Sukses

Langkah Erick Thohir Kawinkan BUMN dan UMKM Dinilai Sukses Buka Lapangan Kerja

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong sejumlah perusahaan pelat merah untuk peduli terhadap UMKM. Hal ini dinilai menjadi langkah sukses dalam membuka lapangan pekerjaan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mendorong sejumlah perusahaan pelat merah untuk peduli terhadap UMKM. Hal ini dinilai menjadi langkah sukses dalam membuka lapangan pekerjaan.

Menurut catatan Liputan6.com, salah satu yang mendorong terbukanya lapangan kerja adalah adanya program pendanaan bagi usaha mikro dan kecil (PUMK) hingga Rp 250 juta. Ketentuan terbaru ini diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-6/MBU/09/2022 tanggal 8 September 2022.

Selain itu, Erick juga meminta BUMN untuk bekerja sama dengan UMKM. Termasuk dalam pengadaan barang melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, kolaborasi BUMN dan UMKM menjadi salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pasalnya BUMN dan UMKM merupakan kekuatan ekonomi utama yang dimiliki bangsa ini.

"Salah satu upaya yang jitu yang mendorong pengembangan UMKM bisa naik kelas ialah dengan kemitraan dengan BUMN. Apalagi kalau bisa bersinergi juga dengan yang lain, ini semakin luar biasa dampaknya," ujar Faisal dalam keterangannya, ditulis Jumat (9/12/2022).

Dia menyebut kehadiran BUMN dapat memberikan jawaban atas sejumlah persoalan yang selama ini menghambat para pelaku UMKM, baik dari sisi permodalan, peningkatan kapasitas, pemasaran, dan akses pasar. BUMN, lanjut Faisal, juga dapat menjadi offtaker dalam menyerap produk-produk dari UMKM.

"Dukungan BUMN membuat sektor UMKM semakin berkembang. Dengan jumlah UMKM yang besar, maka ini akan berdampak positif dalam peningkatan pembukaan lapangan kerja," kata dia.

 

2 dari 4 halaman

Peran BUMN

Lebih lanjut, Faisal menilai BUMN memiliki peranan besar dalam pembukaan lapangan kerja. Selain fokus pada aspek bisnis, BUMN juga memiliki kewajiban sebagai agen pembangunan.

"Contoh program BUMN yang membantu UMKM terlalu banyak (untuk disebutkan). Pada prinsipnya BUMN itu bisa mengisi atau melakukan langkah yang tidak umum yang biasanya dilakukan perusahaan yang fully commercial," ujar Faisal.

Faisal mengapresiasi komitmen BUMN dalam mendukung keberlangsungan dan kemajuan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Faisal, langkah ini amat tepat mengingat kontribusi sektor UMKM sangat besar dalam membuka lapangan kerja.

"Padahal kalau kita melihat serapan tenaga kerja, jelas UMKM jauh lebih banyak. Tetapi perkembangannya tidak maksimal karena mereka punya keterbatasan banyak hal dari dana, kapasitas, dan akses pasar," ujar Faisal.

 

3 dari 4 halaman

59 Persen Publik Puas Kinerja Erick Thohir

Poltracking Indonesia merilis survei nasional, salah satunya soal kinerja menteri di kabinet kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Sebanyak 59,4 persen publik puas terhadap kinerja Menteri BUMN Erick Thohir.

Mengacu survei tersebut, sebanyak 7,1 persen publik mengaku sangat puas atas kinerja Erick. Sementara, 52,3 persen publik mengaku cukup puas atas kinerjanya. Dengan total 59,4 persen, Erick menempati posisi kedua dari daftar kepuasan publik atas kinerja kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Dia berada dibawah Menteri Perhananan Prabowo Subianto yang mencatatkan 61,4 persen publik puas atas kinerjanya. Terdiri dari 8,9 persen mengaku sangat puas dan 52,5 persen mengaku cukup puas.

 

4 dari 4 halaman

Posisi Ketiga

Pada posisi ketiga, ada Menteri Periwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Sebanyak 57,7 persen publik puas akan kinerjanya. Terdiri dari 6 persen mengaku sangat puas dan 51,7 persen mengaku cukup puas.

"Dari semua menteri, kita tak meranking tapi ditanya satu persatu, yang tertinggi adalah Prabowo Subianto Menteri Pertahanan, yang kedua disusul Erick Thohir Menteri BUMN, ketiga adalah Sandiaga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam Rilis Survei Nasional Proyeksi Ekonomi Politik Nasional di YouTube Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).

Hanta menuturkan, selain soal kepuasan terhadap kinerja menteri, survei ini juga menemukan persetujuan publik terhadap reshuffle kabinet. Publik juga yang menyatakan setuju terhadpa perombakan kabinet Jokowi-Ma'ruf sebesar 42,8 persen, sementara 25,5 persen menyatakan tak setuju.