Liputan6.com, Jakarta Industri makanan dan minuman menjadi subsektor industri pengolahan nonmigas dengan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) triwulan-III tahun 2022, yaitu sebesar 38,69 persen. Performa positif ini menjadi dasar pemerintah mempercepat penerapan industri 4.0 pada subsektor manufaktur.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kementerian Perindustrian telah memfasilifasi penunjang industri 4.0 di industri makanan dan minuman.
Baca Juga
"Kami telah menyediakan fasilitas melalui pelaksanaan bimbingan teknis transformasi industri 4.0 bagi manajer dan engineer, verifikasi Indonesia Industri 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dan pendampingan dalam penerapan industri 4.0 dengan target 800 perusahaan pada tahun 2022 dan 2023," ujar Agus, dikutip Senin (5/12/2022).
Advertisement
Tak hanya itu, Kemenperin juga telah meluncurkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang merupakan indikator derajat keyakinan atau tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian dan juga merupakan gambaran kondisi industri pengolahan serta prospek kondisi bisnis di Indonesia.
IKI bertujuan agar dapat digunakan untuk diagnosa permasalahan sektor industri serta penyelesaiannya secara cepat dan tepat. Pada November 2022, nilai IKI berada di posisi 50,89, menandakan sektor industri masih berada di jalur ekspansi.
“IKI bisa menjadi instrumen kami untuk merumuskan kebijakan yang tepat karena sangat penting, kami memohon kerja sama dari para pelaku industri untuk mengisi kuisioner IKI secara jujur dan faktual yang pengisiannya dilakukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). IKI merupakan suara industri, jadi harus dilihat sebagai instrumen untuk menyuarakan keinginan dari para pelaku industri,” ujar Menperin.
Ketersediaan Bahan Baku
Dalam upaya untuk terus mendorong daya saing industri makanan dan minuman, Kemenperin juga terus memastikan ketersediaan bahan baku industri untuk mendukung roda produksi.
Terkait dengan jaminan ketersediaan bahan baku ini, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian yang memastikan industri bisa memperoleh bahan baku melalui neraca komoditas.
“Tentu kami di Kemenperin akan terus berusaha menjamin bahwa rekan-rekan industri memiliki kecukupan bahan baku, dan komitmen dari Kemenperin, kami ingin terus memfasilitasi sehingga tidak ada subsektor manufaktur yang left behind,” tegasnya.
Advertisement
Luhut Minta Pendidikan Vokasi Sesuaikan Kebutuhan Industri
Pemkab Bulungan bersama PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan Universitas Kaltara secara resmi membuka program vokasi pendidikan bahasa mandarin.
Pembukaan program pendidikan vokasi itu diawali dengan penandatanganan naskah kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara tiga pihak tersebut.
Kegiatan penandatanganan MoU itu dilakukan secara daring serta secara khusus disaksikan oleh Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Panjaitan dan sejumlah pejabat Pemprov Kaltara dan Pemkab Bulungan di Gedung Gadis Kaltara, Kamis (1/12/2022).
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Panjaitan menyambut baik penandatanganan naskah kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Pemkab Bulungan bersama PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan Universitas Kaltara yang resmi membuka program vokasi pendidikan bahasa Mandarin.
"Kerja sama itu adalah langkah awal bagi Universitas Kaltara dalam mengembangkan perannya menyiapkan pendidikan yang berkesesuaian dengan kebutuhan kawasan industri, agar nantinya program vokasi itu dapat terus dikembangkan," kata Luhut B. Panjaitan, dikutip Minggu (02/12/2022).
Dalam kesempatan itu, Luhut B. Panjaitan yang turut hadir secara daring juga meminta kepada PT KIPI ini programnya diperluas, sehingga nantinya tidak hanya warga Kaltara saja tapi juga bisa dari luar.
"Jadi kami minta untuk PT KIPI program CSR-nya tidak di sektor pendidikan saja," ujarnya.
Direktur Utama PT KIPI, Justarina Naiborhu yang hadir secara daring mengungkapkan kerja sama itu sangat diperlukan untuk peningkatan SDM di Bulungan.
"Kami sangat senang akhirnya dapat ditindaklanjuti terkait vokasi program Bahasa Mandarin. Sebagai investor ini adalah komitmen kami mengembangkan ekonomi, kemajuan ekonomi dan peningkatan kompetensi di bidang pendidikan," terangnya.