Sukses

Mengintip Potensi Migas di Blok Andaman, Pesaing Proyek Gas Abadi Masela

Potensi minyak dan gas bumi (migas) di Blok Andaman di sekitar Aceh masih menjanjikan. Bahkan bisa menyaingi proyek Abadi Blok Masela.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkap potensi minyak dan gas bumi (migas) di Blok Andaman di sekitar Aceh masih menjanjikan. Bahkan, potensinya masih bisa menyaingi proyek Abadi Blok Masela.

Tutuka menuturkan, Blok Andaman dibagi menjadi beberawa wilayah kerja. Sebut saja Andaman I, Andaman II, Andaman III, dan South Andaman. Untuk Andaman II memiliki potensi hampir separuhnya dari Blok Masela.

"Untuk tadi, Andaman II itu adalah Premier (Premier Oil/A Harbour Energy Company) penemuannya juga cukup signifikan, kalau dilihat dari cadangan tidak sekelas Masela tapi bisa kurang lebih separuh Masela, jadi besar sekali kalau dilihat dari potensinya," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/12/2022).

Dia menuturkan, potensi ini akan lebih baik jika menghitung potensi dari Andaman I dan South Andaman. Tutuka pernah mengatakan kalau ada potensi sebesar 6 Trillion cubic feet (TCF) migas di Andaman II.

Sementara, dalam paparannya, Tutuka menuturkan, area Andaman memiliki total potensi sumber daya sekitar 4,865 MMBOE dengan rincian discovery seluas 260 juta BOE, prospek 1,97 MMBOE dan lead 2,635 miliar BOE.

Kendati begitu, dia mengatakan tak terlalu berharap pada Andaman III yang digarap oleh perusahaan asal Spanyol, Repsol Oil. Kendati dalam eksplorasinya menemukan kondisi yang masih kering atau dry.

"Untuk Andaman III, Repsol kemarin dry whole tadi. Jadi kita tak berharap terhadap Repsol di Andaman III," sambungnya.

Menyangkut Blok Masela, potensinya diketahui mampu memproduksi sebanyak 9,5 juta ton LNG per tahun. Serta potensi gas pipa sebanyak 150 MMSCFD.

 

2 dari 4 halaman

Pengeboran 3 Sumur di Blok Andaman Tahun Depan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan ada pengeboran sumur lagi di blok Andaman II dan South Andaman. Targetnya, ada 3 sumur yang akan dibor pada 2023, tahun depan.

Rencana ini diungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji. Pengeboran 3 sumur ini disebut jadi langkah eksplorasi untuk menemukan potensi migas yang ada di Indonesia.

"Pada tahun 2023 akan di bor sekitar 3 sumur di lokasi Halwa dan Timpan 2 di Andaman II dan Layaran di South Andaman," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/12/2022).

Menurut catatannya, progres pengeboran di Blok Andaman ini telah berjalan. Beberapa telah selesai dan yang lainnya dalam kondisi kering (dry).

Untuk diketahui, wilayah Andaman dibagi menjadi 4 blok. Yakni, Blok Andaman I, Blok Andaman II, Blok Andaman III, dan Blok South Andaman.

"Dapat kami sampaikan progres pengeboran Timpan-1 di Andaman II telah selesai. Seismik Andaman II sedang dilaksanakan sebesar 3.620 km2, pengeboran Rencong-1 di Andaman II telah selesai dengan hasil dry with show," bebernya.

Tutuka menuturkan, area Andaman memiliki total potensi sumber daya sekitar 4,865 MMBOE dengan rincian discovery seluas 260 juta BOE, prospek 1,97 MMBOE dan lead 2,635 miliar BOE.

 

3 dari 4 halaman

Perusahaan yang Menggarap

Ada beberapa perusahaan yang telah terkontrak dalam upaya eksplorasi di Blok Andaman ini. Diantaranya, wilayah Andaman I dikelola oleh MP 80 persen dan Premier Oil atau Harbour Energy sebesar 20 persen dengan Recovery Reserve (Oil/gas Recoverable) dengan 239 MMBOE yang rencananya akan onstream diperkirakan pada 2030.

Wilayah Andaman II, dikelola oleh Harbour Energy dengan 40 petrsen, MP 30 persen dan BP 30 persen. Dengan recovery reserve 2,025 MMBOE yang rencananya diperkirakan dapat onstrem tahun 2028.

"Andaman III dikelola oleh Repsol 51 persen dan Petronas 49 persen dengan recovery reserve 1,893 MMBOE, serta South Andaman dikelola oleh MP 80 persen dan Premier Oil 20 persen dengan recovery reserve sebesar 709 juta MMBOE yang rencananya bisa onstream pada 2030," tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Total Oil Minat Masuk Blok Andaman

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkap ada perusahaan migas raksasa yang akan melirik investasi di dalam negeri. Ia mengaku telah melakukan komunikasi.

Dwi menyebut setidaknya ada dua perusahaan yang akan melakukan investasi. Salah satunya, Total Oil yang diketahui sempat hengkang dari tanah air.

Selain Total Oil, ada perusahaan minyak asal Norwegia, Equinor yang juga disebut berminat investasi. Ini berkaitan dengan besarnya potensi lifting minyak di beberapa wilayah kerja (WK).

"Kita sudah ada komunikasi dengan Total, dengan Equinor. Kita sudah komunikasi, jadi tinggal tunggu saja nanti, kita berharap Total benar-benar masuk sini," kata dia kepada wartawan di Jakarta Conventiom Center, Rabu (27/7/2022).

Kendati begitu, ia belum menjamin dua perusahaan ini akan masuk dalam proses lelang tahap I. Diketahui, SKK Migas akan membuka proses lelang dalam waktu dekat.

"InsyaaAllah, mudah-mudahan kita harapkan (masuk di Lelang Tahap I)," ujarnya.

Dwi mengungkapkan perusahaan besar itu tertarik dengan adanya potensi migas di blok Andaman di utara Aceh. Ia pernah mengungkap kalau blok Andaman ini bisa menjadi penghasil minyak terbesar.