Sukses

Indonesia Siap Bantu Palestina Ciptakan Lapangan Kerja Layak

Indonesia akan terus bekerja sama dengan ILO dan masyarakat internasional untuk memastikan terciptanya kerja layak di Palestina.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perburuhan Negara Palestina, Nasri Abu Jaish, membahas sejumlah kerja sama bidang ketenagakerjaan antara Indonesia dan Palestina.

Pertemuan bilateral ini terjadi di sela-sela pelaksanaan The 17th Asia Pacific Regional Meeting (APRM) of The ILO di Singapura, Rabu (7/12/2022) waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Menaker Ida mengatakan Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang sudah sangat erat dan akrab dikarenakan mayoritas muslim dan dukungan sesama muslim dunia untuk kemerdekaan Palestina.

Menurut Menaker, seiring perjalanan dukungan pemerintah Indonesia kepada Palestina yakni tercapainya pertumbuhan ekonomi dan kerja layak di Palestina. Kerja layak merupakan elemen penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Palestina.

Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus bekerja sama dengan ILO dan masyarakat internasional untuk memastikan terciptanya kerja layak di Palestina.

"Sebagai anggota Gerakan Non-Blok dan OKI, baik Pemerintah maupun masyarakat Indonesia telah berkontribusi memberikan bantuan kepada rakyat Palestina, baik di tingkat multilateral maupun bilateral", ungkap Menaker.

Sementara itu, terkait dengan kerja sama di bidang ketenagakerjaan, Menaker Ida menambahkan, Pemerintah Indonesia ingin mengajak kerja sama bilateral disektor ketenagakerjaan, antara lain dalam bentuk penempatan tenaga kerja, program pemagangan, bantuan teknis penyelenggaraan pelatihan kerja (vokasi), bantuan teknis pengembangan kapasitas SDM melalui transfer knowledge dan lainnya.

Menaker Ida berharap pertemuan ini dapat menjadi momentum baru bagi Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Palestina untuk menjajaki potensi kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ketenagakerjaan.

"Saya percaya, dengan dukungan Yang Mulia Bapak Dr. Nasri Abu Jaish, Menteri Perburuhan Negara Palestina, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Palestina, khususnya di bidang ketenagakerjaan dapat lebih berkembang," pungkas Menaker.

2 dari 4 halaman

Harapan Besar PM Palestina kepada Indonesia Saat KTT G20

Perdana Menteri Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh berharap Indonesia bisa menyampaikan dukungan terhadap negaranya dalam forum KTT G20 yang akan berlangsung di Bali November mendatang.

Hal tersebut disampaikan Shtayyeh saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.

"Kami juga telah membahas dengan Yang Mulia Presiden mengenai penyelenggaraan G20 pada beberapa waktu ke depan. Kami berharap Indonesia bisa menyampaikan pesan dukungan kepada Palestina di forum tersebut," kata PM Palestina, Shtayyeh.

Dia mengatakan Palestina mendoakan semoga Indonesia sukses dalam menyelenggarakan KTT G20.

Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas dalam program-program maupun upaya-upaya politik atas kemerdekaan Palestina.

Pada kesempatan itu, Indonesia dan Palestina menandatangani sejumlah nota kesepahaman, yang menurut Shtayyeh, menunjukkan dukungan yang nyata dari Indonesia kepada Palestina dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan juga capacity building.

Dia juga menyambut baik banyaknya wisatawan Indonesia ke Masjid Al-Aqsa. Dia berdoa, manakala Presiden Jokowi berkunjung ke Palestina di masa mendatang, Palestina sudah merdeka dengan Yerussalemnya, dan bisa salat berjamaah di Masjid Al-Aqsa. 

3 dari 4 halaman

Bertemu PM Palestina, Jokowi: Indonesia Komitmen Beri Bantuan Kemanusiaan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, bahwa Indonesia berkomitmen untuk memberi bantuan kemanusiaan dan pembangunan kapasitas kepada Palestina. Jokowi menyebut, sudah ada MoU baru mengenai bantuan Indonesia kepada Palestina.

"Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan kapasitas. Beberapa hari yang lalu telah ditandatangani MoU perjanjian hibah bantuan baru pemerintah Indonesia kepada Palestina," kata Jokowi saat bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (24/10/2022).

Dia mengatakan, bantuan kepada Palestina bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat sipil. Jokowi berkata, saat ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah memproses pembangunan rumah sakit Indonesia di kota Hebron Palestina.

Jokowi melanjutkan, selain bantuan kemanusiaan, Indonesia memberikan bantuan pengembangan kapasitas untuk mempersiapkan negara Palestina yang merdeka. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2.000 warga Palestina.

"Dan hari ini ditandatangani MoU pembangunan kapasitas untuk mendukung pendirian otoritas obat dan makanan independen di Palestina. Ke depan pemberian bantuan pengembangan kapasitas akan terus kita lakukan, antara lain untuk UMKM e-commerce dan penanganan bencana," ucapnya.

"Sebagai penutup, bagi saya tegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Dukung Palestina

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina menjadi negara yang merdeka. Indonesia mendukung Palestina menjadi negara berdaulat penuh, dan dapat menentukan nasibnya sendiri dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya.

Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow Skotlandia, Senin, 1 November 2021.

"Palestina selalu menjadi perhatian penting bagi Indonesia," ucap Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (2/11/2021).

Dia menyampaikan sejumlah hal yang menjadi perhatian Indonesia terkait Palestina. Pertama, Indonesia sangat prihatin dan mengecam berbagai pelanggaran yang terus dilakukan Israel.

Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan pembentukan misi internasional sebagai mata dan telinga bagi dunia atas berbagai insiden yang terjadi di Jerusalem. Misi ini untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat Palestina.

"Indonesia dalam berbagai kesempatan mengusulkan pembentukan misi internasional di Yerusalem untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga di wilayah pendudukan dan terjaganya status Yerusalem sebagai kota suci untuk tiga agama," jelasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com