Liputan6.com, Jakarta Selama 2 tahun terakhir, Kementerian Keuangan memberikan keringanan utang kepada debitur kecil yang berutang kepada pemerintah. Sepanjang tahun 2022 pemerintah telah memberikan keringanan utang kepada 2.109 debitur kecil.
Terdiri dari 1.049 debitur pasien rumah sakit, 461 debitur dengan nilai piutang sampai dengan Rp 8 juta, 237 debitur mahasiswa, 92 debitur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan 270 debitur lainnya.
Baca Juga
"Crash program (CP) ini hanya diberikan kepada debitur yang berutang kepada negara. Kecuali yang punya utang besar-besar seperti BLBI," kata Direktur Barang Milik Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan di Kantor DJKN, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).
Advertisement
Encep menjelaskan para debitur dalam crash program ini merupakan masyarakat kecil yang berutang kepada pemerintah. Peserta program ini mengalami peningkatan dari tahun lalu.
Di tahun 2021, jumlah debitur yang ikut dalam program ini sebanyak 1.491 debitur. Terdiri dari 471 debitur pasien rumah sakit, 178 debitur dengan nilai piutang sampai dengan Rp 8 juta, 254 debitur mahasiswa, 232 debitur UMKM, dan 356 debitur lainnya.
Encep menjelaskan, program keringanan utang ditujukan untuk mempercepat penurunan outstanding piutang negara dan jumlah berkas kasus piutang negara (BKPN) yang ada di panitia urusan piutang negara (PUPN). Program ini juga sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Adapun total outstanding piutang negara yang telah lunas melalui program keringanan utang di tahun 2022 sebesar Rp 77,14 miliar. Angka ini lebih rendah dari total outstanding yang telah dilakukan pelunasan sebesar Rp 101,2 miliar di tahun 2021.
Â
10 Rumah Sakit
Sebagai informasi, 10 rumah sakit dengan debitur terbanyak yang mengikuti program keringanan utang di tahun 2022 yakni RSUP Fatmawati Jakarta sebanyak 190 BKPN, RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta sebanyak 180 BKPN, RSUP I G.N.G. Ngoerah Denpasar sebanyak 151 BKPN, RSUP Persahabatan Jakarta sebanyak 78 BKPN, RSPI Prof. DR. Sulianti Saroso Jakarta sebanyak 78 BKPN, RSUP DR.
Sardjito Yogyakarta sebanyak 69 BKPN, RS Marzoeki Mahdi Bogor sebanyak 57 BKPN, RSUP DR. M Hoesin Palembang sebanyak 46 BKPN, RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung sebanyak 44 BKPN, dan RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah sebanyak 26 BKPN.
Sedangkan tiga universitas dengan debitur mahasiswa terbanyak adalah Universitas Negeri Malang sebanyak 171 BKPN, Universitas Tanjungpura sebanyak 37 BKPN, dan Universitas Sembilanbelas November Kolaka sebanyak 23 BKPN.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement