Liputan6.com, Jakarta Majalah Forbes kembali mengeluarkan Daftar 100 Wanita Terkuat Dunia di 2022. Pada tahun ke-19 ini, Forbes menempatkan posisi teratas gelar ini dipegang perempuan asal Eropa.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, menjadi juara dalam daftar 100 wanita terkuat dunia 2022. Invasi Vladimir Putin ke Ukraina menjadi momen yang menentukan bagi Eropa.
Di sini peran Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen muncul. Seminggu setelah perang dimulai, dia dengan berani mengumumkan tiga sanksi ekonomi besar terhadap Rusia.
Advertisement
Sanksi yang diberikan mulai dari melarang transaksi dengan bank sentral, menutup wilayah udara untuk perjalanan pesawat Rusia, dan melarang kantor berita milik Kremlin.
“Melindungi kebebasan kita ada harganya. Ini prinsip kami: kebebasan tak ternilai harganya,” kata von der Leyen melansir laman resmi Forbes, Selasa (6/12/2022).
Untuk kepemimpinannya selama perang Ukraina, serta penanganannya terhadap pandemi Covid-19, von der Leyen juga bisa berada di puncak daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia.
Pengaruh de Leyen terbilang unik, sebab tidak ada orang lain dalam daftar perempuan berpengaruh dunia yang merumuskan kebijakan atas nama 450 juta orang.
Tetapi komitmennya terhadap masyarakat yang bebas dan demokratis tidak demikian. Von der Leyen hanyalah salah satu wajah dari alur cerita terbesar tahun 2022: perempuan bertindak sebagai pendukung demokrasi.
Lengkapnya, berikut 10 wanita terkuat dunia 2022 versi Forbes:
1. Ursula von der Leyen
Usia: 64 Tahun
Negara: Belgia
Kategori: Politik
2. Christine Lagarde
Usia: 66 tahun
Negara: Amerika Serikat
Kategori: Politik
3. Kamala Harris
Usia: 58 tahun
Negara: Amerika Serikat
Kategori: Politik
4. Mary Barra
Usia: 60 tahun
Negara: Amerika Serikat
Kategori: Bisnis
5. Abigail Johnson
Usia: 60 tahun
Negara: Amerika Serikat
Kategori: Keuangan
6. Melinda French Gates
Usia: 58 tahun
Negara: Amerika Serikat
Kategori: Filantropis
7. Giorgia Meloni
Usia: 45 tahun
Negara: Italia
Kategori: Politik
8. Karen Lynch
Usia: 59 tahun
Negara: Amerika Serikat
Kategori: Bisnis
9. Julie Sweet
Usia: 55 tahun
Negara: Amerika Serikat
Kategori: Bisnis
10. Jane Fraser
Usia: 55 Tahun
Negara: Amerika Serikat
Kategori: Keuangan
Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati masuk dalam jajaran 100 wanita terkuat dunia 2022 ini. Keduanya masing-masing berada di peringkat 47 dan 49.
Melansir laman resminya, Selasa (6/12/2022), Forbes menjelaskan jika Sri Mulyani Indrawati kembali ke posisinya sebagai menteri keuangan setelah menjabat sebagai direktur pelaksana dan COO Bank Dunia.
Sebagai menteri keuangan, dia dinilai mampu meningkatkan penerimaan negara melalui reformasi pajak dengan memperluas layanan e-filing dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Disebutkan pula jika pada tahun lalu, Indrawati menerima penghargaan prestisius Best Minister di World Government Summit atas upayanya melaksanakan reformasi.
Selama di Bank Dunia, dia menggunakan platformnya untuk mempromosikan kesetaraan gender. Selama menjabat sebagai menteri keuangan Indonesia dari 2005 hingga 2010, dia disebut membantu memandu transisi negara dari otokrasi ke demokrasi.
"Indrawati menerbitkan laporan tentang bagaimana kesenjangan dalam partisipasi angkatan kerja perempuan menyebabkan hilangnya pendapatan setara dengan seperempat dari PDB di Timur Tengah," bunyi penjelasan Forbes.
Advertisement
Nicke Widyawati
Selang 1 peringkat di bawah Sri Mulyani ada perempuan Indonesia yang juga masuk daftar. Dia adalah Nicke Widyawati.
Forbes menyebutkan Nicke adalah CEO dan presiden direktur perusahaan minyak dan gas Indonesia Pertamina. Dia adalah direktur utama wanita kedua yang pernah memimpin Pertamina.
Disebutkan karena Pertamina adalah milik negara, pekerjaan Widyawati bergantung pada keputusan pemerintah Indonesia.
Pada tahun 2022, ketika Indonesia menjadi presiden G20, Widyawati menjadi penjabat ketua gugus tugas energi kelompok tersebut.
Forbes menjelaskan jika daftar 100 wanita terkuat dunia 2022 tersebut ditentukan empat metrik utama. Keempatnya yakni uang, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"Untuk para pemimpin politik, kami menimbang produk domestik bruto dan populasi; untuk pemimpin perusahaan, pendapatan dan jumlah karyawan; dan media menyebutkan dan menjangkau semua. Hasilnya adalah kumpulan wanita yang melawan status quo," mengutip penjelasan Forbes.