Sukses

Pandemi Bikin Lapangan Kerja Minim, Erick Thohir: BUMN Harus Hadir

Menteri BUMN Erick Thohir melihat fenomena minimnya lapangan kerja saat pandemi Covid-19. Maka, dia memfokuskan bisnis BUMN untuk membuka lapangan kerja setelahnya.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir melihat fenomena minimnya lapangan kerja saat pandemi Covid-19. Maka, dia memfokuskan bisnis BUMN untuk membuka lapangan kerja setelahnya.

Erick menegaskan capaian baik kinerja perusahaan pelat merah harus sejalan dengan pertumbuhan lapangan kerja.

"Sejak pandemi, lapangan kerja menjadi salah satu isu yang harus kita atasi. BUMN tentu harus hadir di saat masyarakat tengah memerlukan bantuan," ujar Erick dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).

Dia meminta BUMN tidak berpuas diri atas sejumlah pencapaian positif, termasuk telah menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 45 juta orang di luar sektor formal. Yakni meliputi 32,1 juta nasabah kredit usaha rakyat BRI, 12,7 juta pekerja sektor UMKM di PNM Mekaar, 439 ribu tenaga kerja penggarap desa hutan, 163.761 petani yang tergabung di Program Makmur.

Kemudian 210 ribu petani program kemitraan PTPN, hingga 270 ribu tenaga kerja informal yang terserap dan tersebar di Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, PT Freeport Indonesia, PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam.

"Dengan segala sumber daya, saya memiliki keyakinan BUMN dapat berbuat jauh lebih besar daripada apa yang sudah diberikan hari ini," ujarnya.

Oleh karenanya, Erick meminta BUMN selalu menempatkan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas dalam setiap proyek bisnis atau program yang hendak digulirkan.

Dia menyebut peningkatan lapangan kerja akan memiliki dampak besar pada pergerakan perekonomian Indonesia.

"Selain membuka lapangan kerja dalam setiap proyek atau program, kita secara konsisten juga mengajak anak-anak bangsa untuk bergabung dalam keluarga besar BUMN melalui program rekrutmen bersama BUMN (RBB) batch 2," ungkap Erick.

 

2 dari 4 halaman

Jurus BUMN

Program yang sudah berjalan untuk tahun kedua ini menjadi jurus BUMN dalam menciptakan lapangan kerja. Erick menilai BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi tak hanya berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, melainkan juga memiliki dampak langsung terhadap masyarakat.

Dalam program rekrutmen bersama BUMN (RBB) batch 2 tersebut, menurut Erick, terdapat sedikitnya 38 BUMN yang siap menerima 898 calon pegawai dalam program RBB Batch 2. Pendaftaran RBB 2022 Batch 2 telah berlangsung pada 1-7 Desember 2022.

"Regenerasi jadi kata kunci dalam menjaga keberlanjutan transformasi di BUMN. Untuk itu, kita membuka kesempatan untuk putra-putri terbaik bergabung dengan BUMN dan berkontribusi untuk negeri," pungkas Erick Thohir.

 

3 dari 4 halaman

Cara Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi sebagai fondasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dengan anak muda sebagai mayoritas penduduk bangsa, Erick menilai hal ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk terus berkembang dan sejajar dengan negara maju lainnya.

"It's good to be here. It's go to be in Indonesia. Percayalah sama Indonesia. pertumbuhan kita akan terus lima persen sampai 2045," ujar Erick saat menerima penghargaan sebagai Minister of the Year 2022 ditulis, Selasa (13/12/2022).

Tidak hanya itu, lanjut Erick, Indonesia juga akan menjadi salah satu negara dengan bonus demografi berupa lapisan besar pendudukmuda usia produktif dan mereka menjadi kelas menengah terbesar di dunia pada 2030. Indikator ini menjadi gambaran konkret akan potensi besar ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

"Di 2030, tidak usah jauh-jauh, kelas menengah kita akan menjadi 145 juta, lalu naik menjadi 180 juta dan naik lagi ke 220-an. Tidak banyak negara di dunia yang punya kelas menengah sebesar ini, hanya ada beberapa negara," Erick menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Erick Thohir Optimistis

Dalam beberapa kesempatan saat menghadiri acara berskala internasional, baik di panggung Forbes maupun KTT G20 di Bali, Erick acapkali mendapat pertanyaan dari negara lain perihal keyakinannya akan tren positif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Erick mengaku begitu optimistis dengan potensi ekonomi Indonesia.

Keyakinannya didasari pada sejumlah sektor yang akan menjadi tumpuan ekonomi Indonesia ke depan, baik dari sektor sumber daya alam (SDA), pangan, industri kreatif dan pariwisata, hingga ekonomi digital.

"Karena itu, ketika di G20 banyak pimpinan negara dan beberapa media asing saat itu menanyakan kepada saya yang begitu yakin angka 5 persen persen dan pertumbuhan kelas menengah itu akan terjangkau. Saya bilang yakin karena Indonesia punya sumber daya alam dan market yang besar," ungkap pria berdarah Lampung-Majalengka tersebut.