Liputan6.com, Jakarta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) membeberkan daftar negara yang jadi pelanggan setia produk semen dari empat anak usahanya. Yakni, Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, dan Semen Dynamix.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian menyatakan, China menjadi konsumen terbesar produk semen dari empat anak usaha SIG. Disusul Bangladesh, Australia, Taiwan hingga negara di kawasan Asia Pasifik.
Baca Juga
"Kami sudah ekspor ke berbagai macam destinasi. Ekspor yang terbesar itu ke China, South Asia, Bangladesh, kemudian ke Australia, kami juga ekspor ke Taiwan," kata Hosny dalam acara Media Gathering di Semarang, Jawa Tengah, ditulis Sabtu (17/12).
Advertisement
Andriano mencatat, volume ekspor empat semen anak usaha SIG mencapai 6 ton hingga 7 juta ton per tahun. Dirinya optimis anak tersebut berpotensi bertambah hingga 10 juta ton.
Adapun, harga semen untuk ekspor mencapai USD 46 per ton. Sementara itu, permintaan semen di pasar domestik masih didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 55 persen.
Ke depan, SIG membidik Amerika Serikat sebagai calon konsumen yang potensial untuk memperluas akses pasar empat anak usaha SIG. Antara lain dengan memperkuat kolaborasi bersama Jepang Taiheiyo Cement Corporation (TCC).
"Kami akan ekspor dari Semen Padang, Semen Tonasa, dari Cilacap (Dynamix), dan Tuban (Semen Gresik). Itu ada empat line yang bisa kami lakukan ekspor," ucap Hosny.
Semen Indonesia Kerja Keras Demi Capai Target Dividen BUMN 2022
Sejumlah perusahaan BUMN menyanggupi arahan Menteri BUMN Erick Thohir dalam menyumbang dividen pada pendapatan negara. Salah satunya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang baru saja meraih penghargaan BUMN Berprestasi kategori Dividen Untuk Negara dari salah satu perusahaan media.
Erick Thohir mengatakan, realisasi dividen BUMN pada 2022 mencapai Rp 39,7 triliun. Itu lebih tinggi Rp 3 triliun dari target sebelumnya.
"Awalnya waktu itu dari kami menargetkan Rp 36,4 triliun, tapi dari Komisi VI meminta ada peningkatan waktu itu. Kita bekerja keras hampir mencapai Rp 40 triliun, tepatnya Rp 39,7 triliun," kata Erick Thohir dalam keterangan resmi Semen Indonesia, Jumat (9/12/2022).
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, keberhasilan perseroan meraih penghargaan ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kinerja positif. Sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada stakeholders dan shareholders, khususnya kepada pemerintah melalui dividen yang disetorkan secara rutin.
Pada 2021, Semen Indonesia berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 2,021 triliun. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada Maret 2022 lalu, laba bersih ditetapkan sebagai berikut, sebanyak 50,66 persen atau Rp 1,024 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai, dan sebesar 49,34 persen, atau Rp 997,190 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Dari jumlah dividen yang dibagikan itu, pemerintah mendapatkan Rp 522,34 miliar berkat kepemilikan saham sebesar 51,01 persen.
Terbaru, SIG secara konsisten mampu mencatatkan pertumbuhan yang solid, hingga kuartal III 2022. EBITDA absolut tercatat meningkat 0,6 persen menjadi Rp 5,73 triliun, dan marjin EBITDA meningkat 0,1 persen menjadi 22,7 persen dibandingkan tahun lalu.
Laba bersih perseroan juga meningkat 18,9 persen menjadi Rp 1,65 triliun dengan peningkatan marjin laba bersih 1,0 persen menjadi 6,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Vita menyampaikan, pencapaian ini tidak lepas dari upaya perusahaan yang terus fokus mengelola pasar, konsisten meningkatkan operational excellence untuk mencapai optimalisasi operasi dan efisiensi biaya, serta inisiatif untuk terus berinovasi mengembangkan diversifikasi produk dan solusi untuk menciptakan peluang dan pasar baru.
"Dengan demikian, Semen Indonesia dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan," pungkas Vita.
Advertisement
Bebas Safeguard di Filipina, Ekspor Semen Indonesia Bakal Tokcer
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur atas keputusan Pemerintah Filipina yang menghentikan penerapan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) terhadap produk semen Indonesia.
Keputusan ini memberi peluang positif bagi upaya peningkatan ekspor semen Indonesia ke pasar Filipina sehingga kinerja ekspor semakin meningkat.
Pemerintah Filipina memutuskan tidak memperpanjang safeguard atas produk semen Indonesia sejak diterapkan pada 22 Oktober 2019.
Dengan demikian, per 22 Oktober 2022, Indonesia tidak akan dikenakan lagi Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) produk semen di kisaran 8 peso Filipina hingga 10 peso Filipina per satu sak semen ukuran 40 kilogram.
“Kabar gembira ini tentu menjadi angin segar dan mampu mengembalikan daya saing semen Indonesia di pasar Filipina. Hasil positif ini tentunya tidak lepas dari upaya pembelaan dan kerja sama yang sangat baik antara pihak-pihak terkait dalam negeri," ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
"Kami berharap produsen semen Indonesia dapat terpacu untuk akselerasi ekspor ke pasar Filipina dan meningkatkan kinerja ekspor nonmigas,” tuturnya.
Keputusan penghentian pengenaan BMTP itu berdasarkan rekomendasi Komisi Tarif Filipina. Rekomendasi ini berdasarkan laporan akhir hasil penyelidikan yang diterbitkan pada 5 Oktober 2022.
Tidak Merugikan
Rekomendasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Filipina melalui Department Administrative Order No. 22-14 series of 2022 yang dikeluarkan pada 24 Oktober 2022 dan dipublikasikan di situs resminya pada 9 November 2022.
Mendag menjelaskan, Pemerintah Filipina memutuskan hal itu karena berdasarkan hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya kerugian serius pada industri dalam negeri Filipina selama periode investigasi.
Selain itu, tidak terdapat ancaman kerugian serius dan penurunan kondisi ekonomi yang signifikan pada industri domestik Filipina dalam waktu dekat.
Selama periode penyelidikan, yakni pada 2019-2021, industri dalam negeri Filipina telah berhasil mempertahankan posisi pasar, meningkatkan kapasitas pabrik, menstabilkan biaya produksi, dan meningkatkan profitabilitas.
Komisi Tarif Filipina memulai penyelidikan perpanjangan penerapan tindakan safeguard terhadap produk semen dengan Pos Tarif 2523.29.90 dan 2523.90.00 pada 24 Februari 2022.
Advertisement