Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta pelaku usaha sektor panas bumi untuk bekerja sama memanfaatkan potensi yang ada. Tak terkecuali antara BUMN dan perusahaan swasta.
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengajak sejumlah asosiasi dan perusahaan ke PT Geo Dipa Energi Unit Patuha.
Baca Juga
Kunjungan kerja itu dilakukan dalam rangka untuk berbagi pengalaman antar perusahaan pengembang panas bumi terkait dengan bisnis proses dan tantangan di wilayah kerja.
Advertisement
Kepala Subdit Investasi dan Kerjasama Panas Bumi, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Sahat Simangunsong, mengatakan untuk mendukung upaya pengembangan dan pemanfaatan panas bumi di Indonesia, perlu adanya sinergi yang baik antar pengembang melalui berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara berkelanjutan.
“Oleh karena itu, kami menginisiasi kegiatan ini, dan kegiatan ini tidak akan berhenti disini,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (10/12/2022).
Kegiatan tersebut juga turut dihadiri asosiasi serta perusahaan BUMN pengembang panas bumi lainnya. Diantaranya itu Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), PT PLN (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy, Star Energy Geothermal, Sarulla Operations Limited.
Kemudian PT Supreme Eergy, PT Sorik Merapi Geothermal Power, PT Sokoria Geothermal Power, PT Medco Cahaya Geothermal, PT Sintesa Banten Geothermal, PT Ormat Geothermal Indonesia, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Tindak Lanjut
Selain itu, Direktur Operasi dan HSSE GeoDipa, Supriadinata Marza, menyambut baik kegiatan kunjungan tersebut. Menurutnya, kegiatan kunjungan kerja tersebut perlu untuk ditindaklanjuti dengan membangun sebuah wadah yang bisa menampung berbagai aspirasi dari para pengembang panas bumi, serta menjadi forum untuk saling berbagi pengalaman.
“Sebagai satu-satunya BUMN Panas Bumi di Indonesia di bawah Kementerian Keuangan, kami juga memiliki peran untuk dapat mensukseskan program-program pemerintah, terutama terkait dengan derisking dan debottlenecking melalui program government drilling. Kami menyambut baik kegiatan ini, dan semoga akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi Indonesia kedepannya,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, GeoDipa turut mengajak para perusahaan pengembang panas bumi dan EBTKE untuk melihat program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan, seperti Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Desa dan juga UMKM Binaan.
Hal ini juga menunjukkan bahwa GeoDipa turut menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara berkelanjutan dengan tujuan agar kehadiran GeoDipa dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sekitar wilayah kerja GeoDipa Unit Patuha.Merger Pertamina, PLN, Geo Dipa.
Menteri BUMN Erick Thohir berencana melakukan konsolidasi BUMN-BUMN yang selama ini menggarap energi panas bumi atau geothermal seperti PT Pertamina, PT PLN, dan PT Geo Dipa Energi. Erick menilai langkah ini bisa memperkuat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di sektor geothermal.
"Kita mempunyai tiga perusahaan yang sebenarnya sudah melakukan geothermal ini, ada Pertamina, PLN, satu lagi ini Geo Dipa yang berada di bawah Kemenkeu. Memang ini perlu waktu, saya inginnya tahap awal memergerkan ini menjadi satu kesatuan," ujar Erick dalam acara Road to G20 yang diselenggarakan Himpuni IPB, mengutip keterangan resmi, Kamis (27/10/2022).
Erick menyampaikan potensi geothermal yang luar biasa dibandingkan jenis EBT lain seperti angin dan panel surya. Berbeda dengan tenaga angin dan surya, lanjut Erick, geothermal juga lebih konsisten dan tidak memiliki hambatan ketersediaan pasokan.
"Geothermal ini sangat luar biasa. Karena ini salah satu daripada baseload, kita tahu kalau solar dan angin itu terbatas, tidak bisa sustain, tapi baseload itu hanya di geothermal atau di hydro. Nah ini kenapa geothermal ini yang kita dulukan," ucap Erick.
Advertisement
Efektif
Dengan konsolidasi, Erick meyakini pengembangan geothermal akan jauh lebih efektif dan efisien ketimbang BUMN masing-masing menggarapnya secara mandiri. Dalam tahap awal, Erick telah melakukan konsolidasi antara Pertamina dan PGE agar bisa mendapat akses pendanaan baru untuk EBT.
Salah satunya pilihannya dengan Go Public supaya tidak membebani keuangan negara atau terus meningkatkan utang. Erick menyampaikan proses konsolidasi anak usaha atau subholding Pertamina dan PLN dengan Geo Dipa akan dilakukan secara bertahap.
"Sementara ini Pertamina duluan yang masuk karena yang PLN masih di belakang dan (Kondisi keuangan) Pertamina sehat sehingga dia maju duluan," kata Erick.