Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan Satu Provinsi Banten, menggandeng Transmart Mall Graha Raya, Kota Tangerang Selatan menggelar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Expo. Pameran produk rumahan itu diikuti 40 pelaku UMKM bergerak dalam bidang kerajinan tangan, kuliner, dan fashion, hingga 25 Desember 2022.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Banten, Nuning Sri Rezeki Wulandari mengatakan, dampak pandemi COVID-19 menggoyahkan perekonomian baik mulai dari lingkup sederhana yaitu keluarga dan lingkup yang lebih luas yaitu perekonomian negara.
Baca Juga
Dalam pembukaan UMKM Expo tersebut, Nuning mengatakan, ekonomi kreatif berperan penting bagi ekonomi nasional pun banyak yang mengalami kegagalan atau collaps.
Advertisement
"Di saat ekonomi negara terganggu karena pandemi COVID-19, UMKM lah yang berperan penting untuk menstabilkan kondisi, untuk itu UMKM harus terus didorong agar tetap bisa berjalan menjadi motor penggerak ekonomi negara," katanya, Jumat (16/12/2022).
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. Serta mampu menyerap tenaga kerja dunia usaha sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen.
"Dalam kesempatan ini, tidak ada salahnya kita perlu mengingat kembali kondisi UMKM selama pandemi, menurut Kemenkop-UKM terdapat sekitar 37.000 UMKM yang memberikan laporan bahwa UMKM terdampak sangat serius, dengan ditandai sekitar 48 persen UMKM mengalami masalah bahan baku," kata Nuning.
Lalu 77 persen pendapatannya menurun, 88 persen UMKM lainnya mengalami penurunan permintaan produk, dan bahkan 97 persen UMKM mengalami penurunan nilai aset.
Oleh karena itu, dia melanjutkan, pemerintah meluncurkan sejumlah program dukungan dan pemberdayaan kepada UMKM baik dalam bentuk insentif dukungan bagi UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kredit usaha, subsidi bunga, dan penjaminan kredit modal.
Â
Mulai Pulih Kembali
Dukungan dan pemberdayaan yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan pada akhir 2021. Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 84,8 persen UMKM yang tadinya terpuruk sudah mulai pulih kembali.
Kontribusi ekspor UMKM meningkat dari 14,37 persen pada tahun 2020 menjadi 15,69 persen pada tahun 2021, dan yang lebih menggembirakan para pelaku UMKM kini mulai memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola bisnisnya sebagai dampak positif selama pandemi Covid-19
"Bahkan, teknologi digital dapat menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, salah satunya adalah perubahan metode penjualan dengan menggunakan QRIS mengubah secara drastis perilaku transaksi agen ekonomi, dan pada akhirnya akan mempengaruhi perekonomian sektor UMKM, khususnya di Banten," tutur Nuning.
Â
Advertisement
Ekspor
Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Provinsi Banten Rahmat Subagio mengatakan, pandemi Covid-19 tidak menghalangi UMKM di Provinsi Banten untuk terus berkembang. Bahkan, sejumlah produk UMKM di Provinsi Banten berhasil tembus pasar Luar Negeri selama pandemi Covid-19.
"Beberapa sudah ekspor. Ada parfum, kerajinan dan makanan," ujarnya.
Rahmat menyebutkan, produk parfum UMKM di Banten saat ini telah tembus pasar Timur Tengah dan Papua. Adapun beberapa UMKM produk makanan telah ekspor ke Hongkong.Â