Liputan6.com, Jakarta - Kabar menggembirakan datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dia baru saja menerima penghargaan Minister of The Year dalam ajang CNBC Indonesia Awards 2022.
Melalui unggahan foto dirinya saat menghadiri acara itu, Erick Thohir menyampaikan ucapan terima kasih dan meminta doa kepada masyarakat untuk kelancaran dalam sisa dua tahunnya bertugas di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).Â
Baca Juga
"Terima kasih kepada @cnbcindonesia atas penghargaan yang luar biasa," tulis Erick Thohir melalui akunnya @erickthohir di Instagram, dikutip Selasa (13/12/2022).Â
Advertisement
"Sisa dua tahun lagi amanah saya untuk membuat terobosan baru yang bisa mentransformasi @kementerianbumn dan perusahaan-perusahaan BUMN," ucapnya.Â
"Bismillah, wish me luck," tutur Erick Thohir.
ÂÂÂView this post on Instagram
Dalam unggahan lainnya, Erick Thohir memamerkan cuplikan video ketika ia menerima penghargaan Minister of The Year.
"Apa yang telah saya lakukan semata-mata karena amanah. Sesederhana ingin memperkuat BUMN agar bisa berbuat banyak untuk masyarakat," katanya.Â
Erick Thohir mengungkapkan, dia bangga ikut berkontribusi memajukan Indonesia untuk terus maju dan mendunia.
"Saya bangga menjadi bagian negara yang akan terus maju, makmur, dan mendunia. InsyaAllah #KitaAtasi segala tantangan," ujar dia.
"Terima kasih @cnbcindonesia untuk penghargaannya," tutup Erick Thohir.
ÂÂÂView this post on Instagram
Erick Thohir: Revitalisasi Pura Mangkunegaran Bukti Pemerintah Utamakan Wisatawan Domestik
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi proses revitalisasi Pura Mangkunegaran di Solo, Jawa Tengah yang jadi bagian dalam menjaga warisan leluhur. Menurut Erick, Pura Mangkunegaran merupakan bagian besar sejarah kebudayaan tanah Jawa, yang telah berdiri kokoh selama ratusan tahun.
"Revitalisasi Pura Mangkunegaran Solo dan Taman Pracima Tuin adalah wujud komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong pengembangan pariwisata yang kami prioritaskan untuk wisatawan domestik," kata Erick Thohir dikutip dari akun Instagram @erickthohir, Minggu (11/12/2022).
Erick mengatakan, Kementerian BUMN melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) tengah mengembangkan destinasi wisata di kawasan Joglosemar.
"Selama ini wisatawan domestik kerap luput dari perhatian, alias masih menjadi kelas dua. Sudah saat kita layani warga negara sendiri dengan lebih baik," ujar Erick Thohir.
Selain InJourney, perusahaan BUMN lain yakni PT PLN (Persero) juga tengah meremajakan instalasi kelistrikan Pura Mangkunegaran. PLN mengganti beberapa komponen instalasi kelistrikan cagar budaya Solo yang berusia ratusan tahun ini.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, langkah PLN dalam mengganti instalasi listrik Pura Mangkunegaran ke sistem yang lebih modern ini bagian dari Nguri Nguri Budaya. Nantinya, Pura Mangkunegaran tak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik saja, tetapi menjadi pusat peradaban dan kelestarian budaya Jawa.
"Kami ini jadi bagian kekuatan nguri nguri budaya. Salah satunya, kita membantu juga preservasi lighting lampu dari Pura Mangkunegaran yang usianya sudah ratusan tahun," ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan PLN menyulap kelistrikan di Pura Mangkunegaran dengan peremajaan interior lighting untuk updating pencahayaan sekaligus untuk memperindah kawasan interior menjadi lebih menarik.
"Sehingga diharapkan, ke depan Pura Mangkunegaran ini menjadi kawasan wisata edukasi budaya yang memadukan unsur klasik dan modernisasi, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Jawa dan mampu menjadi rujukan bagi masyarakat untuk mempelajari adat-istiadat, pengetahuan, norma dan kesenian Jawa," tuturnya.
Tak hanya itu, PLN juga mengganti beberapa instalasi dan kabel listrik yang sudah usang menjadi instalasi baru.
"Kami ganti juga MCB, kabel-kabel yang sudah lama. Kami memastikan saat ini instalasi listrik di Pura Mangkunegaran lebih modern dan andal serta aman. Ini bagian dari langkah kami mengkonservasi budaya leluhur," pungkas Darmawan.
Advertisement
Erick Thohir: BUMN Tak Lagi Jadi Menara Gading, Wajib Kolaborasi dengan Swasta
Menteri BUMN Erick Thohir melihat peluang perluasan kerja sama seiring dengan proses transisi energi baru terbarukan. Misalnya antara BUMN dengan perusahaan swasta atau bahkan perusahaan negara lain.
Ini tak terlepas dari momentum transisi energi yang jadi kepentingan setiap negara di dunia. Sehingga, bisa jadi satu peluang kerja sama antar negara.
Misalnya, dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Seperti PT Indonesia Battery Company (IBC) yang jadi bentuk kerja sama multipihak tersebut.
"Dalam pelaksanaan transisi energi, saya juga telah meminta BUMN untuk saling berkolaborasi dan saling mendukung. Bahkan, langkah transisi energi juga membuka peluang bagi BUMN untuk menggandeng pihak lain, mulai dari swasta hingga negara lain," ujar Erick Thohir saat wawancara dengan Liputan6.com, ditulis Minggu (11/12/2022).
Dia menuturkan, kalau BUMN tak lagi bisa menjadi menara gading. Artinya, sulit dicapai atau diraih. Erick menegaskan, kalauu saat ini BUMN harus bisa menggandeng pihak-pihak lain.
"BUMN, seperti yang sering saya sampaikan, tidak boleh lagi menjadi menara gading dan asyik sendiri. Eranya sudah berubah, kini saatnya saling bekerja sama dan mencari solusi atas sejumlah persoalan, termasuk masalah transisi energi," ungkap Erick Thohir.
"Bicara energi, BUMN berkomitmen mendukung target pemerintah dalam mencapai emisi net zero pada 2060 dan mengurangi 32 persen emisi pada 2030," tambahnya.
Kekuatan Indonesia
Pada kesempatan ini, Erick menyebut kalau BUMN punya peran besar dalam mengejar kemajuan ekonomi Indonesia. Mengingat BUMN kuasai satu pertiga ekonomi nasional.
"Dari kesehatan, pangan, hingga ekonomi. Sejak awal, saya selalu menekankan kepada seluruh direksi dan komisaris BUMN untuk dapat membantu Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan, kesehatan, dan energi," bebernya.
Tiga sektor ini menurutnya jadi aspek vital di dalam negeri. Guna memanfaatkan pertumbuhan ekonomi, ada 2 kekuatan utama, yakni sumber daya alam (SDA) dan pasar yang terbuka lebar.
"Tapi, kita ketahui bersama, kedua kekuatan utama tersebut selama ini hanya menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja negara lain. Paradigma ini yang ingin kita ubah," ungkap Erick.
Advertisement