Sukses

IEA : Kapasitas Energi Terbarukan Global akan Bertambah 2.400 GW Hingga 2027

IEA memprediksi energi hijau bakal menyalip batu bara menjadi sumber listrik global terbesar pada awal 2025.

Liputan6.com, Jakarta - Kapasitas energi terbarukan secara global akan tumbuh selama lima tahun ke depan seperti yang terjadi selama dua dekade terakhir, karena melonjaknya harga energi dan krisis iklim mendorong pemerintah untuk membuang bahan bakar fosil.

Hal itu diungkapkan oleh Badan Energi Internasional (IEA) dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Selasa (6/12).

Dikutip dari CNN Business, Rabu (7/12/2022) IEA memprediksi energi hijau bakal menyalip batu bara menjadi sumber listrik global terbesar pada awal 2025.

Kapasitas daya energi terbarukan global sekarang diperkirakan akan tumbuh sebesar 2.400 gigawatt (GW) antara tahun 2022 dan 2027, jumlah yang sama dengan seluruh kapasitas pembangkit listrik China saat ini, menurut laporan IEA.

"Bahan (untuk) energi terbarukan berkembang dengan cepat, tetapi krisis energi global telah mendorong mereka ke fase baru yang luar biasa dengan pertumbuhan yang lebih cepat karena negara-negara berusaha memanfaatkan manfaat keamanan energi mereka," kata direktur eksekutif IEA Fatih Birol.

"Ini adalah contoh nyata bagaimana krisis energi saat ini dapat menjadi titik balik bersejarah menuju sistem energi yang lebih bersih dan lebih aman. Akselerasi berkelanjutan energi terbarukan sangat penting dalam membantu menjaga pintu terbuka untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 °C," tambahnya.

Laporan IEA juga menyebut, perang di Ukraina merupakan "momen yang menentukan untuk energi terbarukan di Eropa", di mana pemerintah dan bisnis berebut untuk mengganti gas Rusia dengan alternatif.

Seperti diketahui, Uni Eropa sekarang melarang impor minyak mentah Rusia melalui laut, membuat blok tersebut menghentikan 90 persen impor minyak dari Rusia pada akhir tahun.

Aliran gas alam Rusia melalui pipa ke Eropa sekarang hanya mencapai 20 persen dari tingkat sebelum perang di Ukraina, menurut analis.

"Jumlah kapasitas daya terbarukan yang ditambahkan di Eropa pada periode 2022-2027 diperkirakan dua kali lebih tinggi dari periode lima tahun sebelumnya, didorong oleh kombinasi masalah keamanan energi dan ambisi iklim," demikian laporan IEA.

2 dari 4 halaman

China Diprediksi Akan Menyumbang Hampir Setengah dari Kapasitas Daya Energi Terbarukan Global

Selain itu, laporan IEA juga mengungkapkan bahwa China diperkirakan akan menyumbang hampir setengah dari kapasitas daya energi terbarukan global baru yang ditambahkan antara tahun 2022 dan 2027.

Sementara itu, Undang-Undang Pengurangan Inflasi pemerintahan Presiden AS Joe Biden diharapkan dapat mendorong perluasan energi terbarukan di negaranya.

Sebagian besar pertumbuhan energi terbarukan akan datang dari investasi tenaga surya dan angin. Kapasitas pembangkit surya global juga akan meningkat hampir tiga kali lipat selama lima tahun ke depan, dengan kapasitas angin global hampir dua kali lipat selama periode tersebut.

"Bersama-sama, angin dan matahari akan mencapai lebih dari 90 persen kapasitas energi terbarukan yang ditambahkan selama lima tahun ke depan," kata IEA.

3 dari 4 halaman

Target Energi Baru Terbarukan Bakal Dongkrak Penjualan Kerangka Solar Cell

Perusahaan baja asal Surabaya PT Kencana Maju Bersama (KMB) mengenalkan produk kerangka solar cell. Produk ini diklaim sebagai produk masa depan karena pasar akan terus berkembang seiring dengan makin banyaknya masyarakat yang mendukung penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Karena ini adalah produk masa depan. Kita buat di pabrik, kita kirim ke projek dan setelah itu kita instal," tutur General Manager Project Departement PT KMB, Rachmat Sulaiman di acara IISIA Business Forum 2022, Sabtu (3/12/2022). 

Rachmat mengungkapkan, Kencana Maju Bersama terus melakukan inovasi produk. Setidaknya ada sekitar 20 item produk baja yang sudah dikenalkan di pasaran. Paling terbaru adalah produk kerangka solar cell ini. 

"Ini produk baru yang kita kembangkan. Makanya kami ekspos di pameran kali ini. Tujuannya agar masyarakat lebih mengenal satu produk baru yang kita namakan Reungenered Building Kencana. Ini baru kita kembangkan sejak dua tahun belakangan," katanya. 

Rachmat berharap, produk terbaru tersebut akan berkontribusi terhadap kinerja perusahaan secara signifikan. Sementara produk yang berkontribusi besar terhadap kinerja perusahaan saat ini adalah atap baja ringan dan kuda-kuda baja ringan. "Kuda-kuda baja ringan ini berkontribusi sebesar 40 persen," ucapnya. 

4 dari 4 halaman

Energi Terbarukan hingga Ekspansi Industri di Luar Jawa Jadi Pilar Industri Baru

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan ada enam pilar paradigma baru industri dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 yang tengah dipersiapkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Pilar pertama yaitu, digitalisasi dalam Making Indonesia 4.0 dengan memberdayakan IKM nasional. Kedua, renewable energi melalui sumber energi baru. Ketiga, hilirisasi dengan memaksimalkan SDA untuk nilai tambah industri nasional. Keempat, green industri mengoptimalkan input energi hijau nasional di sektor industri.

Kelima, memperkuat supply chain nasional termasuk memperkuat pendalaman industri nasional dan ekosistem semikonduktor dan kritikal material termasuk baterai dan fuel cell, dan keenam memperluas spasial industri di luar jawa untuk pemerataan ekonomi.

"Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan dan mengakselerasi hilirisasi, renewable energi, digitalisasi serta kemampuan SDM nasional," kata Agus dalam sambutannya di acara Indonesia Development Forum 2022, Selasa (22/11/2022) di Bali.

Selain itu, Agus memaparkan untuk membangun industri yang tangguh berkelanjutan, Kemenperin telah memunculkan program inisiatif sebagai sebuah peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam mengimplementasi industri 4.0 dan menetapkan 7 sektor utama.

"Ketujuh sektor utama tersebut adalah makanan, minuman, tekstil atau busana, otomotif, elektronika, farmasi, dan alat-alat kesehatan," ujar Agus.

Pada kesempatan tersebut, Kementerian perindustrian sangat mengapresiasi seluruh stakeholder Indonesia Development Forum yang diprakarsai oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk terus dapat meningkatkan nilai tambah nasional melalui paradigma baru industrialisasi.Â