Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan sudah ada pengganti Chevron dalam penggarpaan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Perusahaan asal Italia, Eni S.p.A akan mengambilalih penggarapan proyek tersebut.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkap Eni S.p.A akan mulai melakukan kegiatan pada akhir tahun ini. Atau paling lambat akan mulai mengerjakan proyek pada awal tahun depan.
Baca Juga
"Eni juga akan menjalankan (investasinya) mudah-mudahan akan (bergerak) akhir tahun ini atau awal tahun depan akan bisa menjalankan IDD di Selat Makassar," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/12/2022).
Advertisement
Untuk diketahui, sebelumnya penggarap proyek ini adalah PT Chevron Pasific Indonesia (CPI). Namun belakangan Chevron mundur dari proyek eksplorasi migas dalam lautan ini.
"untuk pembangunan (sudah) bisa jalan (dalam waktu dekat)," tambah Tutuka.
Kabar penggarap proyek IDD ini sebelumnya sudah pernah disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto. Kendati, Dwi memang belum mengungkap siapa aktor yang akan masuk.
Untuk mengetahui lebih lanjut, IDD adalah sebuah proyek pengembangan pada lima lapangan gas di laut yakni dengan kedalaman 975 meter hingga 1.785 meter. Proyek tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan juga Kilang LNG bontang.
Kemudian PT Chevron ini pada tahun 2016 berencana untuk mengembangkan proyek gas IDD. Namun pada tahun 2018 Chevron mundur dari proyek gas IDD.
Mulai 2023
Dwi Soetjipto mengatakan proyek gas Indonesia Deepwater Development (IDD) akan mulai dijalankan kembali pada tahun 2023.
Dwi menyebut Pengembangan proyek gas IDD saat ini sudah ada penggantinya. Sebelumnya proyek gas IDD dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yakni sebagai pemegang operator proyek pengembangan gas.
"IDD pemegang ini adalah Chevron, dan Chevron sudah memutuskan untuk off dari proyek IDD ini, dan sekarang sudah ada penggantinya," ujar Dwi, dalam rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (16/11).
Advertisement
Calong Pengganti
Dia menjelaskan, karena sudah memiliki calon pengganti, saat ini sedang dalam proses dan dijanjikan pada akhir tahun ini ada perubahaan operator shift dan proyek IDD bisa mulai jalan tahun depan.
"Dan dijanjikan akhir tahun ini ada perubahan operator shift" terang Dwi.
Lebih lanjut, Dwi menyampaikan bahwa pada proyek besar ini akan memproduksi gas yakni sebesar 884 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Jadi IDD ini ada 844 juta standar kubik per hari rencana produksinya cukup besar," tutur Dwi.