta Virgo memiliki 2 slot baterai dengan jarak maksimal 60 km dan Baterai Lithium Tahan Panas 60V 23ahah SGB LIFEPO4. Adapun daya angkut Volta Virgo yang mampu mencapai 150 km/h. 

Harga motor listrik ini ditawarkan mulai dari Rp 14.150.000 hingga Rp 19.550.000.

Alva One

Alva One tidak hanya menghadirkan motor tapi juga konektivitas dengan aplikasi yang bisa digunakan penggunanya untuk menyalakan dan mematikan motor dari smartphone.

Selain itu, juga ada fitur bike sharing access, GPS locator & tracker, ALVA Roadside Assistance, ALVA Experience Center Locator, hingga bisa melihat Monthly Saving Estimator.

ALVA ONE menghadirkan lima opsi warna yang mencerminkan modernitas dan futuristik; putih (halo white), hitam (supernova black), biru turquoise (edgy turquoise), biru (casual blue), dan merah (indie red).

Saat ini ALVA ONE dibanderol Rp 34.990.000 on the road Jakarta. 

3 dari 4 halaman

Motor Listrik Viar

Beberapa waktu lalu, Viar Motor Indonesia merilis Viar N1 dan N2 untuk melengkapi lini produk motor listriknya. Kedua motor listrik anyar ini memiliki dimensi lebih besar dari Viar Q1 yang sudah lebih dulu hadir sejak 2019.

Viar N1 menggunakan motor penggerak tipe BLDC berkekuatan 1.500 watt dengan dukungan satu buah battery berdaya 60v23Ah.

Sedangkan Viar N2 menggunakan motor berkapasitas hampir dua kali lipatnya yaitu 2.000watt. Suplai energinya dari dua buah baterai sebagai yang dirangkai secara pararel dengan masing-masing battery berdaya 60v23Ah.

Dalam kondisi battery penuh, Viar N1 dapat menempuh jarak hingga 60 km dengan kecepatan maksimum 60km/jam. Sementara Viar N2 dengan dua buah sumber daya penggerak motornya dapat menjelajah jarak hingga 110 km dengan kecepatan maksimum sama 60 km/jam.

N1 maupun N2 juga dibekali dengan fitur alarm multifungsi yang berperan memberikan sinyal berupa lampu sein menyala dibarengi suara beep ketika pengendara mencari kendaraannya di lokasi parkiran.

Kedua unit ini turut dilengkapi fitur entertainment berupa Bluetooth Speaker yang dapat dikoneksikan melalui ponsel.

Viar N1 kini seharga Rp 25.870.000 dan Viar N2 dibandrol Rp 34.000.000 untuk wilayah Jabodetabek. Kedua model sudah mulai didistribusikan ke seluruh jaringan penjualan Viar Motor di berbagai kota di Indonesia dengan pilihan warna Soft White.

4 dari 4 halaman

Pemerintah akan Subsidi Motor Listrik, Ini Hal Perlu Disiapkan

Direktur Eksekutif INSTRAN Deddy Herlambang menyampaikan pendapatnya terkait rencana pemberian subsidi pembelian motor listrik. 

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Pemerintah berencana memberikan subsidi pembelian motor listrik dengan kisaran Rp 6 juta sampai Rp 6,5 juta. 

Deddy mengatakan, alasan Pemerintah untuk manfaat penghematan pembelian BBM atau subsidi berkurang bila masyarakat banyak menggunakan kendaraan listrik memang masuk akal.

"Memang tepat perlu konversi dari kendaraan BBM fosil diganti kendaraan listrik dengan subsidi dari negara. Namun dapat blunder di masa depan apabila kebijakan tersebut tanpa kajian 'domino' matang sebagai multiplier effect yang malah merugikan," ujarnya, dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (2/12/2022). 

Dalam kritiknya, Deddy menyebut Pemerintah terlalu bersemangat melakukan kampanye dari kendaraan BBM fosil ke kendaraan listrik namun kurang dalam kesiapan infrastruktur kendaraan listriknya.

"Infrastruktur kendaraan listrik yang belum disiapkan matang adalah penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sesuai demand, mengingat waktu pengisian baterai ( charging ) memerlukan waktu yang sangat lama dan belum ada standar kualitas baterai," jelasnya.

Selain itu, disebutkan juga belum adanya manajemen pengolahan limbah baterai kendaaran listrik. Deddy memperingatkan, jangan sampai euphoria membeli kendaraan listrik telah terjadi secara massal namun regulasi dan mitigasi belum ada.

Menurut Deddy, Pemerintah masih berideologikan "transport by vehicle oriented" bukan pada "transport by transit oriented."

Dijelaskannya, dalam hal ini pemberian subsidi kepada pembelian/konversi kendaraan listrik bila tidak diimbangi oleh penambahan subsidi bagi pengelolaan angkutan umum massal adalah bencana bagi modal share angkutan umum.

"Kendaraan pribadi akan selalu dibeli dengan murah, sementara angkutan umum akan ditinggalkan, akibatnya volume kendaaraan di jalan semakin bertambah namun ruang jalan tidak bertambah, jadi semakin macet lalu lintas di jalan," pungkasnya.

"Bila pemberian subsidi kendaraan listrik tidak diimbangi dengan subsidi yang lebih berpihak ke angkutan umum, transport demand management (TDM) dapat dipastikan gagal," imbuh Deddy.