Sukses

Bagian Cagar Budaya, PLN Ganti Instalasi Listrik Pura Mangkunegaran Berusia Ratusan Tahun

Langkah PLN dalam mengganti instalasi listrik Pura Mangkunegaran ke sistem yang lebih modern ini merupakan bagian dari "Nguri Nguri Budaya".

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero)  meremajakan instalasi kelistrikan di Pura Mangkunegaran. Peremajaan listrik di cagar budaya di  Kota Surakarta, Jawa Tengah itu merupakan salah satu langkah melestarikan budaya yang menjadi bagian dari prinsip Environment, Sustainability and Governance (ESG), kata PLN.

Perusahaan kelistrikan BUMN itu mengatakan, mereka mengganti beberapa komponen instalasi kelistrikan Pura Mangkunegaran yang berusia ratusan tahun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, langkah PLN dalam mengganti instalasi listrik Pura Mangkunegaran ke sistem yang lebih modern ini merupakan bagian dari "Nguri Nguri Budaya".

Nantinya, Pura Mangkunegaran tak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik saja, tetapi menjadi pusat peradaban dan kelestarian budaya Jawa.

"Kami ini jadi bagian kekuatan nguri nguri budaya. Salah satunya, kita membantu juga preservasi lighting lampu dari Pura Mangkunegaran yang usianya sudah ratusan tahun," ujar Darmawan, dikutip dari keterangan tertulis PLN, Jumat (9/12/2022).

Dijelaskannya, PLN menyulap kelistrikan di Pura Mangkunegaran dengan peremajaan interior lighting untuk updating pencahayaan sekaligus untuk memperindah kawasan interior menjadi lebih menarik.

"Sehingga diharapkan, ke depan Pura Mangkunegaran ini menjadi kawasan wisata edukasi budaya yang memadukan unsur klasik dan modernisasi, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Jawa dan mampu menjadi rujukan bagi masyarakat untuk mempelajari adat-istiadat, pengetahuan, norma dan kesenian Jawa," ujar dia.

Tak hanya itu, PLN juga mengganti beberapa instalasi dan kabel listrik yang sudah usang menjadi instalasi baru.

"Kami ganti juga MCB, kabel-kabel yang sudah lama. Kami memastikan saat ini instalasi listrik di Pura Mangkunegaran lebih modern dan andal serta aman. Ini bagian dari langkah kami mengkonservasi budaya leluhur," pungkas Darmawan.

2 dari 2 halaman

PLN Pulihkan Kelistrikan Lumajang, Warga Semeru Kini Bisa Kembali Nikmati Listrik

Warga sekitar kaki Gunung Semeru kini bisa kembali menikmati listrik, pascaerupsi yang terjadi pada Minggu (4/12) silam. Pulihnya listrik wilayah kaki Gunung Semeru membuat masyarakat bisa kembali beraktifitas.

Wasweni salah satu pengungsi erupsi Gunung Semeru mengapresiasi kesigapan PLN dalam memulihkan pasokan listrik. 

 Dia juga merasa gembira karena PLN hadir tak hanya memberikan akses listrik tetapi juga bantuan kesehatan maupun makanan untuk para pengungsi.

"Kami mengungsi dikarenakan abu dari Semeru, di sini segalanya sudah tercukupi, mau nge-charge hp bisa, penerangan dari PLN bagus, malam terang, Alhamdulillah untuk makan juga tercukupi. Kami terbantu dengan adanya PLN, jalan-jalannya udah terang,” tutur Wasweni.

Senada, Edi Sugeng Santoso yang merupakan pengungsi di lapangan Candipuro merasa lebih aman berada di posko pengungsian karena merasa trauma takut sewaktu-waktu kejadian serupa kembali.

"Terima kasih atas fasilitas yang telah diberikan PLN khususnya untuk penerangan sudah bagus sekali, terima kasih,” papar Edi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan PLN akan terus menjaga keandalan pasokan listrik di posko pengungsian dan terus menyalurkan bantuan selama masa siaga.

Tak hanya pasokan listrik yang andal, PLN juga mendistribusikan bantuan logistik melalui foodtruck dan memberikan layanan kesehatan.

"Posko kelistrikan kami siagakan 24 jam di lokasi untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi. Kami juga memastikan pasokan listrik khususnya untuk fasilitas umum seperti Rumah Sakit, Kantor Pemda serta lokasi pengungsian andal sehingga penanganan pascaerupsi bisa dilakukan," ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan PLN gerak cepat memulihkan kelistrikan wilayah Lumajang dan sekitar kaki Gunung Semeru hanya dalam waktu kurang dari 12 jam.

"Gerak cepat, PLN terjunkan puluhan personel untuk pulihkan pasokan listrik di beberapa wilayah terdampak. Hasilnya, kurang dari 12 jam pasokan listrik ke seluruh pelanggan yang terdampak kembali pulih," ujar Darmawan.

Dalam upaya pemulihan ini, PLN juga menyalurkan bantuan berupa food truck yang mampu membagikan 500 porsi makanan siap santap setiap hati, 2 unit ambulance dengan 3 tenaga medis, 1 unit mobil toilet umum yang berisi 4 toilet dan posko siaga PLN yang siap melayani kebutuhan pengungsi.

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan status siaga darurat berlangsung selama 14 hari terhitung sejak erupsi berlangsung.