Sukses

Blak-blakan Sri Mulyani soal Kripto: Nilainya Triliunan, Tiba-Tiba Bust dalam Semalam

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perkembangan kripto sebagai disrupsi dari teknologi. Dia menggunakan istilah boom dan bust untuk menggambarkan siklus ekspansi dan kontraksi.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu terakhir, perekonomian terus menerus dihadapkan dengan berbagai guncangan. Sejak tahun 2008 dan 2009 perekonomian nasional maupun global terus menerus dihadapkan berbagai persoalan.

Bahkan ketika pandemi Covid-19 sedang berlangsung, guncangan ekonomi terus datang silih berganti. Terkini datang dari sektor teknologi .

"Kita dihadapkan naik turunnya boom komoditas, kita dihadapkan pandemi, kita sekarang dihadapkan oleh disrupsi teknologi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Puncak Peringatan Hakordia Kementerian Keuangan di Komplek Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).

Sri Mulyani menyebut perkembangan kripto sebagai disrupsi dari teknologi. Dia menggunakan istilah boom dan bust untuk menggambarkan siklus ekspansi dan kontraksi.

"Pasti di ruangan ini tahu kripto market yang beberapa bulan atau setahun terakhir semua mengirim WhatsApp (WA) ke saya, kripto boom. Jumlahnya yang tadi hanya ratusan miliar jadi triliunan. Tiba-tiba bust semalam," tuturnya.

Sri Mulyani menilai masalah yang terjadi pada kripto terletak pada tata kelolanya. "Itu juga masalah tata kelola," sambungnya.

Masih dalam waktu yang bersamaan, perekonomian juga dihadapkan dengan ancaman perubahan iklim. Bahkan beberapa dampak perubahan iklim sudah mulai bisa dirasakan.

"Climate change is gonna be another disruption guncangan. Belum kita bicara demografi, belum kita bicara geopolitik yang pengaruhnya bisa mempengaruhi krisis pangan, krisis energi," kata dia merunutkan.

 

2 dari 4 halaman

Pengelola Keuangan Negara

Maka, sebagai pengelola keuangan negara dan seluruh penyelenggara negpengelola keuangan negara ara harus bisa mempersiapkan diri. Mengingat dunia akan dihadapkan dengan guncangan guncangan yang tidak semuanya bisa dikontrol.

"Dalam setiap guncangan di situ pasti terjadi apa yang disebut krisis. Di dalam suasana krisis maka pertanyaan yang saya sampaikan menjadi selalu relevan, bagaimana kita akan merespon?" ungkapnya.

Untuk itu dia berharap dalam peringatan hari anti korupsi tidak hanya penekanan jargon anti korupsi. Melainkan suatu jawaban yang efektif dan riil dalam mengelola Indonesia untuk maju dan memberantas penyakit fatal yaitu korupsi.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Eks CEO Pertukaran Kripto FTX Sam Bankman-Fried Ditangkap di Bahama

Eks CEO FTX Sam Bankman-Fried yang bangkrut kemungkinan besar tidak akan bersaksi di depan Kongres Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Selasa (13/12/2022).

Sebab, Kantor Kejaksaan Agung Bahama, mengumumkan bahwa Bankman-Fried telah ditangkap dan kemungkinan akan diekstradisi dalam waktu singkat kembali ke AS untuk diadili.

Penangkapan ini terjadi setelah kantor kejaksaan menerima pemberitahuan resmi dari AS bahwa mereka telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Sam Bankman-Fried dan kemungkinan akan meminta ekstradisinya. Demikian seperti dikutip dari Engadget.

Berita penangkapan ini tentunya tidak mengejutkan, mengingat pada Jumat lalu, Departemen Kehakiman mengatakan bahwa pihaknya terus memantau kebangkrutan FTX, yang diperkirakan akan merugikan lebih dari satu juta orang.

Pejabat Departemen Kehakiman membuat pernyataan tersebut saat bertemu dengan tim kebangkrutan crypto exchange untuk membahas apakah FTX telah secara tidak benar memindahkan ratusan juta dolar menjelang kebangkrutannya pada November 2022.

Bankman-Fried dijadwalkan akan bersaksi di hadapan Kongres di Komite Jasa Keuangan DPR pada hari ini waktu AS.

Namun, seperti yang dijelaskan oleh Pengacara AS Damian Williams dalam tweet-nya, Bankman-Fried telah ditahan berdasarkan dakwaan tertutup.

“Jelas, saya membuat banyak kesalahan. Ada hal-hal yang akan saya berikan apa pun untuk dapat dilakukan lagi. Saya tidak pernah berniat melakukan penipuan pada siapa pun,” kata Bankman-Fried kepada New York Times, baru-baru ini.

Pengacara perusahaan menegaskan pada Senin (menjelang berita penangkapan) bahwa Bahama sebagai entitas pemerintahan telah berkolusi dengan Bankman-Fried untuk membantu memindahkan dana haram dari semua transaksi mencurigakan yang terjadi--tepat sebelum kebangkrutan ke dompet kripto--dikendalikan oleh regulator Bahama.

4 dari 4 halaman

Sam Bankman-Fried Bersaksi di Depan Kongres AS

Sebelumnya, Sam Bankman-Fried (SBF) telah setuju untuk bersaksi di hadapan House Committee on Financial Services setelah ketua komite, Anggota Kongres Maxine Waters, dengan sopan mengundangnya untuk bersaksi beberapa kali.

“Saya masih tidak memiliki akses ke sebagian besar data saya  profesional atau pribadi. Jadi ada batasan untuk apa yang bisa saya katakan, dan saya tidak akan membantu seperti yang saya inginkan. Saya bersedia bersaksi pada tanggal 13,” kata SBF dalam cuitan di Twitter, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (12/12/2022).

SBF menambahkan, akan mencoba untuk membantu selama persidangan, dan menjelaskan apa yang bisa tentang solvabilitas FTX AS dan pelanggan Amerika, jalur yang dapat mengembalikan nilai kepada pengguna secara internasional.

“Saya telah menganggap diri saya sebagai CEO teladan, yang tidak akan menjadi malas atau terputus, yang membuatnya jauh lebih merusak ketika saya melakukannya. Saya minta maaf. Semoga orang bisa belajar dari perbedaan antara siapa saya dulu dan siapa saya seharusnya,” jelas SBF dalam cuitan lanjutan. 

Sidang kongres lainnya dijadwalkan pada 14 Desember 2022. Senator AS Sherrod Brown (D-Ohio), ketua Komite Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan, mengirim surat kepada Bankman-Fried minggu lalu meminta dia untuk bersaksi. 

FTX mengajukan kebangkrutan pada 11 November dan Bankman-Fried mengundurkan diri sebagai CEO. Perusahaan sekarang sedang diselidiki untuk berbagai tuduhan, termasuk kesalahan penanganan dana pelanggan. CEO baru FTX, John Ray, mengatakan kepada pengadilan kebangkrutan.