Liputan6.com, Jakarta PT Sang Hyang Seri mencatatkan kinerja positif setelah setahun bergerak jadi perusahaan merger. Perusahaan gabungan BUMN pertanian antara PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero) ini berhasil melakukan restorasi lahan melalui mekanisasi dan teknologi pertanian secara bertahap di aset Sukamandi seluas 800 ha, dari total keseluruhan aset sebanyak 3.200 ha.
Restorasi tersebut dalam rangka mendongkrak produktifitas lahan, karena tanah tersebut setelah dilakukan kajian produktifitas semakin turun. Diakibatkan eksploitasi tanah secara berlebihan yang sudah berjalan puluhan tahun, yang membuat tanah menjadi asam Ph 5,5 dengan panen dibawah rata-rata nasional yang sebesar 5,6 ton per ha.
Baca Juga
Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Maryono, mengungkapkan, pihaknya mensyukuri atas kemajuan yang dilakukannya.
Advertisement
"Saya pribadi dan keluarga PT Sang Hyang Seri akan terus berusaha membawa perusahaan ke arah yang lebih baik, kami juga menysukuri atas kemajuan-kemajuan yang ada, Semoga dengan tepat 1 tahun penggabungan perusahaan ini, dapat menjadi awal yang baik untuk kesuksesan PT Sang Hyang Seri ke depannya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/12/2022).
Tidak hanya disitu, dalam mengelola aset lahan tersebut, PT Sang Hyang Seri juga berkerjasama dengan beberapa Lembaga Pendidikan diantaranya Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI).
Kerjasama ini bentuk sinergitas dalam rangka mendapatkan kajian mengenai pertanian agar dapat mengetahui permasalahan maupun peluang yang akan didapatkan, sehingga menghindari kurangnya produktivitas terhadap produksi pertanian di perusahaan.
Â
Kolaborasi
Selain bekerja sama dengan kampus ternama, PT Sang Hyang Seri juga sudah melakukan kolaborasi berbagai Instansi, seperti PT PLN (Persero) dalam pemanfaatan limbah pertanian menjadi Pelet Sekam, PT GSI dalam pengembangan Energi Baru terbarukan (EBT), dengan Wilmar dalam pengembangan budidaya benih padi, dan bersama Polri dalam Program Pelatihan Budidaya Pertanian.
Kemudian dalam trobosan pemasaran, PT Sang Hyang Seri melakukan Re-launch Product yang dilakukan berupa penggantian kemasan dari produk yang sebelumnya telah hadir menjadi lebih menarik dan tentunya dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri. Produk tersebut meliputi Pupuk Organik Bintang Kuda Laut, Benih Padiku Unggul Platinum, serta Unggul dan Beras Premium Ratu Mutiara Aromatik, serta Long Grain.
Saat ini, juga PT Sang Hyang Seri hingga awal Desember 2021 telah memasok benih padi kepada para petani hingga lebih 7 ribu ton ke hampir 24 provinsi di seluruh Indonesia melalui program e-catalogue permintaan Kementerian Pertanian serta Dinas Pertanian Daerah. Dari pasokan lebih dari 7 ribu ton tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan areal lahan hingga 300 ribu ha sawah.
Advertisement
Lindungi Petani dari Resesi, Erick Thohir Siapkan BUMN Serap Hasil Panen
Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan sejumlah BUMN dalam mengantisipasi krisis pangan. Salah satunya untuk mengambil peran sebagai penyerap hasil panen petani.
Langkah ini sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai upaya untuk mengantisipasi resesi global di tahun depan. Erick Thohir mendapat mandat dari Jokowi untuk melindungi petani melalui penyerapan yang dilakukan oleh BUMN.
"Tadikan bicara mengenai resesi pangan yang harus diantisipasi karena itu kami dari BUMN mendorong kemungkinan yang sudah dibicarakan bapak Presiden bagaimana BUMN menjadi off taker," ujar Erick kepada sejumlah wartawan, ditulis Rabu (7/12/2022).
Erick menjelaskan pihaknya saat ini sedang membuat skema terkait langkah BUMN menyerap produksi petani. Kementerian BUMN juga sedang menyiapkan skema penugasan pada sejumlah BUMN yang terlibat.
Â
Libatkan BUMN
Erick menambahkan dia akan melibatkan sejumlah BUMN. Tak hanya BUMN selaku penyerap bahan pokok, melainkan juga himpunan bank milik negara yang akan terlibat dalam program perlindungan bagi petani.
"Saya mengusulkan pendanaan disimpan di Himbara tak langsung di BUMN-nya. Disimpan di Himbara dengan bunga yang rendah. Supaya saat kita mau beli urusan petani tidak mahal lagi biayanya," ujar Erick.
Erick mengatakan kebijakan penyerapan produksi petani ini akan sangat penting bagi perekonomian mikro maupun makro. Selain akan menjamin kelangsungan perekonomian para petani, kebijakan ini diyakini akan menghasilkan efek multiplier bagi seluruh rantai pasok pangan nasional. "Karena ini kan benar-benar ekonomi yang berputar. (Kebijakan) ini yang sedang kita petakan," pungkasnya.
Advertisement