Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kalau laba konsolidasi BUMN terus melesat, bahkan angkanya mencapai Rp 155 triliun hingga kuartal-III 2022. Ini disebut jadi bukti positif adanya transformasi yang dilakukan di BUMN.
Angka ini merupakan perhitungan sebelum dilakukan audit. Angka ini juga yang kini berada di dalam laporan keuangan konsolidasian BUMN yang dibentuk di masa kepeminpinan Erick Thohir.
Baca Juga
Mengacu pada laba konsolidasi pada 2021, tercatat sebesar Rp 124,7 triliun. Artinya ada peningkatan yang cukup signifikan dari tahun lalu.
Advertisement
"Lalu kalau kita lihat mudah-mudahan di 2022 kuartal 3 laba konsolidasi kembali meningkat jadi 155 triliun. Jadi artinya sudah terjadi konsolidasi efisiensi dan fokus daripada pembangunan ekosistem, ini yang kita lihat," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/12/2022).
Sementara itu, dari sisi kontribusi, dalam 3 tahun terkahir, BUMN berkontribusi total Rp 1.198 triliun. Ini terdiri dari pajak, bagi hasil, dan dividen.
"Artinya lebih tinggi Rp 68 triliun daripada sebelumnya ini yang saya rasa kita bisa jaga. Ini tapi kumulatif," tegasnya.
Sementara itu, Erick menyebut dalam pencatatannya, laba kobsolidasi BUMN bisa mencapai Tp 209 triliun. Ini imbas dari suksesnya restrukturisasi Garuda Indonesia yang mengkontribusikan laba senilai Rp 54 triliun.
"Dan memang jangan terjebak nanti kalau laporan bukunya itu hampir mencapai Rp 209 triliun labamya, tapi disitu ada sebenarnya ada karena restrukturisasi Garuda. Ya ini ada Rp 54 triliun, jadi memang ini hanya bicara yang cash," sambung Erick.
Â
Rasio Utang Menurun 34 Persen
Pada saat yang sama, dia juga mengungkap kalau rasio utang BUMN terhadap modal turun hingga 34 persen. Ini lagi-lagi sejalan dengan lanfkah transformasi yang digenjot Erick Thohir.
"Rasio utang terhadap modal ini juga InsyaaAllah di 2022 ini menurun jadi 34 persen, yang tadinya 38, 36, dan 34 persen," paparnya.
Dia tak menampik kalau ada BUMN yang terus terlilit utang. Namun, setelah dikonsolidasikan, pencatatannya pun menjadi lebih sehat.
"Artinya, persepsi BUMN ini seakan-akan utang, ya memang ada utang, tapi setelah dikonsolidasikan ini sehat. Ya memang kita tak menutup mata ada BUMN yang tidak sehat, nah inilah yang memang salah satunya yang kita akan fokuskan juga kesehatan itu ada di industri pangan dan industri pertahanan di 2023," beber Erick.
"Karena ini yang harus kita pastikan jangan mendorong yang lainnya yang sudah baik juga mendorong angka-angka ini," pungkas Erick.
Â
Advertisement
Erick Thohir Dapat Anggaran Rp 260,4 Miliar di 2023, Buat Apa Saja?
Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir mendapat pagu anggaran sebesar Rp 260,4 miliar di 2023. Angka ini meningkat 31 persen dari pagu anggaran 2022 sebesar Rp 198,4 miliar.
Erick menyampaikan peningkatan ini tidak terlepas dari dukungan Komisi VI DPR RI. Dana ini, nantinya akan digunakan untuk memperbaiki manajemen perusahaan pelat merah, dimana jadi bagian transformasi BUMN.
"Alhamdulillah karena dukungan dari Komisi VI, kita pagu anggaran di tahun 2023 naik kurang lebih 31 persen menjadi Rp 260 miliar," kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/12/2022).
Rinciannya, dana tersebut akan digunakan untuk dukungan manajemen sebesar Rp 180,7 miliar. Terdiri dari kegiatan unit kerja Rp45,5 miliar, operasional kantor Rp 54,7 miliar, gaji dan tunjangan senilai Rp 80,4 miliar.
"Program satu lagi ialah program pengembangan dan pengawasan BUMN senilai Rp79,7 miliar," sambung Erick.
Â
Realisasi Anggaran
Pada kesempatan ini, realisasi anggaran 2022 telah mencapai Rp 168 miliar per November 2022. Jumlah ini setara sekitar 85 persen dari anggaran yang dialokasikan. Melihat kinerja ini, Erick optimistis di akhir tahun realisasi pagu anggaran bisa mencapai 90 persen lebih dari keseluruhan nilai pagu.
"Bahwa pagu anggaran 2022 itu Rp198 miliar, penyerapan sampai saat ini, kemarin di bulan November Rp168 miliar, jadi kurang lebih 85 persen dan Insya Allah ini bisa terserap sesuai dengan target yang selalu ada di BUMN yaitu 90 persen lebih," tuturnya.
Advertisement