Sukses

Ini 5 Perempuan di Daftar Orang Terkaya Indonesia versi Forbes 2022

Forbes baru-baru ini merilis 50 orang terkaya di tahun 2022. Dari 50 orang terkaya itu, tercatat ada 5 perempuan yang masuk dalam urutan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Forbes baru-baru ini merilis 50 orang terkaya di Indonesia 2022. Dari 50 orang terkaya itu, tercatat ada 5 perempuan yang masuk dalam urutan tersebut.

Berdasarkan usia, rata-rata perempuan kaya ini berusia 50-70 tahun. Mereka berasal dari latar belakang bisnis yang berbeda, mulai dari batubara, properti, hingga data center.

Lantas siapa saja 5 perempuan terkaya tersebut? Berikut ini ulasannya untuk Anda.

1. Dewi Kam

Dewi Kam menjadi perempuan pertama yang masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia 2022. Dengan nilai kekayaan USD 2 miliar atau setara Rp 31,2 triliun, Dewi Kam menempati urutan ke-21 orang kaya di Indonesia.

Tahun ini, pengusaha batubara Dewi Kam genap berusia 72 tahun. Dewi mendapatkan sebagian hartanya dari saham minoritas di perusahaan tambang batubara Bayan Resources.

Kekayaannya semakin meningkat ketika saham Bayan Resources naik hingga tiga kali lipat pada 2022. Padahal kondisi dunia tengah menghadapi krisis energi global.

Selain pertambangan, Dewi Kam juga memiliki bisnis di pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik. Dalam laporan Indonesia Corruption Watch (ICW), Dewi Kam juga terdaftar sebagai pemilik PT Sumbergas Sakti Prima, pemegang saham PT Sumberenergi Sakti Prima.

2. Arini Subianto

Forbes mencatat kekayaan Arini Subianto tahun ini sebesar USD 1,5 miliar atau setara Rp 23,4 triliun. Nilai kekayaan tersebut menempatkan Arini di posisi ke 28 dari 50 orang terkaya di Indonesia.

Wanita usia 51 tahun ini mewarisi harta kekayaan ayahnya Benny Subianto yang meninggal pada 2017 silam. Sebagai putri sulung, Arini mengambil alih perusahaan pertambangan dari sang ayah yang saat ini nilainya triliunan.

Kini, Arini telah menjadi Presiden Direktur Persada Capital Investama yang menjadi perusahaan induk keluarganya.

Arini mengawasi investasi Persada di berbagai bidang. Mulai dari produk pengolahan kayu dan kelapa sawit hingga pengolah karet dan batu bara.

Saat ini portofolio Persada mencakup saham minoritas di raksasa batubara Adaro Energy. Tak hanya itu, Arini telah berinvestasi di startup teknologi melalui Persada sejak 2017 lalu.

 

 

2 dari 3 halaman

3. Rina Ciputra Sastrawinata

Rina merupakan salah satu bos dari Ciputra Group. Kekayaan keluarga Ciputra ini mengantarkannya masuk dalam daftar 50 orang terkaya versi Forbes. Nilai kekayaannya mencapai USD 1,25 miliar atau setara Rp 19,48 triliun dari bisnis properti yang dijalankannya.

Sebagaimana diketahui, Rina mewarisi kerajaan pengembang real estate Indonesia Ciputra, yang menggunakan satu nama. Dia meninggal pada November 2019 pada usia 88 tahun.

Ciputra adalah seorang arsitek terlatih, yang mendirikan grup Ciputra lebih dari tiga dekade lalu. Saat ini Ciputra Development merupakan salah satu perusahaan properti terbesar di tanah air dengan proyek di 71 kota.

Kini bisnis Ciputra dilanjutkan 4 anaknya yang memang sudah menggeluti bidang yang sama dengan sang ayah.

4. Ghan Djoe Hiang

Forbes menempatkan Ghan DJoe Hiang sebagai orang terkaya ke-41 di Indonesia. Wanita berusia 79 tahun ini memiliki harga kekayaan sebanyak USD 1,07 miliar atau Rp 16,7 triliun.

Harta kekayaannya itu dimiliki setelah sang suami, Athanasius Tossin Suharya meninggal dunia pada 2022 lalu. Warisan berupa Grup Baramulti Suksessarana ini bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara.

Kini Ghan meneruskan perusahaan yang ditinggalkan suaminya, PT Ensicon Indonesia yang didirikan pada 1971 lalu. Perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor umum dan telah melakukan diversifikasi ke perdagangan batubara pada 1988.

Sebagai informasi, Baramulti Group saat ini sudah memiliki 11 konsesi batu bara di Kalimantan dan Sumatera.

 

3 dari 3 halaman

5. Marina Budiman

Marina Budiman menjadi orang ke-44 terkaya di Indonesia versi Forbes. Di usianya yang ke 61 tahun ini, Marina memiliki kekayaan senilai USD 1,04 miliar atau setara 16,2 triliun.

Marina merupakan salah satu pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data, DCI Indonesia. Dia mendirikan perusahaan ini bersama Otto Toto Sugiri sejak 2011 lalu.

Kerja sama dengan Otto ini bukan yang pertama kali bagi Marina. Tahun 1985 dia dan Otto bekerja sama mendirikan Bank Bali dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada 1989.

Tidak hanya itu, Marina juga ikut berperan mendirikan salah satu penyedia layanan internet pertama di Indonesia yaitu Indonet pada 1994.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Video Terkini