Sukses

Sri Mulyani dan Nicke Widyawati Masuk Daftar 100 Wanita Terkuat Dunia 2022

Daftar 100 wanita terkuat dunia 2022 tersebut ditentukan empat metrik utama.Sri Mulyani dan Nicke Widyawati Masuk Daftar 100 Wanita Terkuat Dunia 2022 ini.

Liputan6.com, Jakarta Majalah Forbes kembali merilis daftar 100 wanita terkuat dunia 2022. Hal membanggakan terdapat 2 perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar forbes kali ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati masuk dalam jajaran 100 wanita terkuat dunia 2022 ini. Keduanya masing-masing berada di peringkat 47 dan 49.

Melansir laman resminya, Selasa (6/12/2022), Forbes menjelaskan jika Sri Mulyani Indrawati kembali ke posisinya sebagai menteri keuangan setelah menjabat sebagai direktur pelaksana dan COO Bank Dunia.

Sebagai menteri keuangan, dia dinilai mampu meningkatkan penerimaan negara melalui reformasi pajak dengan memperluas layanan e-filing dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Disebutkan pula jika pada tahun lalu, Indrawati menerima penghargaan prestisius Best Minister di World Government Summit atas upayanya melaksanakan reformasi.

Selama di Bank Dunia, dia menggunakan platformnya untuk mempromosikan kesetaraan gender. Selama menjabat sebagai menteri keuangan Indonesia dari 2005 hingga 2010, dia disebut membantu memandu transisi negara dari otokrasi ke demokrasi. 

"Indrawati menerbitkan laporan tentang bagaimana kesenjangan dalam partisipasi angkatan kerja perempuan menyebabkan hilangnya pendapatan setara dengan seperempat dari PDB di Timur Tengah," bunyi penjelasan Forbes.

Selang 1 peringkat di bawah Sri Mulyani ada perempuan Indonesia yang juga masuk daftar. Dia adalah Nicke Widyawati.

Forbes menyebutkan Nicke adalah CEO dan presiden direktur perusahaan minyak dan gas Indonesia Pertamina. Dia adalah direktur utama wanita kedua yang pernah memimpin Pertamina.

Disebutkan karena Pertamina adalah milik negara, pekerjaan Widyawati bergantung pada keputusan pemerintah Indonesia.

Pada tahun 2022, ketika Indonesia menjadi presiden G20, Widyawati menjadi penjabat ketua gugus tugas energi kelompok tersebut.

Forbes menjelaskan jika daftar 100 wanita terkuat dunia 2022 tersebut ditentukan empat metrik utama. Keempatnya yakni uang, media, dampak, dan lingkup pengaruh.

"Untuk para pemimpin politik, kami menimbang produk domestik bruto dan populasi; untuk pemimpin perusahaan, pendapatan dan jumlah karyawan; dan media menyebutkan dan menjangkau semua. Hasilnya adalah kumpulan wanita yang melawan status quo," mengutip penjelasan Forbes.

 

 

2 dari 3 halaman

Inilah Jawara Perempuan Paling Berpengaruh Dunia

Adapun posisi teratas daftar 100 wanita terkuat dunia 2022 dipegang oleh  Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Invasi Vladimir Putin ke Ukraina menjadi momen yang menentukan bagi Eropa. Di sini peran Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen muncul.

Seminggu setelah perang dimulai, dia mengumumkan tiga sanksi ekonomi besar terhadap Rusia.Mulai dari melarang transaksi dengan bank sentral, menutup wilayah udara untuk perjalanan pesawat Rusia, dan melarang kantor berita milik Kremlin.

“Melindungi kebebasan kita ada harganya,” kata von der Leyen. “Ini prinsip kami: kebebasan tak ternilai harganya.”

Untuk kepemimpinannya selama perang Ukraina, serta penanganannya terhadap pandemi Covid-19, von der Leyen duduk di puncak daftar Forbes tahunan ke-19 dari 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia.

Pengaruh de Leyen terbilang unik, sebab tidak ada orang lain dalam daftar yang merumuskan kebijakan atas nama 450 juta orang.

Tetapi komitmennya terhadap masyarakat yang bebas dan demokratis tidak demikian. Von der Leyen hanyalah salah satu wajah dari alur cerita terbesar tahun 2022: perempuan bertindak sebagai pendukung demokrasi.

 

 

3 dari 3 halaman

Mahsa Amini

Wanita Amerika mengalami pembalikan hak terbesar dalam dua dekade daftar ketika Mahkamah Agung membatasi hak untuk melakukan aborsi. Sebagai reaksi, pemilih perempuan memberi energi pada pemilihan paruh waktu AS.

Di Iran, ribuan wanita berbaris di jalanan memprotes hukum teokratis yang memperlakukan mereka sebagai warga negara kelas dua.

Mewakili para pengunjuk rasa dalam daftar tahun ini adalah Jina “Mahsa” Amini, yang kematiannya pada bulan September memicu revolusi yang dipimpin perempuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Wanita lainnya adalah pemain kekuasaan yang lebih tradisional. Mereka terdiri dari 39 CEO; 10 kepala negara; dan 11 miliarder senilai gabungan USD 115 miliar.