Sukses

Kemenhub Kaji Penyesuaian Tarif KRL Jabodetabek, Tapi Janji Tak Naik Tahun Ini

Kajian tentang penetapan tarif KRL Jabodetabek memang memperhatikan tingkat kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar tarif KRL, sekaligus menimbang beban operasional perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji kembali penyesuaian tarif KRL Jabodetabek. Namun kemenhub memastikan tidak akan ada kenaikan tarif KRL Jabodetabek hingga akhir 2022. 

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, pun menghimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir mengenai penyesuaian tarif KRL.

Dia menjelaskan DJKA  Kemenhub memastikan tidak akan ada penyesuaian kenaikan tarif KRL Jabodetabek hingga akhir 2022. "Ini dilakukan agar tidak memberatkan masyarakat dan tidak terlalu membebankan anggaran PSO. Semoga tahun depan akan ada kabar baik mengenai tarif KRL ini," ujar Risal dalam keterangan resmi, Rabu (14/12/2022).

Risal menerangkan kajian tentang penetapan tarif tersebut memang memperhatikan tingkat kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar tarif KRL, sekaligus menimbang beban operasional KRL dan kebutuhan subsidi Public Service Obligation (PSO) yang akan dianggarkan.

"Peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu dan pasti terjadi setiap tahunnya, sehingga membuat beban PSO terus meningkat untuk menstabilkan tarif KRL ini," jelasnya.

Lebih lanjut dia memaparkan, peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu terjadi akibat inflasi yang menyebabkan terjadinya peningkatan komponen-komponen biaya yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan subsidi PSO terus bertambah dan menjadi kontraproduktif terhadap upaya pembangunan yang masih terus berlangsung.

Menurut Risal, besaran anggaran yang dialokasikan ini akan lebih produktif jika disalurkan untuk pembangunan prasarana dan peningkatan pelayanan perkeretaapian di seluruh Indonesia.

"Tarif KRL hari ini adalah hasil hitung-hitungan pada 2015, tentu sudah tidak relevan dengan hitungan hari ini. Namun kami memahami bahwa ekonomi masyarakat sangat terdampak dengan adanya pandemi, sehingga kajian lebih lanjut masih kami lakukan untuk menimbang penyesuaian tarif ini," tambahnya. 

2 dari 3 halaman

Penumpang KRL Jabodetabek sepanjang Juli 2022 Capai 18,95 Juta Orang

Sebelumnya, penumpang KRL Jabodetabek sepanjang Juli 2022 mencapai 18,95 juta orang. Volume tertinggi terjadi pada Senin 4 Juli yang mencapai 707 ribu orang.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, jumlah penumpang KRL Jabodetabek pada Juli 2022 naik 6 persen jika dibanding dengan total volume pengguna pada bulan Juni 2022 yang mencapai 17,83 juta orang.

Sementara itu untuk rata-rata pengguna KRL pada hari kerja sepanjang bulan Juli sebesar 667.116 orang atau naik sebesar 4 persen dari rata-rata volume pengguna pada hari kerja bulan Juni yaitu sebanyak 641.668 orang.

Untuk total volume pengguna KRL Jabodetabek pada Senin, (1/8) kemarin tercatat sebanyak 688.310 orang. Sedangkan hari ini, selasa (2/8) hingga pukul 13.00 WIB, tercatat pengguna sebanyak 318.095 orang.

"Angka tersebut naik 2 persen dari Selasa pada waktu yang sama di minggu lalu yaitu sebanyak 308.867 orang,” ujar Anne, pada keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).

 

3 dari 3 halaman

Pengoperasian Stasiun BNI City

Sementara itu, lanjutnya, KAI Commuter mulai Sabtu, 30 Juli 2022 lalu telah melakukan uji coba pengoperasian Stasiun BNI City untuk pelayanan naik dan turun KRL.

Seiring dengan ujicoba pengoperasian tersebut, KAI Commuter saat ini telah mengoperasikan 82 stasiun KRL dengan pelayanan perjalanan KRL sebanyak 1.081 perjalanan dengan mengoperasikan 95 Loop mulai pukul 04.00 – 24.00 WIB tiap harinya.

“Total pengguna selama tiga hari ujicoba di Stasiun BNI City, sebanyak 8.265 orang atau 2.290 pengguna yang naik dan 5.975 pengguna yang turun. Sedangkan hari ini hingga pukul 13.00 WIB, jumlah pengguna KRL yang turun di Stasiun BNI City sebanyak 772 orang, dan 42 orang yang naik,” jelasnya.